First of all, Marry Christmas bagi yang merayakan!! Wohoooo~ Cuma di watty saya bisa kasi ucapan, di medsos lain enggak bisa. Bisa kena tegur nanti.
Ya ampun. lama banget ya buat chapter yang ini. setelah ngerasa chapter 2 yang lumayan gagal. Moga yang ini lebih baik. Tadi sih udah diperiksa typonya 2x dan logikanya juga, cuma kalo masih ada kurangan mohon maaf dan bisa dong ya sarannya juga. XD Dan, sejujur-jujurnya, naskah idenya ini hilang. Semoga aja cuma nyelip ntah dimana. Moga masih bisa ketemu.Aamiin.
Happy reading.
.
Kehidupan Dujun mendadak kacau beberapa hari ini. Ia seperti terteror sesosok bayangan dan itu mulai membuatnya kesal. Ia selalu merasa ada seseorang yang mengikutinya, menatapnya penuh dendam dan aura kelam. Ia juga tidak bisa fokus kuliah. Selama jam kuliah ia akan sering melihat ke arah jendela karena merasa ada orang yang terus memperhatikan gerak-geriknya. Ia harus rela ditegur atau dihukum dosen karena tidak mendengarkan materi dengan baik. Hal paling menyebalkan adalah kebodohannya ketika melakukan presentasi, seperti beberapa hari belakang ia akan merasa ada orang yang mengawasinya dan ia berani bersumpah ia melihat sosok itu. Dujun tidak menyia-nyiakannya dan berlari keluar kelas. Namun sosok itu tidak ada, koridor cukup lenggang. Hanya ada 2 orang petugas kebersihan yang melaksanakan tugasnya dan beberapa mahasiswa yang sedang sibuk menata mading kampus. Dujun tidak melihat hal-hal yang mencurigakan dari orang-orang di koridor. Ia juga yakin yang dilihatnya bukan hantu, mana ada hantu sebagus itu. Oh sungguh, ia melihat sosok yang tengah menatapnya tajam dari balik jendela, demi kepopulerannya ia tidak sedang melamun. Ia yakin sosok itu manusia. Dan karena keluar kelas saat sedang melakukan presentasi, Dujun pun mendapat teguran keras dari dosennya.
Dengan lelah Dujun pun memijat keningnya. Ia tidak tau kenapa dunianya terasa berjungkir balik dengan drastis. Belum lagi tekanan dari pelatih sepak bola. Ia tau ini kesalahannya. Ia kurang fokus belakangan ini, padahal turnamen sudah di depan mata.
Ini jam makan siang, Dujun hanya menatap tidak selera jus jeruk pesanannya. Ia kembali menghela nafas entah yang keberapa kali.
"Huh ? Ini Yoon Dujun yang jatuh cinta pada lelaki itu." suara cempreng yang cukup mengganggu itu memaksa Dujun menatapnya dan berusaha sok cool.
"Ada perlu, ladies ?" tanya Dujun kalem.
"Hm ? Aniyo. Hanya berfikir.. di mana lelakimu ? Aahh.. Apa dia malu karna kalian pasti akan mendapat hujatan? Uh.. sayang sekali." Ucap si gadis yang Dujun tau, salah satu teman mantan kekasihnya. Dujun masih menatapnya kalem dan senyum cool meski dalam hati ia sudah ingin membenturkan gelas ke bibir oplasan gadis itu.
"Ah.. bagaimana jika anak-anak kampus tau kalau Yoon Dujun ternyata Gay ? Kau pasti akan memenuhi majalah kampus." Ucap si gadis lagi dan disambut haha hihi dari 2 temannya yang lain.
"Pertama, Kenapa kau bertanya tentang lelakiku, hm? Aku ini tipe pencemburu dan posesif kau tau ? Dan yang kedua, Oh jangan lupa, bukan hanya aku yang memenuhi majalah, tapi tentu saja ketuamu juga. Kau ingin tau apa judulnya ? Biar ku beri tau, "Ketua cheers terbaik Universitas kita tidak lebih hanya pelarian seorang Yoon Dujun". Kasihan sekali.." ucap Dujun dengan nada menyebalkan. Gadis itu hanya mendengus.
"Kau bahkan tidak tau apa-apa brengsek!" ucap sang gadis dan meninggalkan Dujun dengan muka merah karena kesal. Dujun hanya menghela nafas lagi. Udara di kantin kampus cukup sejuk karena area terbuka dan bersebelahan dengan taman bunga kampus, tidak ada sekatan atau dinding pembatas ke taman sehingga udara dan semilir angin sering menyapa.
Tuk.
Segumpal kertas berisi kerikil jatuh tepat di atas kepala Dujun. Dujun melihat sekeliling kemudian membaca tulisan di kertas tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ribbon
FanfictionHello. Balik lagi dengan FF salah satu old married couple kesayangan XD. Tapi kali ini bakal multichapter ya. Nanti mungkin bakal ada cerita yang diprivatenya pas bagian lalalili. Tapi tenang aja, enggak bakal mengganggu jalannya cerita kok kalo eng...