4. Aku kembali

2K 234 155
                                    

Keira melirik Kaisa yang sedang duduk di atas sofa sembari membuka-buka buku ensiklopedia anak yang baru dibelikannya tiga hari lalu. Kaisa tampak tenang melihat-lihat gambar yang berada di dalam ensiklopedia itu. Sesekali suara lucunya terdengar, kala berusaha mengeja deretan huruf yang tertera di sana. Jemari tangan kanan Keira pun tampak sibuk kembali, melanjutkan mengetik beberapa rangkaian kata yang akan dikirimkan kepada salah satu vendor bunga. Vendor tempat di mana dirinya akan melakukan perjanjian untuk melihat bunga-bunga yang diminta klien barunya sebelum dipesan.

Seminggu setelah berpindah dari Malaysia ke Indonesia, Keira dan teman satu timnya langsung mendapatkan klien untuk menggunakan jasa wedding organizer yang baru diresmikan enam hari lalu oleh Ferry dan Fiya. Ferry dan Fiya adalah kakak beradik yang bekerjasama untuk membuat WO mereka semakin berkembang di dua negara, Malaysia dan Indonesia. Suara gaduh mulai terdengar saat beberapa rekan tim Keira sedang menelpon para vendor yang akan diajak bekerjasama untuk perhelatan akbar kliennya nanti.

"Bagaimana? Bisa bertemu sekarang, Pak?" tanya Rega kepada photographer andalannya di tempat bekerjanya dulu.

"Semua makanan dan jajanan khas Jawa Tengah, Bu. Bisa tidak?" tanya Resti memastikan kepada vendor barunya.

"Tanggal 10 November, Mas. Is it available?" tanya Vigo kepada salah satu home band yang akan disewanya.

"Oke! Nanti kita janjian lagi. Jangan lupa, Jeng!" Rida memperingatkan make up artist-nya dengan tegas.

"Clear! Kita bertemu nanti sore," pungkas Leon entah kepada siapa.

Ada tujuh orang yang tergabung dalam tim inti WO itu, termasuk Keira dan Fiya. Ketujuh orang itu tampak menyebar dalam ruangan besar yang mereka sebut sebagai camp. Di tengah camp terdapat meja kerja berbentuk huruf S dengan tujuh buah kursi yang mengitarinya. Kursi yang bebas berpindah, sesuai dengan kehendak si pemakai. Di ujung sebelah pintu masuk, terdapat sofa dengan cover warna-warni yang menyambut kedatangan tamu. Sedangkan di sisi yang lain, terdapat sebuah partisi dari lego berwarna-warni berukuran besar. Partisi yang membatasi antara ruang kerja dan ruang meeting tim inti.

"Guys! Turn up!" Teriak Fiya kepada tim intinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Guys! Turn up!" Teriak Fiya kepada tim intinya.

Turn up, bahasa slang dari Amerika yang biasa Fiya gunakan untuk meminta tim intinya berkumpul di ruang meeting. Dalam Bahasa Indonesia artinya pesta dimulai. Keenam rekannya pun langsung mengikuti Fiya memasuki ruangan yang dibatasi oleh partisi berbentuk lego besar berwarna-warni.

"Siap, Mbak!" Seru Vigo dan Resti.

"Wait a minutes, Baby," sahut Rega.

"Yoyoy!" Seru Leon menyusul diikuti Rida di belakangnya.

"Kaisa, tunggu di sini ya! Jangan kemana-mana! Oke!" Peringat Keira kepada putrinya.

"Oke, Ibu!" Sahut Kaisa bersemangat, membuat Keira tersenyum simpul sebelum menyusul teman-temannya.

SheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang