Malam tanpa batas

love will find the way

Sungjae POV

Aku dan para member BTOB berkumpul di ruang tengah. Kami duduk menghadap manager kami yang sedang kesal. Penyebabnya tentu saja karena peristiwa semalam yang tak bisa kuingat.

"Ceritakan padaku apa yang terjadi semalam?" Manager shin bertanya padaku sambil bertopang dagu, dahinya berkerut menandakan bahwa masalah yang aku lakukan cukup membuat kesal.

"Sudah kukatakan hyung aku benar benar tak ingat", jawabku menunduk.

"Kau mencium seorang gadis dan kau tak ingat. Jangan jangan kau memperkosanya sekalian",ketus manager shin kesal, "baru tiga bulan kau selesai wamil, dan kau sudah membuat masalah, kau masih sayang grup ini tidak?!"

"Aku tahu usia kalian sudah matang, umur grup ini pun sudah 10 tahun. Kalian sudah tidak terlalu terikat seperti dulu. Aku tak peduli jika kalian melakukan hal tidak senonoh asal kalian tetap waspada pada kamera. Jika jadi besar seperti ini, siapa yang direpotkan? Aku. Yang kena marah bos siapa? Aku...", ujarnya berapi api sampai liurnya muncrat. Changsub yang duduk dekat dengan manager membersihkan wajahnya yang terkena liur.

"Maafkan kami hyung. Ini salahku seharusnya aku tidak meninggalkan sungjae yang sedang mabuk di pinggir jalan. Wanita itu dia tidak tampak habis diperkosa, tapi kondisinya saat itu memang tampak aneh", Ilhoon melirik sungjae dengan tatapan penuh arti, sepertinya dia juga merasa mungkin sungjae sudah melakukan hal lebih dari sekedar berciuman.

Argghhh sungjae mengacak rambutnya karena bingung, ia benar benar tidak ingat apa yang sudah dilakukannya kenapa ada foto berciuman.

"Sudahlah. Aku akan menemui wanita itu di rumah sakit. Sepertinya hubunganmu dengan wanita itu tidak sejauh itu". Manager shin bangun dari tempat duduknya, mengecek handphonenya mencoba mencari tahu wanita yang berciuman dengan artisnya itu.

"Rumah sakit?!" Aku bertanya kaget, apa aku tidak sengaja melukai wanita itu karena mabuk.

"Dia dokter!!" Sahut manager shin singkat menyisakan keheningan para member BTOB.

Ooooohhhh

----
Sooyoung POV

Di tengah isu panas yang menerpaku, aku tetap bekerja seperti biasa. Saat ini aku shift malam di UGD. Aku bekerja profesional meskipun beberapa staff menggodaku sesekali apalagi ada kabar bahwa idol di foto itu memang pacarku. Cepat sekali gosip menyebar.

"Dokter, tensi 120/80 mmhg(normal) dan suhu pasien 37 (normal). Pasien mengeluh sesak", teriak seulgi dari bilik pasien.

"Yea... oksigen dulu 2 lpm (liter per menit)", sahutku sambil mengecilkan laman artikel yang sedang aku baca. Mau tidak mau akhirnya aku membaca komentar yang dituju padaku di internet. Begitu banyak akun yang menghinaku, mengataiku pelacur, pembohong, genit, tante girang, perawan tua, dan sebagainya.

Aku kesal dan gatal ingin membalas komentar. Tapi melawan para abg labil itu sama dengan membuat masalah baru.

Seorang remaja usia 15 tahun berbaring di brangkar salah satu bilik ugd dengan memakai masker oksigen. Dia tampak sesak namun masih mampu berkata kata dengan baik.

Aku memeriksa gadis kecil ini, memintanya membuka mulut dan memeriksa dadanya dengan seksama.

"Ah sepertinya asmamu kambuh. Diuap dulu ya", kataku pada pasien dan ibunya yang menemani.

"Ah dia memang punya asma tapi sudah lama tidak kumat,"sahut ibunya.

"Aku sesak karena melihat fotomu  berciuman dengan sungjae oppa. Dia biasku", kata pasien ini tiba-tiba.

Aku melongo. Seulgi tertawa menyeringai mendengar perkataan pasien ini.

"Adek manis, asmamu karena udara akhir akhir ini memang sedang sangat dingin. Tenggorokanmu juga bengkak karena terlalu banyak makan snack dan ice cream. Kau harus istirahat lebih banyak, jangan melihat yang bukan-bukan ya ", kataku dengan senyum yang dipaksakan.