Chapter 7

1.2K 212 2
                                    

Xiumin's Pov

Saat sampai dikelas , ternyata guru mata pelajaran jam ini tidak masuk.

"Xiu, kau ingin ikut ke kantin?" tanya Sehun

"Tidak , lebih baik aku dikelas"

"Kau ingin menitip sesuatu?"

"Belikan aku minum saja"

"Oke" ujarnya dan langsung pergi ke kantin bersama Lay teman sekelasku.

Aku lebih memilih untuk melipat kedua tanganku didada dan menutup mataku.

Banyak yeoja yang berbisik macam-macam.

"Xiumin tampan sekali saat terpejam seperti itu"

"Wah.. dia imut sekali"

"Aigoo.. dia terlihat lebih baik saat tidur".

"Aishh.. mengganggu sekali" gumamku.
.
.
"Kau tadi bersama siapa?!" tanya seorang Yeoja dengan nada sedikit membentak.

Aku membuka mata tanpa melepaskan lipatan tanganku.

Aku mendengus malas saat melihat wajah Yeoja itu, Yejin (lagi).

"Bukan urusanmu" jawabku ketus sambil kembali menutup mataku.

"Jelas itu menjadi urusanku! Aku menyukaimu dan tidak ada yang boleh mendekatimu kecuali aku!"

Shit! Menyebalkan!

BRAAK!!

Karena kesal, tiba-tiba tanganku menggebrak meja, sontak membuat Yejin terperejat kaget dan membuat seisi kelas menatap kearahku dengan tatapan terkejut.

Aku menghela nafas berat.

"Aku tidak pernah menyuruhmu untuk menyukaiku , dan jangan pernah mengatur hidupku seolah-olah kau ini kekasihku, dan ingatlah satu hal , aku tidak menyukaimu dan aku tidak peduli padamu, tidak-akan-pernah. Kau begitu menjijikan." ujarku dengan sedikit santai namun menekankan nada di setiap katanya.

"Sudahlah, lebih baik kau duduk ditempatmu, apa belum cukup kau mempermalukan dirimu sendiri?" ujar Sehun yang baru saja datang.

"Kalian juga, Dayang-dayang Yejin berhenti lah memotret Xiumin" kini Lay yang berbicara

Yejin dan teman-temannya hanya diam dan langsung pergi meninggalkan aku , Sehun , dan Lay.

Aku bisa lihat bagaimana wajah kesalnya saat meninggalkanku.

"Ada apa?" tanya Sehun sembari duduk disampingku diikuti Lay yang duduk dimeja Sehun.

"Entahlah, dia tiba-tiba seperti ith hanya karena melihat ku bersama adiknya Chanyeol tadi pagi." ujarku sambil kembali menutup mata dan melipat kedua tanganku didada.

"Adik Chanyeol? Ohh.. Park Yong Hwa? Wah aku pernah menyukai nya, dia cantik dan manis, lebih baik dia daripada si Yejin itu" ujar Lay

"Yap! Kau benar Lay" Ujar Sehun.

Aku diam sejenak.

"Ngomong-ngomong, untuk apa kau bersama Yongwa tadi pagi? Bukankah kau paling anti dekat-dekat dengan yeoja?" tanya Sehun

"Aku hanya membantu nya membawakan buku ke ruang guru" ujarku masih dengan menutup mata.

"Hanya itu?" goda Sehun.

Aku membuka mata tanpa melepaskan lipatan tanganku.

"Lalu apalagi?" ujarku malas.

Lay yang melihat ekspresi wajahku hanya bisa terkekeh pelan.

"Ya! Kau yakin Yongwa akan baik-baik saja, Xiu? Apa Yejin tidak akan berbuat hal yang macam-macam pada Yongwa?" tanya Lay yang tiba-tiba membuatku teringat pada Yongwa.
.
.
Yongwa's Pov

"Ya !" Teriak seorang Yeoja.

Aku tidak menoleh, aku fikir dia bukan berteriak kearahku.

"Ya! Kau tuli hah?!" Teriaknya lagi dan langsung mencengkeram pundakku dengan kencang.

"Awh.."

"Sakit hah?! Lebih sakit mana kau atau aku yang melihat mu bersama NamjaChinguku?!" Bentaknya sembari terus mengencangkan cengkeramannya.

"A-apa maksudmu? Aku t-tidak mengerti"

"Kau pura-pura bodoh atau memang bodoh hah?! Kau tadi bersama Xiumin kan?!"

Xiumin oppa? Dia punya yeojachingu?

Seolah-olah lupa akan rasa sakit dipundakku, kini mataku terasa panas, apa aku akan menangis? Tapi kenapa?

"Ya! Jauhi Xiumin atau kau-.."

"Atau apa?" ujar seorang namja.

"K-kris?" Yeoja mulai melepaskan cengkeramannya pada pundakku.

"Kenapa? Ayo lanjutkan , apa yang akan kau lakukan jika Yongwa mendekati Hyungku?"

"Ah aniyaa.. bukan seperti itu , a-aku .. a-aku hanya bercanda" ujar yeoja itu sambil tertawa yang terdengar dipaksakan.

"Wah benarkah? Bercanda seperti apa yang membuat Yongwa sampai kesakitan seperti ini?"

"Aw.." ujarku spontan saat tangan Kris memegang pundakku yang terasa nyeri.

"Ya!! Kau jangan berpura-pura kesakitan! Jangan beracting seolah-olah menjadi korban!"

"Jangan berteriak kearahnya!"

Kris membentak sambil menatap tajam yeoja itu.

Bentakan Kris sontak membuatku ikut terkejut, sebelumnya aku tidak pernah mendengar Kris membentak seperti itu apalagi membentak seorang Yeoja.

Aku melihat Kris menghela nafas berat, seperti menahan emosi.

"Sebaiknya kau pergi, lagipula ini bukan kelasmu, atau kau mau aku adukan kepada hyung tentang kelakuanmu ini? Agar dia benar-benar tidak menganggapmu sama sekali" ujar Kris dengan nada yang berubah lembut.

"Aniya Kris.. jangan beritahu Xiumin, baiklah baiklah, aku pergi"

Yeoja dan ketiga temannya itu akhirnya pergi meninggalkanku dan Kris.
.
.
.
.
To be Continued^^

My Fault •Xiumin• [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang