-even if

8.1K 1.4K 23
                                    

"Seulmi, aku disini."

"Wah, benar kata teman-temanku yang merupakan fansmu. Kau semakin tampan sekarang."

Seulmi tertawa kecil, menyembunyikan air matanya.

Namjoon menatap wajahnya sebentar lalu menariknya dalam pelukannya. Erat sekali.

"Seulmi, maafkan aku." Namjoon memejamkan matanya. Tangannya mengelus lembut rambut gadisnya.

"Aku tidak menginginkan apapun, termasuk permintaan maafmu."

"Tapi aku menginkanmu."

Seulmi sontak mendongakkan kepalanya dan memisahkan diri.

"Aku benar membutuhkanmu untuk selalu berasa disisi ku, Seul. Aku sadar. Aku melakukan ini semua agar kau bangga. Dan ternyata aku terlalu gegabah dalam mengambil tindakan. Aku-"

"Apa kau sudah makan? Kau lelah? Ayo masuk, aku akan buatkan makanan." Seulmi memotong perkataan Namjoon.

Namjoon menahan tangan Seulmi yang ingin mengelus rambutnya, "Kenapa kau masih bisa seperti ini, Seul?"

"Seperti apa?"

"Kenapa kau berusaha terlihat kuat saat berhadapan denganku?"

Seulmi hanya diam. Dia mati-matian menahan air matanya.

"Marahi aku, teriaki aku. Lakukan apapun Seul. Jangan begini."

Seulmi semakin membungkam mulutnya. Kedua bibirnya dikulumnya rapat. Ia menundukkan kepalanya, memhiarkan beberapa helai rambut menutupi wajahnya.

"Seul, katakan sesuatu." Namjoon mengangkat wajah Seulmi yang menunduk. Mencoba menatap mata Seulmi.

Dan dengan itu, air mata Seulmi tumpah.

tired | knjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang