BAB 23 ㅡ Dicuekin

4.4K 639 69
                                    

Jam 09.40 di Museum IPTEK TMII...

Di pintu masuk museum sudah ada anak-anak dari 12-4 yang lagi sibuk menghubungi temen-temennya yang lain. karena mereka sudah janjian akan masuk bersama-sama lalu setelahnya mereka jalan-jalan.

"Tinggal siapa lagi yang belom?" tanya Amber yang masih memegangi ponselnya sambil menghitung jumlah anak kelasnya.

"Si biangnya ngaret, Baekhyun," balas Chanyeol jengkel.

"Aih si cabe itu benar-benar keterlaluan," gumam Yuri.

"Masuk duluan aja sih. Nnati dia belakangan aja, jangan buang-buang waktu," ajak Seungcheol.

Akhirnya mereka ngikutin saran Seungcheol untuk masuk lebih dulu dan meninggalkan Baekhyun. Mereka bisa masuk setelah membeli tiket dan berpencar. Laras awalnya jalan dengan Amber, Bianca, Chanyeol dan Jimin tapi akhirnya dia malah jalan dengan Seungcheol dan cuma berdua.

"Kop, kok kita cuma berdua sih?!" protes Laras.

Seungcheol yang berjalan di depannya hanya mengangkat bahunya tanda tak tahu. "Ya nggak apa-apa. Nikmatin aja sih, ketauan banget lo nggak betah jalan bareng gue," balas Seungcheol cuek.

Laras mendengus, "Dih? Baperan amat, Pak," sindir Laras kesal.

"Bukannya baperan, tapi emang kenyataan. Iya kan, Laras?" balas Seungcheol seraya berbalik untuk menatap Laras dengan pandangan merendahkan.

Kening perempuan itu berkerut saat melihat tatapan Seungcheol yang tidak biasa padanya, "Lo kenapa sih? Aneh banget tau nggak," komentar Laras.

"Nggak apa-apa. Gue cuma lagi pengen kaya gini aja. Gue kan pengen berubah, nggak mau jadi kaya laler lagi. Lo suka cowok yang lebih perhatian sama lo kan? Terus cuek-cuek perhatian kaya Kris gitu? Iya kan?" balas Seungcheol yang semakin membuat Laras jengkel.

"Nggak usah bawa-bawa Kris! Lo tuh ya ngungkit soal Kris mulu! Kris tuh cuma temen deket gue doang lagian juga sekarang dia udah pindah ke China. Jadi lo nggak usah ngungkit lagi soal dia. Bisakan?" sewot Laras.

Seungcheol melengos dan membuat Laras jadi sebal sendiri tapi tetap saja dia mengikuti kemana Seungcheol pergi.

Mereka berdua sibuk mengitari museum sambil sesekali mencoba alat-alat yang ada di sana. Semua alat-alatnya berkaitan sama bilogi, kimia, fisika, dan IT tapi lebih banyak ke fisika dan IT nya.

Laras sejak tadi hanya diam saja, tidak mencoba alat apapun, tidak mengabadikan alat-alat yang ada dan dia tidak mencatat apapun yang penting. Dia hanya memperhatikan Seungcheol yang berjalan tepat di depannya.

Hati gue ngerasa nggak enak kalo kaya gini. Nggak enak banget dicuekin sama gebetan sendiri. Batin Laras dengan bibir yang cemberut.

"Ras, lu tuh ngapain sih jalan di belakang gue?" akhirnya Seungcheol jengah juga karena sejak tadi Laras hanya mengekor dari belakang.

"Y-ya nggak apa-apa. Abisnya lo dari tadi emosian banget sama gue. Yaudah mending gue jalan jauh-jauh dari elo, kalau deket-deket yang ada gue kena semprot lagi," balas Laras sambil merengut.

"Bawel lo ah. Udah sini, jalannya di samping gue aja!" seru Seungcheol gemas lalu menarik tangan Laras agar berdiri dan berjalan di sebelahnya.

Gitu aja terus sampai mereka keluar dari museum IPTEK. Laras hanya diam sambil jalan di sebelah Seungcheol.

***

Pulang dari TMII, Seungcheol mengajak Laras untuk makan siang di salah satu restoran yang sering dia kunjungin. Mereka pulang berdua lagi, soalnya berangkatnya juga bedua.

"Lo mau makan apa?" tanya Seungcheol cuek.

"Terserah lo deh," balas Laras yang nggak mau kalah cuek dari Seungcheol. Hadeh mainnya cuek-cuekan.

Akhirnya Seungcheol memesankan makanan dan minuman yang sama seperti miliknya. Sambil menunggu makanan datang, Seungcheol sibuk sendiri dengan ponselnya dan Laras diabaikan. Hiks, sakit.

Gila! Seorang Seungcheol nggak peduliin cewek yang dia suka. Hebat banget!

Laras yang sudah terlanjur sebal dan gondok karena sejak tadi pagi dicuekin oleh Seungcheol. Dari makanan datang dan ternyata sampai berlanjut ketika mereka mulai makan.

Brak!

"KALAU LO NGAJAK GUE KESINI CUMA BUAT DIEMIN GUE, NGABAIIN GUE, MENDING GUE BALIK AJA!! NGGAK GUNA GUE JALAN SAMA LO!!"

Laras bangkit dari kursinya dan meninggalkan Seungcheol sendirian di restoran itu.

Sedangkan Seungcheol hanya diam dan memperhatikan Laras yang pergi meninggalkannya tanpa ada niat untuk mengejar. Laki-laki itu ngehela napas pelan, "Padahal niat gue bukan mau nyuekin, cuma mau berubah jadi kaya Kris doang. Tapi doi malah kesel. Gue salah ya?" gumam Seungcheol dengan tampang polos dan bodohnya.

***

[18 Januari 2019]

Chapter ini tidak saya edit ulang, jadi mohon maaf bila ada typo.

Jomblo 🍃 Choi Seungcheol ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang