chapter%8

1K 26 0
                                    

"Tuan putri prilly......sedang mengandung dan usia kandungannya sudah 6 minggu."jelas tabib dan tabib yang tadinya eksperesinya ditekuk kini berubah menjadi senyuman sumringah.

"Bun ali enggak percaya bentar lagi ali bakal jadi daddy muda."jelas ali pada bunda resi dengan sangat bahagia.

"Iya li bunda juga enggak nyangka bakal dapet cucu secepat ini."ucap bunda resi dengan senyum sumringah.

×××

Di kamar

"Li...bangun."ucap prilly membangunkan ali sambil mengoyang goyang tubuh ali berharap ali bangun dengan tindakannya tadi.

"Aduh kenapa sih kamu bangunin aku tengah malem gini kan aku masih ngantuk banget."guman ali sambil mengucek ngucek mata ali yang masih merah karena rasa kantuknya yang masih menyelimuti.

"Li aku pengen kamu beliin aku buah rambutan harus yang manis dan es oyen aku lagi pengen banget li rasanya udah enggak bisa ditahan mungkin ini bawaan bayi kamu mau anakmu ileran."rengek prilly manja pada ali sambil menunjukkan pupy eyesnya.

"Prilly sayang tengah malem gini masak ada yang jualan gituan kamu jangan aneh aneh deh."ucap ali pada prilly.

"Ihh kamu nyebelin deh masak cumak gitu doang enggak mau nurutin."ucap prilly sambil memanyunkan bibirnya.

"Bukannya gitu sayang....yaudah deh aku turutin kamu tapi enggak janji rambutannya lho ya."ucap ali membujuk prilly agar tak ngambek lagi

"Yaudah es oyennya aja deh rambutannya kapan kapan aja."jelas prilly.

Sudah 30 menit ali keluar mencari es oyen dan tak kunjung kembali sehingga membuat prilly tertidur karena tak bisa menahan kantuknya yang sudah menyerangnya dari  tadi,10 menit berlalu tiba tiba pintu kamar prilly terbuka dan menampakkan pria tampan dengan membawa es oyennya.

"Sayang bangun ini es oyen udah aku cariin."ucap ali sambil membangunkan prilly yang tertidur mungkin karena menunggu terlalu lama.

"Ehhmm...aku masih ngantuk udah kamu minum aja es nya aku udah enggak pengen."ucap prilly sambil memutar badannya dan memunggungi ali.

"Dasar bumil labil tadi aja minta minta sekarang udah dapet mala enggak dihargain ehmmm."kesal ali pada prilly.

×××

Pagi yang cerah dan terdengar kicauan burung yang saling bersautan yang beralun merdu membentuk suatu irama yang indah matahari pagi ini sangat cerah dan mulai menerobos masuk ke celah celah jendela kamar ali dan prilly sepasang suami istri.

Uhhekkkk.....uhhekkkkk

Ali kaget dengan suara seperti orang yang sedang muntah dan ali baru menyadari bahwa prilly sudah tak ada disampingnya dan jangan jangan........ali cepat berlari kearah asal suara itu yang berasal dari kamar mandi secepat kilat ali berlari kekamar mandi dan benar dugaan ali ternyata yang muntah adalah istrinya yang sedang hamil muda.

"Sayang kamu enggak pa pa kan."ucap ali khawatir sambil membawa prilly duduk diranjang.

"Enggak kok sayang aku cuma agak mual sama pusing doang."tutur prilly pada ali sambil menenggelamkan wajahnya ke dada bidang milik ali suaminya.

"Hari ini kamu enggak usah ngampus dulu lihat wajah kamu pucet banget mending kamu istirahat aja."tutur ali pada prilly khawatir jikalau terjadi sesuatu pada prilly.

"Iya...."ucap prilly yang langsung tertidur kembali.

Pagi ali pergi ke kampus sendirian tanpa adanya prilly disampingnya dan sesampainya dikampus ali hanya berjalan di koridor kampus dan merasa bosan dengan keadaan yang seperti ini karena tak ada prilly selama di kampus ali hanya ngelamun dipojokkan kelas dan tak mendengar ocehan ocehan dosennya.

Prince and PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang