Part I
Paras cantiknya membuat hati ku tergoyah hanya dalam satu tatapan mata, ada keindahan yang tak mampu aku gambarkan hanya dengan sebuah ucapan. dia begitu mempesona hingga aku tak akan sanggup tuk menyakitinya.
Wanita cantik di balik tudung merahnya, " arghh,, " aku mengacak rambut hitam ku. Setiap mata terpejam maka wajahnya selalu terbayang, perasaan aneh apa ini. Aku merasa seperti ingin mati, nafasku seolah bergemuruh tanpa alasan, senyumnya, bola matanya, hidung mungilnya, dan suara langkah kakinya menghantui setiap hariku, sial,,, apa aku sudah gila, ? persetan bila memang benar.
Aku kembali mengintip dari balik pohon tempat persembunyianku, sial,, sial,, sial,, sudah satu minggu aku mengawasi wanita itu. Dan selama itu aku hanya bisa memandanginya dari kejauhan.
***
Beberapa hari sebelumnya . . .
" apa ini ? " Grader bertanya malas, meneguk whiskey miliknya.
" Itu sasaranmu selanjutnya, "
" wah " Grader tersenyum miring setelah menatap calon korbannya. " seorang wanita yang amat mahal huh, ? " Grader menatap dingin lembaran bertuliskan ' Wanted ' di tangannya.
" tentu saja, dia adalah penyihir kau tahu,? Seribu koin emas kurasa terlalu mahal untuk penyihir ini, bagaimana menurutmu ? , "
" bukan urusanku, selagi hadiahnya besar aku tak akan peduli, " Grader menyeringai.
" Hey bung, berhati-hatilah, pastikan kau membunuhnya, ingat, dia adalah penyihir. "
Grader hanya melambaikan tangan sambil berlalu, baginya semua sama saja, dia pasti akan mendapatkan sasarannya apapun yang terjadi.
***
Dan di sinilah aku berada, saat aku menemukan wanita sasaranku, dia sedang terlelap di tengah hutan dengan lingkaran bunga yang mengelilinginya, aku masih ingat saat itu, wanita itu terlihat bersinar di bawah terpaan sinar matahari, aku mencabut pedangku, bersiap untuk memisahkan kepala dan tubuhnya, namun tangan ku bergetar, aku tak sanggup.
Aku tertawa penuh hina pada diriku, apa ini, mana mungkin seorang pria membunuh wanita yang sedang tertidur tanpa perlawanan, aku berpikir sejenak, kemudian memutuskan untuk menunda niat ku. Mungkin besok.
Dan ke- esokkan hari, wanita itu sedang mengobati se-ekor Rusa yang terluka, sial,,, anak panah yang aku arahkan tak sanggup untuk aku lesatkan.
Dan seperti itulah hari-hariku berlalu sia-sia, semakin lama aku melihat wanita itu, semakin tak sanggup aku berpikir untuk melukainya.
Aku semakin kesal hingga akhirnya aku memutuskan untuk muncul di hadapan wanita itu. Sebuah keputusan bodoh.
Wanita itu menatapku tanpa ekspresi, " apakah kau ingin membunuhku.? "
Aku terdiam, wanita ini kenapa,? Tak ada sinar kehidupan dalam manik mata itu. Aku adalah orang hina yang terus bertahan hidup meski dengan cara kotor, di pertemukan dengan dia, wanita misterius yang ingin mati dengan suka rela.
Entah mengapa aku merasa ada persamaan di antara kami berdua, perasaan yang membuat ku semakin ingin mengenal wanita ini, nafsu membunuhku sirna berganti keingintahuan yang besar terhadap dia.
Aku ingin tahu apa yang membuat wanita ini terlihat begitu terluka, begitu hancur meski raganya terlihat utuh.
Aku ingin tahu, dan aku ingin melindunginya. Sebuah keinginan yang baru kali ini aku rasakan. Dan semua ini merubah jalan takdirku.
****
oke saya kembali dengan cerita baru,, hehehe,, kalo kemarin saya sering bilang ratu iblis, ratu iblis, nah ini,,,, ini sedikit kisah tentang sang ratu, selamat membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Riding hood
Teen Fictionini adalah kisah seorang wanita cantik bertudung merah yang tanpa sengaja mengetahui kisah masa lalunya dan tanpa sengaja menarik siluet kegelapan, menciptakan di mana tak seorang pun tahu konsekuensinya, sang wadah dari ratu iblis.