BAB 12 ㅡ Pedebatan Tidak Perlu

4.2K 746 4
                                    

[LINE]

20.31

Seungcheol : Hai masa depannya gue~
Seungcheol : Besok mau jalan nggak?
Read

Laras : Makasih udah ngajak. Tapi gue nggak mau

Seungcheol : Kali-kali terima gue kek, Ras. Capek ngejar-ngejar lu mulu

Laras : Terima apaan?

Seungcheol : Apapun yang berhubungan sama gue

Laras : Nggak. Makasih

Seungcheol : Kamu jahat banget yang :(
Seungcheol : Hati ku sakit tau :(

Laras : Lu mabok ya?

Seungcheol : Iyaaa :)

Laras : Pantes

Seungcheol : Tapi lu harus tanggung jawab

Lah?

Laras : Lah?

Seungcheol : Soalnya aku mabok cinta mu 😘

Allahu akbar!

Laras : Hadeh. Serah u aj y.

Seungcheol : Ih gitu :(
Seungcheol : Liat deh keluar. Gue ada di depan rumah lu btw

"Hm kebohongan apa lagi ini," gumam Laras dengan mata yang memicing.

Laras : Tau dari mana lu? Boong lu!

Seungcheol : Ngapain gue boong anjir. Gue seriusan, ngintip makanya
Seungcheol : Btw ada suho nggak?
Read

"Hadeh! Apakah dia mau dicekek sama Suho?!" sewot Laras yang langsung berlari ke arah jendela kamarnya untuk mengintip keluar rumah.

Srek.

Ia menyingkap sedikit gorden yang menutupi pandangannya. Terlihat jelas seorang pria dengan rambut hitam yang sedang duduk di atas cup mobil dan matanya sibuk pada ponselnya.

"Ck! Paling ngehubungin cewenya yang lain," gumam Laras yang sudah berpikiran negatif duluan tentang Seungcheol.

Hm gimana ya, wajah Seungcheol itu kurang meyakinkan.

Ia kembali mengecek ponselnya. Sudah ada beberapa chat dari Seungcheol.

20.39

Seungcheol : Turun kek. Gue nya udah di bawah ini. Jangan dianggurin
Seungcheol : Ntar gue diambil tetangga lho
Seungcheol : Sayang cowok ganteng kaya gue dicuekin

20.40

Seungcheol : Yang, turun dong. Masa akunya diabaikan :(
Seungcheol : Jangan gitulah. Nanti kamu dosa loh kalo nyuekin suami
Seungcheol : Jangan suka gitu sama calon masa depan :(

"Suka kenapa deh ya manusia ini," gumam Laras tak habis pikir.

Laras : Gue turun. Sabar!

Seungcheol : Gitu dong. Jadi makin sayang 😘
Read

Hadeh.

Laras bergegas turun untuk menghampiri Seungcheol yang sudah menunggu di depan rumahnya seperti pengamen yang menunggu dikasih receh. Di luar rumah memang agak gerimis, Laras jadi kepikiran kalau Seungcheol akan basah dan lembab kalo terlalu lama berdiri di luar.

Masa bodo. Ngurus amat gue.

Ia membuka pagar dan langsung menatap Seungcheol dengan pandangan datar. Dia bisa ngeliat Seungcheol yang berdiri sambil bersandar pada pintu mobil dan rambut hitamnya udah agak basah karena terkena air hujan rintik-rintik.

 Dia bisa ngeliat Seungcheol yang berdiri sambil bersandar pada pintu mobil dan rambut hitamnya udah agak basah karena terkena air hujan rintik-rintik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam hati, ada suatu euforia yang memuncak saat melihat Seungcheol datang ke rumahnya malam-malam begini.

"Hai," sapa Seungcheol basa-basi sambil senyum menatap Laras. Ia kembali memasukan ponselnya ke dalam saku celananya.

"Kenapa? Cepet dong! Gue mau tidur," balas Laras sok tidak peduli.

"Jangan gitu dong. Btw, gue pengen ngasih sesuatu buat lo," ujar Seungcheol sambil memberikan sebuah bungkusan pada Laras.

Laras mengambil bungkusan itu dengan ragu, "Apaan nih?" tanya Laras bingung.

"Besok tanggal berapa?" tanya Seungcheol balik.

Laras menatap laki-laki di depannya ini dengan pandangan aneh. Mungkin dia menganggap Seungcheol ini sudah gila. Soalnya pertanyaan dia dijawab tidak ada nyambung sama sekali.

"Lu kenapa deh? Ya besok tanggal 8 lah. Terus kenapa? Mabok apa gimana sih lu?" balas Laras yang tiba-tiba jadi jengkel sendiri.

Mata laki-laki itu menampakan kekecewaan saat mendengar jawaban Laras yang memang tidak ingat sesuatu.

"Kenapa sih lu? Heran gue," celetuk Laras lagi.

"Ck! Lo nggak peka banget. Najis!" balas Seungcheol kesal.

"Kenapa sih lu? Nggak jelas banget," ujar Laras yang ikutan kesel.

"Besok ulang tahun gue. Lo dateng pake baju yang udah gue kasih. Harus dateng!" ujar Seungcheol memaksa kemudian ia berbalik dan meninggalkan Laras di depan pagar rumahnya tanpa pamit.

Laras hanya menatap mobil Seungcheol yang menjauh dengan pandangan heran.

"Siapa juga yang mau dateng ke pesta lo? Makan ati gue," gumam Laras cuek kemudian berbalik masuk ke dalam rumahnya.

***

[8 Januari 2019]

Chapter ini tidak saya edit ulang. Mohon maaf jika ada typo.

Jomblo 🍃 Choi Seungcheol ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang