Chapter 6

1.4K 220 1
                                    

Xiumin's Pov

Lucu sekali melihat nya seperti anak kecil begitu

Tapi kenapa jantungku berdetak begitu cepat saat melihat tingkahnya itu? Bukannya membenci nya justru aku malah menyukai nya.

"Oppa.. gomawo" tiba-tiba saja Yongwa mengatakan sesuatu, padahal aku tidak sadar kalau kami sudah sampai didepan ruang guru.

Aku hanya mengangguk.

"Hm Yongwa-ya.. jika kau butuh bantuan jangan sungkan untuk meminta bantuanku atau Kris, ne?" ujarku sambil tersenyum.

Entah apa yang aku fikirkan hingga aku bisa bicara seperti itu.

"Jinjjaa?! Apa aku benar-benar boleh meminta bantuan padamu dan Kris ? Aigoo.. ternyata kau orang yang baik , padahal semua Yeoja disekolah ini selalu menyebutmu Namja es karena sikap dinginmu itu"

"Aish.. kau begitu cerewet, tidak usah perdulikan apa kata oranglain, kau harus tau bagaimana aku sejauh kau mengenalku, bukan dari apa yang kau dengar dari oranglain, arra?"

"Ah ne Oppa.. mianhae"

"Gwaenchanha"

Aku melihat jam yang melingkar ditanganku sudah menunjukkan pukul 11.45

Saatnya untuk minum obat.

"Uhm Yongw..sepertinya aku harus pergi , aku duluan ya" ujarku sambil tersenyum kearahnya.

"Ne Oppa, sekali lagi terima kasih karena telah membantuku" ujarnya sambil membalas senyumku.

Aku hanya membalasnya dengan anggukan, lalu pergi meninggalkannya.

.
.
Ternyata benar yang dikatakan oleh Chanyeol, dia memang Yeoja yang cerewet dan kekanak-kanakan juga ceroboh, apa aku bisa terus tahan dengan sikapnya itu?

Tapi saat melihat dia bertingkah seperti anak kecil malah membuat jantungku berdetak tidak karuan.

#FLASHBACK#

*saat masih dirumah sakit

Krieeettt..

Terdengar suara pintu ruanganku terbuka, aku langsung menoleh kearah suara itu.

"Bagaimana keadaanmu Baozi?" Tanya Sehun yang datang bersama Park Chanyeol.

"Sudah kukatakan berapa kali, berhentilah menyebutku seperti itu Oh Sehun"

"Tapi itu cocok untukmu , benarkan Yeol?" Sehun menatap kearah Chanyeol.

"Ah n-ne.. pipi mu sangat gemuk Xiu, pantas saja jika kau disebut Baozi" ujar Chanyeol sambil tertawa kaku.

"Aishh.. kau sama saja dengan Sehun dan Kris"

"Ya! Aku sedari tadi hanya diam, kenapa kau menyebut-nyebut namaku?!" ujarnya dengan nada kesal.

Aku hanya tertawa melihat tingkah Kris yang tidak berubah sejak dulu.

"Uhm.. Chan, bagaimana keadaan adikmu?" tanyaku tiba-tiba yang membuat Sehun, Kris, dan Chanyeol kaget dan langsung menatap kearahku secara bersamaan.

"Wae? Ada yang salah dengan pertanyaanku?"

"Ah ani .. ani.." ujar Chanyeol spontan.

"Dia hanya kelelahan saja Xiu" lanjutnya.

"Ah baguslah kalau begitu"

"Omo!! Baozi ku mulai menyukai seorang Yeoja hah?" ujar Sehun dengan nada meledek.

"Ayolah Osh, aku hanya bertanya"

"Tapi itu pertanyaan yang baru aku dengar dari mulutmu"

Aku hanya menghela nafas, sejujurnya aku pun tidak tau kenapa aku menanyakan keadaan Yongwa seperti tadi.

"Mungkin Xiumin hanya ingin tau keadaannya, mana mungkin seorang Xiumin menyukai seorang Yeoja cerewet, ceroboh dan kekanak-kanakan seperti adikku itu" ujar Chanyeol dengan senyum palsunya.

Aku malah merasa ucapannya itu seperti sebuah sindiran.

"Ya! Chanyeol sunbae, Apa salahnya?Adikmu itu cantik, baik, manis pula"

"benarkan Osh ?" lanjut Kris sembari menatap Sehun.

"Yap!betul" ujar Sehun antusias.

# FLASHBACK END #

.
.
*keesokan harinya

Yongwa's Pov

Setelah kejadian kemarin, aku dan Xiumin Oppa menjadi dekat.

Dia selalu mengingatkanku untuk selalu istirahat dan makan dengan baik.

Sepanjang koridor sekolah, aku terus memikirkan Xiumin Oppa.

Apa perasaanku akan terbalas atau hanya akan bertepuk sebelah tangan?

"Yongwa-ya.."

Aku melihat kearah sumber suara, dan ternyata itu adalah Xiumin Oppa.

Aish.. Panjang umur

"Ah ne Oppa? Kau darimana?" tanya ku.

"Aku baru dari kelasnya Kris, dia lupa membawa tugasnya, jadi aku yang mengambilnya kerumah" jawab Xiumin Oppa.

"Kau begitu peduli padanya ya Oppa.." Ujarku.

"Chanyeol pun pasti akan melakukan hal yang sama denganku Yongwa-ya.." ujarnya sambil tersenyum.

"Jinjja? Bagaimana mungkin?"

"Tentu, dia kan Kakakmu, semua kakak pasti sangat menyayangi adiknya" jawab Xiumin Oppa.

"Tapi.. Dia tidak pernah mau membantuku, malahan dia selalu saja memarahiku, menyebutku keran bocor, mencubit pipiku, banyak hal yang dia lakukan untuk menyiksaku" ujarku sambil mempoutkan bibirku.

"Kau ini memang seperti anak kecil, dia seperti itu karena dia sayang padamu, tapi dia tidak menunjukkannya secara langsung"

Xiumin Oppa memegang kedua pipiku dengan satu tangannya.

Omo!! Perasaan ini lagi.. Astaga jantungku.. 

"Yongwa-ya.."

Suaranya menyadarkanku.

Aku lalu melepaskan tangannya dari pipiku.

"Ah ne Oppa?"

"Ada apa? Wajahmu merah, apa kau sakit?" tanya nya.

Ini karena kau, bodoh.

"Ah tidak tidak.. Aku hanya sedikit kepanasan"

Aku menutup mataku secara spontan, menyesal atas apa yang aku ucapkan barusan.

Kau ini bodoh sekali sih Yongwa.. Alasanmu benar-benar bodoh..

"kepanasan? Cuaca sedang mendung seperti ini, tapi kau malah kepanasan?"

"Uhmm.. Yaa.. Aku memang sedikit berbeda" ujarku sambil menggaruk tengkuk ku yang tidak gatal.

Xiumin Oppa hanya tertawa kecil.

"Yasudah kalau begitu, aku ke kelas dulu, bye Yongwa-ya" ujarnya sembari senyum lalu mengusap puncak kepalaku.

"Ah ne Oppa.." jawabku masih dengan jantung yang berdetak sangat cepat.
.
.
.
.
To be continued^^

My Fault •Xiumin• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang