Request - 1

458 35 0
                                    

Masa putih abu-abu. Masa yang paling spesial untuk sebagian besar pelajar di Negeri ini. Tapi tidak untuk Laura.. Jelas tidak spesial jika teman-teman nya sedang bersenang-senang, dia harus berteman dengan setumpuk buku yang ada di hadapan nya.

"Gue harap buku yang ada di hadapan gue hilang semua!" Teriak laura tanpa memperdulikan kalo dia sekarang ada di perpustakaan.

Laura Annastasia Citra. Seorang perempuan dengan rambut panjang menjuntai indah, postur tubuh yang ideal, dengan mata yang selalu menarik hati semua orang yang melihat nya.

Seorang perempuan yang gak bisa dibilang nerd tapi gak bisa juga di bilang badgirl.

Gak bisa dibilang nerd kalo kenyataan nya dia dikenal hampir seluruh anak di SMA NUSA BANGSA. Ketua cheers di sekolah itu selama 2 tahun berturut-turut, belum lagi wajah nya yang akan menarik hati setiap laki-laki yang menatap nya untuk pertama kali.

Gak bisa juga dibilang badgirl kalo kemampuan akademik nya sangat sangat menakjubkan. Ditambah dengan sikap manis dan sopan nya kepada seluruh orang kecuali sahabat nya dari kecil.

***

"Lo sadar gak sih cit?! Ini perpustakaan, gila. Bukan lapangan basket." Sahut rian dengan penekanan di setiap kata nya.

Ya, cuman Rian yang memanggil Laura dengan sebutan Citra. Karena dari kecil dia sudah terbiasa memanggil nya begitu.

"Yaa habis, gue puyeng yan.. ini tugas gak kelar-kelar. Guee.. gue laper banget.." Rengek laura persis seperti anak kecil umur 3 tahun yang minta permen.

"Ya sabar cit, bentar lagi kelar juga kan tugas nya, nanggung nih punya gue tinggal 1 nomor lagi" Ujar Rian tanpa mengalihkan perhatian dari buku yang sedang dia tulis.

"Gue gak kuat lagi yan.. cacing di perut ngeroyok gue minta makan.." Rengek laura lagi.

"Ya iya sabar bel.. masyaallah.. lo tu perempuan tapi pikiran lo makanan terus. Baru juga se-jam di sini udah laper aja."

"Hey! Kalian yang ada dipojok sana! Kalo mau ribut silahkan keluar! Jangan buat keributan di perpustakaan!" Teriak salah satu penjaga perpustakaan.

"Mampus, ketahuan kan kita cit. Lo sih pake acara merengek alay gitu". Ujar rian kesal sambil merapikan buku nya dan bersiap untuk pergi.

"Ya udah sih yan.. gue gak kuat lagi disini. Keluar aja yaa"

"Ya emang keluar. Udah cukup malu gue ada di sini." Jawab rian dengan ketus.

"Yahh rian ngambek.. jan marah dong yan.. gue minta maaf yaa.." ujar laura dengan mata berbinar lucu.

"Dihh.. siapa yang ngambek coba. Muka nya biasa aja cit, gue udah kebal lihat muka memelas lo itu. Udah ah ayo keluar. Tadi katanya laper."

"Ayokk..".

***

Mereka berjalan di koridor.sekolah yang masih cukup ramai. Mereka berbincang-bincang dan tertawa hal yang menurut orang lain pasti sangat tidak penting.

Orang yang baru pertama kali melihat mereka berjalan seperti ini mungkin akan mengira kalau mereka adalah sepasang kekasih yang sangat bahagia dan perfect. Jelas perfect jika dua orang yang sama-sama tenar bergandeng tangan. Seorang ketua cheers bergandeng tangan dengan salah satu badboy di sekolah itu.

Terlalu asik bercanda mungkin. Sampai mereka lupa tujuan utama mereka dan berjalan berlalu melalui kantin.

"Eh, bentar deh yan. Kayanya kantin lewat deh." Tahan laura dengan tangan nya.

"Lah, bener cit?! Kantin lewat". Ujar rian yang muka cengo nya.

Seketika juga tawa mereka meledak. Meledak sampai semua perhatian yang ada di koridor sekolah itu terpusat pada mereka.

"Asli cit, kok kita kaya orang aneh gini ya, dilihatin mulu dari tadi.."

"Bodo amat lah yan. Yang penting kita ke kantin sekarang. Gue laper banget.." jawab laura santai.

***

Mereka duduk di bangku yang dapat memuat 4 orang. Berada tepat di posisi pojok kantin. Memang tempat favorit mereka.

Sangat sangat favorit. Sekolah itu di tata dan dibangun dengan sangat indah. Dengan posisi kantin menghadap langsung ke taman sekolah yang penuh dengan bunga. Jangan salah jika setiap mereka ke kantin mereka pasti melihat ada saja siswa yang menyatakan perasaan nya di taman itu.

"Lo mau pesen apa cit?" Tanya rian sambil asik berkutat dengan handphone nya.

"Gue mau batagor, bakso, siomay, sama jus mangga ya yan" Jawab laura dengan antusias.

"Asli cit, lo kaya gak makan dari pagi aja. Yakin mau sebanyak itu? Nnti olahraga loh cit." Ujar rian dengan muka melongo karena kaget mendengar pesanan laura.

"Yakin banget yan. Gue laper nih.."

"Ya udah tunggu bentar ya" ujar rian dengan nada yang lembut.

"Okeyy.. makasih yaa rian yang ganteng.." jawab laura dengan kedua tangan di bawah dagu dan mata yang berbinar.

"Gue tau gue ganteng. Gak perlu di puji segitunya juga, okey?" Jawab rian dengan senyum miring nya. Menambah kesan cool yang ada di wajah nya itu.

"Dihh.."

Rian berlalu pergi menuju penjual batagor dan bakso yang untungnya bersebelahan.

Tanpa mereka berdua sadari ada seorang perempuan manis yang memperhatikan mereka dengan rambut di ikat kuda. Menambah kesan manis nya dengan diiringi senyum yang mengembang. Ya kayanya dia anak baru.



Pemula banget. Ini cerita pertama yang aku bikin. Tolong saran dan kritik nya ya.. hehe...

RequestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang