Part III
Tiga hari berlalu dan jarak kota semakin dekat, hanya beberapa meter dan aku bisa menyerahkan wanita ini, memanen uang yang cukup banyak. Tapi hatiku menolak, semua berubah hanya dalam hitungan detik.
Saat kami berjalan melintasi hutan, kami di serang oleh kawanan serigala, aku berusaha melawan tapi ini terlalu sulit dengan wanita yang harus aku lindungi.
Mengapa tak kubiarkan saja wanita ini mati di terkam atau bahkan di makan oleh para serigala itu, aku cukup membawa kepalanya saja sebagai bukti keberhasilanku, dengan begitu aku akan lebih leluasa dan lebih mudah melarikan diri.
Namun, bukan itu yang aku lakukan, aku ingin menjaganya, memastikan dia aman dalam lindunganku.
Dengan jumlah yang tak sebanding aku harus berusaha lebih keras untuk mengusir kawanan serigala lapar itu. Dan aku berhasil, mereka pergi meski dengan meninggalkan beberapa Luka pada tubuhku. Sepertinya nasib baik masih berpihak pada kami.
Sesaat aku seperto melihat asap hitam melintas di antara kami dan tak lama para kawanan serigala itu lari terbirit, entah apa yang terjadi tapi aku bersyukur akan hal itu, setidaknya kami bisa selamat.
Dia, wanita bodoh itu bukannya pergi melarikan diri, malah merawat lukaku, mengobatinya hingga aku tak percaya, apa wanita ini gila ataukah terlalu bodoh, harusnya di melarikan diri di saat aku lengah, tapi dia malah menghampiriku dan mengobati luka-lukaku. Tetap berada di sampingku meski sebenarnya dia bisa mengambil pedangku kemudian membunuhku. dan dia akan bebas.
" kenapa kau tak pergi, ? " aku bertanya, rasa penasaranku semakin menjadi, wanita ini, sungguh sulit untuk ku pahami.
" tak akan ada bedanya, jika bukan kau maka orang lain yang akan menangkapku, , , dan,,, mungkin lebih buruk dari padamu. Bukankah seluruh penjuru kota sedang mencariku sekarang. Lalu,, ke mana aku harus pergi, tak ada tempat bagi ku untuk lari,,, "
Aku terdiam, menatap wanita itu dalam keheningan, dia menatapku kemudian tersenyum lembut, " setidaknya tadi kau melindungiku " sambungnya menatap langit biru di atas kepala kami. Aku tersentuh entah oleh apa, jiwa ku seolah tergapai oleh pelukan hangat yang selama ini tak pernah aku rasakan. Wanita ini terluka, jauh lebih parah dari lukaku selama ini, aku tak mengetahui masa lalunya, tapi aku tahu, seluruh kesakitannya terpancar dari kedua mata indahnya.
Kali ini, , bisakah aku bertindak layaknya manusia, aku ingin melindungi wanita itu, menghapus segala luka dalam hatinya. Bisakah aku melakukan nya. Bolehkah ?
***
TBC
yip yip,,, ^_^ Ada yang baca ngak yah ????
KAMU SEDANG MEMBACA
Red Riding hood
Fiksi Remajaini adalah kisah seorang wanita cantik bertudung merah yang tanpa sengaja mengetahui kisah masa lalunya dan tanpa sengaja menarik siluet kegelapan, menciptakan di mana tak seorang pun tahu konsekuensinya, sang wadah dari ratu iblis.