2. I know that i don't own you. And i shouldn't ask for more.

3.8K 375 15
                                    

Haraka : Aku udh di lobby

Setelah membaca pesan dari Haraka, tanpa tunda-tunda lagi Rajani langsung membereskan pekerjaan dan barang-barangnya. Rajani setengah berlari kearah lift. Setelah lift sampai di lantai lobby, Rajani langsung tarik napas dalam-dalam untuk menenangkan jatungnya yang berdetak kencang. Selalu seperti ini setiap mau ketemu sama Raka, nggak tahu kenapa. Rajani bisa melihat sosok Raka yang berdiri disamping mobilnya sambil memainkan ponsel ditangannya. Rajani nggak bisa menahan senyumnya. Rasanya nggak percaya Raka ada didepannya saat ini. Rajani mau lari aja terus langsung peluk-pelukin Haraka sambil teriak 'kangen kangen kangeeennn!'. Tapi, ya nggak mungkinlah, malu. Emang Rajani siapanya Raka?

"Raka.."

Mendengar namanya dipanggil, Raka langsung mengangkat wajahnya lalu tersenyum lebar.

"Sorry, Jan, aku telat."

"Nggak pa-pa."

"Udah sepi ya?"

"Nggak terlalu, Ka. Maklum akhir bulan, waktunya lembur masal."

Raka terkekeh. "Yuk, balik. Eh, tapi makan dulu mau nggak? Aku belum makan malem nih." kata Raka sambil membukakan pintu mobil buat Rajani.

"Boleh, aku juga belum sempet makan malem." ucap Rajani sambil terkekeh. Raka langsung menyentil pelan dahi Rajani dengan gemas.

"Bandel banget!"

Rajani dan Raka mengobrol ringan selama diperjalanan menuju tempat makan yang di rekomendasikan Raka. Setelah sampai dan memesan makanan, Rajani dan Raka langsung mencari tempat duduk yang nggak terlalu ramai.

"Udah pernah makan disini belum, Jan?"

"Eh? Belum. Kamu ngajak aku dari kapan tau kan tapi baru terealisasi sekarang."

"Oh ya? Masa sih? Emang aku pernah ajak kamu ketempat ini dulu?"

Satu lagi yang Rajani baru ingat tentang Raka. Raka selalu lupa apa janjinya ke Rajani. Kalau udah begitu Rajani cuma bisa elus dada, sabar-sabarin diri aja.

"So, how's life?" tanya Raka membuka pembicaraan.

Rajani tersenyum lirih. Nggak tahu kenapa rasanya sakit aja gitu ditanya begitu sama Raka Pertanyaannya kayak teman lama yang udah lama nggak ketemu. Ah, mungkin Rajani lagi sensitif aja jadi baperan gini.

"Ya, gitu-gitu aja. Kerjaan lagi numpuk banget gara-gara ada satu senior aku cuti hamil. Jadi, kerjaan dia dilimpahin ke aku. Udah gitu pas banget akhir bulan kan, jadi deh tiap hari harus lembur terus."

Raka mengangguk sambil menyalakan rokoknya. "Pantes kurusan. Makannya pasti nggak bener."

Rajani terkekeh. Seneng banget diperhatiin Raka.

"Emang keliatan ya? Aku makan siang sih banyak tapi makan malem suka lupa."

"Jangan gitu. Nanti jadi gampang sakit malah kerjaan kamu berantakan."

Rajani mengangguk. Hatinya menghangat. Raka jarang-jarang perhatian begini. Raka kan cuek banget, bisa perhatian gini tuh langka banget!

"Kamu sendiri gimana? Kamu gemukan ya, Ka?"

Raka tergelak. Aduuuh, Rajani kangen banget suara ketawanya Raka. Renyah banget di telinga.

"Iya ya? Iya nih kayaknya gara-gara jadi 'pengangguran' deh."

"Pengangguran? Kayaknya aku sempet liat kamu abis nge-post di insta story kamu abis dari mana gitu. Kerja kan?"

"Kamu kepoin aku ya?" goda Raka. Sontak pipi Rajani langsung memerah.

BEEN YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang