Awan selalu berubah-ubah, tersapu angin pun ia berubah bentuk. Maka dari itu kepastian akan penegasan perlu dilakukan, menghilang terbang dalam bentuk atau mencair menjadi air hujan menyirami bumi dan tanah.
EGOISME
ZeeNicky present
(Melooooww aww 😂😩😴)
Jika bertanya akan ada jawabnya, maka hujan adalah jawaban kegelisahan. Park Chanyeol sendiri tak mengerti mengapa kini ia berdiri diantara hujan berlarut dalam kesepian dan gemeretak tetes air menghantarkan dingin dan merambat dalam tubuh. Ah bahkan matanya hanya berair terkena hujan, namun bukan hujan, itu air mata.
Hatinya terasa remuk, tapi dadanya ia coba tenang berjalan pulang. Mungkin ia baik-baik saja setelah pulang, tapi lowong hati terasa amat terhimpit tembok ditembus pedang menyayat hati.
Definisi patah hati Chanyeol dibarengi dengan alunan musik di telinga.
"Ck aku seperti wanita saja," ia bergumam lalu bangkit mendorong tubuh untuk makan teriakan Yura membuat telinga berdengung. Sekalipun sepat, ia harus telan Chanyeol tegar Chanyeol kuat walau hatinya kini robek. Ia tak perlu hiburan cukup berdiri tegak dengan kepalanya sendiri. Ia tak ingin di caci Luhan si manusia yang mengakui dirinya manly sayang boneka hello kitty.
Ia bahkan berjalan santai ke sekolah walau dengan dua mata jelas melihat bagaimana saat sore itu menjelang Kris duduk bersama Baekhyun. Ia tahu Kris mengambil langkah perpecahan ikatan mereka, persetan dengan kata teman yang disanjung akan dilalui sampai mereka tua. Kata bijak teman adalah musuh terdekat memang benar. Ia ingin menghajar Kris, tapi satu hal alasan ia tak punya alasan untuk itu.
Baekhyun menyapanya dengan senyum dan sedikit bengkak dimata, Chanyeol enggan namun apalah daya hati ketika rasa tak bisa di bohongi. Mereka berbeda kelas jadi tak ada waktu ketika bell tanda masuk berdenting. Memasuki kelas merasa tak mau, Chanyeol tak ingin jadi pengecut yang lari maka dari itu ia masuk mendapati bangku Kris yang kosong. Tersenggol di bahu ia melirik.
"Yo, kau melamun pagi hari?" Kris menyapanya seakan tak ada hal buruk dihari kemarin, dan Chanyeol mencoba jadi anak baik yang melengos duduk tak menyaut. Ia lebih baik menenangkan hati dari pada emosi.
Satu jam ia bisa lewati tentu dengan ulangan dari guru ia tak bisa berbicara yang biasanda bercakap entah itu tentang sepak bola, basket team atau hal lain bersama Kris Mino dan Kai ia jadi pendiam.Ditelisik lagi sampai istirahat berbunyi ia bahkan tak menyapa sang geng di kelasnya itu.
"Ah Chanyeol sedikit aneh bukan?" Mino bertanya saat Chanyeol melengos pergi.
"Kau dan dia ada masalah?" tuduh Kai pada Kris yang sibuk pada gadget ditangan dengan sesekali bibir tertarik ke atas.
"Hei, Naga buluk," Mino menyenggol lengan Kris membuat sang empunya melihatnya dengan mata bertanya.
"Kau ada masalah dengan Chanyeol?"
"Tidak, aku menyapanya saja tidak di balas,"
"Mungkin ia sedang PMs?" kai sedikit membuat suasana lucu yang dibalas tabokan dikepala dengan buku oleh Mino.
"Palamu PMS,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Egoisme
FanfictionHanya cerita cinta yang biasa, tapi benarkah ? . Yakinkan bahwa keegoisan tidak akan menang, sungguhkah. Atau pilihan tidak akan salah, benarkah. Karena semuanya adalah salah dari awal, Keegoisan itu malapetaka. Schoollife-triangle-maybehurt -mayb...