Part VI
" kau harus di hukum " pria itu berkata dingin, mencengkram kuat pipi Lizzy. " To-long ampuni aku " Lizzy memohon dengan sangat, dia ketakutan, hingga tanpa sadar telah menangis.
" ampun,, aku akan mengampunimu setelah kau tiada. Dan aku yang akan membunuhmu dengan tanganku sendiri, "
Tak ada yang berani menolong Lizzy, di penjara itu berbagai macam penjahat di kurung, penjahat dengan kejahatan yang tidak bisa di maafkan, mereka menyaksikan bagaimana Lizzy di siksa tanpa ampun. Bertanya dalam hati, apakah kesalahan wanita itu, kejahatan apa yang telah dia perbuat. Mengapa dia di siksa hingga seperti itu.
Dan para prajurit seolah tak melihat ataupun mendengar permohonan Lizzy, mereka hanya diam layaknya patung.
" matamu,, sangat indah " pria itu berkata dalam nada marah, mata mereka terlihat begitu sama, dengan warna yang senada, dan pria itu semakin membenci Lizzy. Membenci kemiripan mereka berdua.
" mata sialan, " pria itu menggeram, mencengkram dagu Lizzy kemudian memasukkan jari telunjuknya pada mata kiri Lizzy, mengorek dan memutar jarinya berkali-kali. Lizzy menjerit penuh derita, seluruh tubuhnya menegang menahan rasa sakit yang amat luar biasa itu, perlahan darah mengalir menyerupai air matanya. Merembes membasahi pipi Lizzy. Namun pria itu terlihat belum puas.
" satu matamu telah hilang, " pria itu berkata dingin. Tatapan matanya terlihat begitu keji, menatap Lizzy dengan kabut kebencian yang begitu pekat.
" dan satu lagi akan segera hilang. " sambung pria itu, melanjutkan apa yang dia perbuat. Menjadikan jeritan Lizzy sebagai irama kemenangannya. Dia akan menang, takdir tak akan mampu menghalangi jalannya. Atau untuk merenggut nyawanya.
Tangan itu terlumur oleh darah, darah dari putrinya sendiri, namun dia tak menyesal, dia malah tertawa dangan sangat puas sembari menjilati jarinya. Merasa bahagia melihat keadaan putrinya, lemah dan begitu menyedihkan.
" bahkan hewan pun tak menyakiti anaknya sendiri " salah seorang tahanan berkata di balik penjaranya, menatap tajam.
" haruskah kau menghukum dia yang bahkan tak mampu melawan dirimu, mengapa kau menyiksanya. Apakah kau benar manusia. " sambung orang di balik penjara itu.
" diam kau, dasar sampah, bila saat itu kau membunuhnya sesuai dengan perintahku, maka aku tak perlu mengotori tanganku sendiri seperti ini. "
" haruskah kau menyiksa putrimu hanya karena sebuah Ramalan, Lukas . dia itu putrimu, lihatlah wajahnya, tidakkah nuranimu tersentuh oleh keadaannya, lihatlah Lukas,, Putrimu terluka begitu parah. " Tahanan itu berkata, dia sungguh tak sanggup melihat semuanya.
' diam kau, atau aku terpaksa membunuhmu juga. Dan melupakan bahwa kau, adalah kakak dari istriku. " Lukas menatap marah, kemudian pergi dalam kemurkaan. Bukan Ramalan melainkan Kutukan. Batin Lukas berkata.
***
" Bencilah mereka semua, kutuklah mereka semua. Wahai engkau hati yang terselubung dalam kebencian, kotorilah jiwamu sekotor – kotornya. "
"siapa ? "
" Aku adalah penolongmu, jalan kebebasan bagimu, tangan yang akan menuntunmu melewati takdir yang di penuhi penderitaan ini. Lihatlah,, dirimu terluka begitu banyak hingga kau bahkan tak mampu meredam segala rasa sakitnya. "
" aku, "
" ya, lihatlah dirimu Lizzy. Kau terluka. Dan,,, ini semua karena mereka, orang-orang itu, tidakkah kau marah, tidakkah kau ingin mengutuk mereka, huh.? "
" mereka jahat. "
" bukan,, mereka kejam. menyiksamu tanpa belas kasihan, mereka bahkan merenggut penglihatanmu, mengambil satu-satunya yang kau miliki, cahaya. "
" aku ingin hidup, kau,, bisakah kau menyelamatkanku, "
" tentu, aku akan menyelamatkanmu, tetapi itu tidaklah gratis, aku menginginkan timbal balik darimu. "
" ya,, apapun, apapun akan aku berikan padamu, tolong,, tolong selamatkan aku. "
" bukankah kematian begitu menggerikan huh,? Bahkan apapun akan kau berikan demi lari dari jalan kematian ini, , hahaha,,, sekarang,, kemurnian hatimu telah ternoda, tak akan ada lagi harapan untuk dunia menjijikan ini, seluruh manusia akan terjatuh dalam dosa. Jatuhlah kalian, tenggelamlah bersama dosa abadi dan berikan kami jiwa kotor kalian, "
***
Red Ridding hood ini hanya cerita pengantar yah, sama kayak secret of the darkness. cerita utamanya belum kelar, masih saya coba selesaikan. hehehe, mungkin itu akan bergenre fantasy dan gak tahu kapan selesainya habis saya juga masih ngerjain squel dari Pilihan Hati sih.
cerita saya ini sedikit rumit kalo kalian cuma baca satu atau beberapa aja soalnya semua cerita saya itu ada benang merahnya kalo kalian jelih membacanya. kalo kalian baca dengan teliti pasti kalian akan tahu part-part mana yang saling berhubungan, enggak banyak sih tapi ada tali yang mengikat semua cerita saya. soooo,,,,, baca semua cerita saya dengan teliti yah.
semoga suka yah.. see u next time. ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Riding hood
Novela Juvenilini adalah kisah seorang wanita cantik bertudung merah yang tanpa sengaja mengetahui kisah masa lalunya dan tanpa sengaja menarik siluet kegelapan, menciptakan di mana tak seorang pun tahu konsekuensinya, sang wadah dari ratu iblis.