chapter 1

189 21 7
                                    

Halloowww..

I'm back. Yehett. Ini FF 2jun Ke-2 saya. Tapi sebenernya, FF ini yang duluan dibuat dari Fall For You. Saya gak berani jamin bakal berapa chapter, tapi paling banyak ya belasan chapter. Gak banyak-banyak amat kok, takut garing. Muahahaha.

Ps . Saya author ala-ala, jadi mohon maaf kalo ada salah. Cuma bakal seneng banget kalo ada yang mau bantuin saya benerin kesalahan-kesalahan saya. Muaaahhh,,,

.

.

Dujun memukul setir kemudinya kesal. Ia tidak pernah sekesal ini. Gadis yang ia pikir mampu melengkapi hidupnya pergi melenggang meninggalkannya di belakang dengan keterpurukan. Pria idaman adalah julukannya, banyak wanita yang mengantri jadi kekasihnya namun tidak membuatnya jadi lelaki brengsek. Ia jatuh cinta, namun memang cinta kadang tak sebaik itu. Wanita yang dicintainya malah pergi begitu saja. Dengan alasan. Kau terlalu baik dujun-ah. Itu membuatku tak nyaman. Dujun merasa muak dan dipermainkan. Harga diri dan cinta yang ia banggakan kini hilang sudah.

-flashback-

"Doojoonie.. aku mau bicara. Ada waktu ?" Tanya seorang gadis cantik yang dalam sekali pandang, kau akan tau dia golongan anak populer.

"Tentu chagi. Sekarang ?" Lelaki bernama Yoon Dujun menjawab dengan senyum menawannya. Si gadis hanya mengangguk pelan kemudian berlalu.

"Aku duluan ya." Pamitnya kepada teman – teman tim sepak bolanya. Dujun memang tidak memegang jabatan kapten kali ini, tapi ia tetap penyerang unggulan timnya. Yah, Dujun memang populer karena sering menjadi bagian inti tim basket, sepak bola dan futsal di kampus sejak ia menjadi mahasiswa baru.

--

Mereka duduk santai dibawah pohon rindang yang ada di taman kampus. Sudah tidak banyak mahasiswa yang lalu lalang karena ini sudah cukup sore. Hanya mahasiswa kelas malam yang jumlahnya sedikit masih terlihat.

"Ada apa chagi?" Tanya Dujun kepada gadis cantik dan anggun disampingnya. Gadis yang sedari teadi terpejam menikmati hembusan angin sore itu perlahan membuka matanya. Bulu mata yang lentik karena mascara itu member siluet cantik. Dia wanita yang cantik walaupun dengan dan tanpa make up, begitu menurut Dujun.

"Dujun-ah.. kenapa kau mencintaiku ?" Tanya gadis itu tiba-tiba.

"Tentu saja karena hatiku yang mengatakannya." Jawab dujun bingung.

"Apa yang hatimu katakan Dujun-ah ?"

"Gadis di sampingku saat ini adalah yang terbaik." Dujun tersenyum sumringah. Gadis itu hanya tersenyum kecil, menyelipkan rambut coklat –tidak alaminya- ke daun telinganya.

"Dujun-ah.. kau lelaki yang baik." Ucap gadis itu. Dujun semakin mengembangkan senyumnya.

"Aku senang bisa memiliki namja chingu seperti Dujun-ah, tapi aku tidak bisa bertahan."

"M..maksudmu ?"

"Aku ingin kita putus."

"Mwo ?! Wae ?! Apa aku melakukan kesalahan ?" Dujun bingung dan blank. Gadis itu hanya menggeleng lemah.

"Lalu apa ? Apa alasannya ?!" Dujun marah. Nada suaranya meninggi. Ia tidak bisa lagi mengontrol amarahnya.

"Kau bilang aku lelaki yang baik. Kau bilang aku tidak pernah melakukan kesalahan, aku juga selalu mengalah padamu. Aku bahkan tidak pernah egois terhadapmu. Apa alasannya? katakan!" Semprot Dujun lagi. Ini terlalu tiba – tiba. Mereka bahkan baru saja melalui makan malam yang romantis weekend kemarin.

"Itu kesalahan mu Dujun-ah. Kau terlalu baik. Kebaikanmu membuatku tidak nyaman. Aku.. tidak bisa bersamamu lagi. Mianhae. Kau pasti akan mendapatkan wanita lain yang lebih baik dari ku." Ucap gadis itu kemudian beranjak pergi. Meninggalkan Dujun dan sakit hatinya.

----

Namja ini bernama Yong Junhyung. Mata sayunya selalu membuat orang salah faham dan tersinggung karena merasa diremehkan. Ditambah lagi kelakuannya yang cukup dingin dengan orang baru. Dia selalu menyangkal dan bilang dia tidak dingin apalagi cuek, ia hanya bersikap waspada. Adiknya, Junsung hanya akan menghela nafas bosan dengan alasan Junhyung.

Junhyung sangat menyukai musik. Ia bercita-cita menjadi produser yang akan memproduksi musiknya sendiri dengan cirikhasnya. Karena itu ia bergabung ke klub musik.

Sebenarnya, Junhyungmahasiswa yang cukup populer di klub musik. Wajahnya cukup menjual untukmenjadi seorang idol. Banyak yeoja yang terpikat dengan lagu-laguciptaannya dan mulai mencari tau orang di balik lagu itu. Namun Junhyunghanyalah Junhyung, dengan semua kecuekan-coret-kewaspadaannya.

Hari ini Junhyung harus mengantar CD demo lagu buatannya, namun Pak dosen berkata lain. Ia terkurung dalam mata kuliah 1 jam lebih lama dari biasanya yang sukses membuatnya menggerutu dan kehilangan mood.

----

Segini dulu ya buat chapter pertamanya. See you in the next chapter. XD

RibbonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang