Eight ; RRH

164 17 0
                                    


Part VIII

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part VIII

" kau harus mati. " Lukas berkata, membuat Lizzy bergetar ketakutan, takdir begitu kejam hingga membuat seorang Ayah harus merenggut nyawa putrinya sendiri, Lukas harus melakukan itu, dia tak akan membiarkan kota Korintus hancur, kota yang telah dia bangun dengan seluruh pengabdiannya.

Kebencian terlahir dalam hati Lukas sejak kejadian itu, bahkan saat Lizzy masih berada dalam Rahim istrinya dia telah berusaha melenyapkannya, dan kali ini dia akan mewujudkan itu semua, anak terkutuk itu harus lenyap di tangannya.

Dengan tatapan kebencian yang begitu kental Lukas mengangkat tombaknya, " mati kau! " Lukas berteriak dan menancapkan tombaknya, menembus jantung Lizzy dalam satu kali ayunan.

Hanya jeritan yang Lizzy perdengarkan, seluruh tubuhnya mati rasa, Lizzy dapat merasakan rasa sakitnya, darah berhamburan membasahi tubuhnya. " apakah aku akan mati seperti ini.?" Lizzy bertanya dalam hati, kematian terasa begitu menakutkan, saat kegelapan mulai merayap merasuki dirinya, perlahan rasa sakit itu memudar, berganti rasa dingin yang mengigit.

" apa kau ingin hidup .? " Lizzy mengenal suara itu, dia berada di sebuah tempat gelap tanpa cahaya, suara itu begitu dekat namun tak berwujud. Seberapapun dia mencoba melihat, dia hanya melihat kegelapan.

" ya, selamatkan aku. " Lizzy menjawab di antara rasa takut, tempat itu terasa begitu mengerikan, Lizzy mengulurkan tangan dan sebuah tangan besar menyambutnya, menariknya meninggalkan kegelapan mengerikan itu.

***

Gumpalan kabut hitam terlihat berhamburan keluar dari setiap luka Lizzy, semakin banyak dan semakin banyak, menyerupai asap hitam dengan bau belerang yang begitu menyengat.

Lukas dan seisi penjara menatap penuh Tanya, apa itu sebenarnya. apa yang telah terjadi ?

" siapa kau ? " Lukas bertanya, gumpalan asap itu membentuk wajah abstrak dengan senyuman menyeringai dan sepasang mata berwarna merah.

" aku ?? aku adalah jalan menuju kehancuran bagi kalian semua, wahai manusia hina "

" a-apa maksudmu ? " Lukas terlihat waspada.

" hahaha,, kau memang payah, kalian para manusia memang begitu bodoh, kalian membuka gerbang kematian kalian sendiri. Waktu kalian sudah dekat, dan terima kasih atas tubuh sempurna yang telah kau persembahkan untuk ku yang mulia. Aku akan menjaga putrimu sebaik mungkin, hahahaha. " Gumpalan asap itu mengelilingi Lizzy, menyelubunginya dan kemudian menghilang dengan sejuta Tanya. Lukas dan para prajurit berusaha mencari ke segala tempat namun tak menemukan hasil. Lizzy dan asap hitam itu lenyap tak berbekas.

sebuah pilihan telah di buat, di mana ketakutan menghancurkan kasih sayang, di mana kematian memudarkan rasa cinta. meninggalkan setitik kesalahan. dalam penyesalan tak bertuan.

***

TBC


hay,,, ketemu lagi sama saya Author yg membosankan ini.. hee,, kira-kira ada yg nunggu cerita saya gak yah, kalo ada sebelumnya sorry banget karena lama Updatenya, soalnya saya drop banget kmrin, gx bisa ngapa"in. biasa lah namanya juga manusia. mudah terserang penyakit terlebih di musim seperti in.

aduhhh,, malah ngelantur, ya udah sebagai gantinya saya akan Update 2 part sekaligus yah hari ini.

and,,, kalo gak ada yg nungguin cerita saya ini, aduhhh, kasihan bangetz ya saya ini,, yo wes kalo gx ada yg baca, saya mau minta maaf sama Cast" saya ajah,, kasihan bangets mereka stuck di part itu" ajah,, heeee,,,Minna, Hontoni Gomenasai.

:) :)








Red Riding hoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang