Yellow aple

749 63 19
                                    

(^v^)

Ada batasannya ketika rasa jengah mulai mengancam, ada hembusanya ketika kekacauan menusuk perlahan.

Siapa yang kan menjawab jika yang didapat kekosongan, siapa yang akan mengerti jika ungkapan dibalas dengan penuh tanda hampa.

Putih awan seputih asa yang ditabur dalam sunyi, lengkap dibatasi jemari kebiadaban asa yang dilemburkan jadi penantian. Jika itu hanya setengah kegelisahan Kris mungkin hanya gagal mengerti akan reaksi Zitao yang terdiam. Dan Kris hanya tahu segelintir apapun dalam sanubari hatinya bahwa mungkin saja dia dibodohi lagi, ia mungkin hanya sebagian otak yang berfungsi.

".. ge jangan sukai aku"

Cara terbaik tak menolak adalah membungkamnya, dalam sentuhan sekali tarikan yang entah bagai Medan magnet membuat Kris mencumbu bibir peach .

" Aku tak suka jika dibalik alasan kau melakukanya kau melukai ku Zitao,"
Hembusan itu terasa dekat dan hangat sampai Zitao membuka matanya tak jauh.

" Maaf" lirih sang bibir yang kini diam untuk selalu bicara.

Kris mengecupnya lagi hingga balasan dan lumatan itu terbalaskan.
Siapa yang kan peduli jikalau semua kebohongan itu hanya segumpal angin yang berhembus dalam kesunyian.

"Mulai sekarang, tak ada rasa kebohongan"

Egoisme

Zeenicky

Present

(Sudah berapa lama saya tak menulis :). Maafkan saya ya jika ada feel yang hilang . Untuk menulis saya butuh kestersan )

Min Seok hanya diam memperhatikan ketika salah satu sepupunya datang dengan sang Paman yang kini duduk diruang keluarga membuat ia tak bisa menonton drama yang diputar.

Anak lelaki yang dibawa pamanya itu lah yang membuat ia tersenyum, namun hanya sesaat karena saat ia menyapa kesunyian itu mengubur tiba-tiba jiwa yang kini entah terasa bagai sesosok tubuh tanpa adanya siraman nyawa.

Ia tak mengerti, ketika umurnya 10 tahun sepupu kecilnya itu tak seintrovert ini, pemuda beranjak yang kini jadi lebih diam dan terasa sunyi. Ia sudah mengerti paham akan maksud kata-kata terkecil atau selebihnya ungkapan yang diutarakan sang Paman yang kini harus meninggalkan Zitao ditempatnya setelah satu panggilan untuk pindah departemen di negara tetangga sementara waktu.

Hanya sebagian kecil yang ia tahu saat itu, namun akan rasa keingintahuan ia perlahan bertanya. Walau butuh waktu yang tak lama, seperti menabung, sedikit demi sedikit ia mengetahui.

Zitao mempunyai teman , Kyung-soo dan juga Shixun .

Teman yang membuat ia percaya bahwa hal-hal mustahil dan bodoh akan terasa menyenangkan.

Teman yang mengajarkan arti kesunyian hanyalah hal yang tidak ada.

Teman yang membuat ia tersenyum tertawa, berteriak saling menghujat dengan candaan.

Namun itu dimana satu titik kebahagiaan terebut akan terasa hampa, Shi Xun.

Kehampaan yang ditinggalkan terlalu mendalam untuk dirasa, hingga efek negatif yang tersampaikan bagai luka tusukan dalam membekas.

Min Seok bukan ikut campur namun cerita dari pamannya sendiri membuat ia tahu sedikit prihatin jika melihat Zitao yang selalu diam menatap kosong. Kecelakaan hingga menyebabkan trauma itu terlalu banyak meninggalkan luka.

EgoismeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang