Request - Extra Part

110 20 0
                                    

1 tahun, 12 bulan, 365 hari, 8760 jam, 525600 menit, 31536000 detik.

Tepat satu tahun saat terakhir kali Rian menyatakan semuanya. Tidak ada yang berubah. Semuanya tetap sama, semuanya tetap berjalan seperti air.

Hubungan yang sudah satu tahun mereka jalani, hanya begitu saja.

***

From: Rian

"Hari ini aku ada pertemuan resmi sama kantor yang kerjasama dengan kantor aku. Dandan yang cantik okey? Aku jemput jam 7."

Laura hanya mendengus malas. Bukan untuk menanyai kabar apa laura sudah makan atau sekedar menanyai laura apa dia istirahat cukup? Sekarang Rian hanya sibuk dengan pekerjaannya.

Dengan malas Laura melepas jubah dokter nya dan pulang dengan hati yang sangat tidak nyaman. Sangat sangat kesal.

Bukan kesal karena Rian tidak memperhatikannya. Tapi,sebegitu kejam kah Rian sampai dia lupa hari ini TEPAT satu tahun hubungan mereka?

"Berasa jomblo gue, diperhatiin aja gak." ujar Laura dengan kesal sambil berjalan menuju pintu keluar rumah sakit.

"Dorr!!! Hayoo ketahuan lagi ngedumel nih. Kenapa lo?" ujar Fia.

Fia, adalah sahabat baru Laura saat dia sudah mulai menjadi pekerja tetap sebagai dokter di rumah sakit itu.

"Gak papa. Lo pulang? Bukannya lo ada jaga ya malam ini?" Tanya laura mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Hehe.. Gue mau bolos aja cit. Cape banget. Jadi kangen masa-masa SMA gue deh, bisa bolos kapan pun gue mau." Ujar Fia masih dengan ceria nya.

"Suka banget lo inget masa lalu. Mending masa lalu yang bagus. Kalo lo mah masa lalu suram banget lo bilang bahagia." Ujar Laura sedikit bercanda.

"Yee.. Justru masa-masa lo nakal itu yang bahagia waktu masa sekolah." Ujar Fia mencari pembelaan.

"Iya dehh iyaa.. Ngalah aja gue."

"Eh cit. Lo gak di jemput Tama?"

Laura menoleh dan tiba-tiba menunjukkan muka muram nya.

"Gak."

Singkat. Padat. Jelas. Kalo Laura sedang kesal.

"Kenapa? Tumben banget? Biasanya kan di jemput? Sibuk ya Tama nya? Lo naik taksi? Gak mau bareng gue? Kita makan dulu?" Tanya Fia beruntut.

Laura hanya tetap diam sambil berjalan menunduk. Demi apapun, Laura benar-benar kesal sekarang.

***

Satu langkah. Dua langkah. Dan..

Bugg!!

Laura meringis dan memegang jidat nya. Demi apa hari ini hari sial Laura? Rian yang sibuk dengan pekerjaan, Fia yang cerewet, dan sekarang tertabrak tubuh orang.

Laura mengangkat kepalanya dan sukses membulatkan matanya.

"Kan aku bilang dandan yang cantik. Kok belum pulang?" Tanya Rian lembut.

"Kenapa disini? Gak ada jam kerja?" Ujar Laura balik bertanya.

"Gimana bisa kerja, kalo pikiran aku ke kamu semua?" Ujar Rian senyum cool nya.

"Gombolan receh. Beli dimana gombalan nya?" Ujar laura kesal.

"Marah ya? Kenapa? Maaf deh." Ujar Rian yang mulai merasa ada yang aneh dari Laura.

"Gak. Ni mau ngapain? Ada acara kan malam nanti? Ya udah ayok pulang." Ujar laura sambil berjalan lebih dahulu.

Rian hanya bisa cengo. Apa yang salah dari diri nya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RequestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang