BAB 22 ㅡ Jalani Saja Yang Ada

3.5K 619 28
                                    

Di perjalanan Seungcheol dan Laras lebih banyak diam. Seungcheol sibuk menyetir dan Laras sibuk memperhatikan ke arah luar jendela.

"Ras, tanyain yang lain udah pada sampe mana?" ujar Seungcheol tanpa menoleh pada Laras.

"Iya."

Laras sibuk pada ponselnya dan mengabaikan Seungcheol yang masih sibuk menyetir.

5 menit kemudian...

"Kata anak-anak mereka ada sebagian yang masih otw, ada juga yang udah sampe," ujar Laras.

Seungcheol hanya menganggukan kepalanya setelah itu kembali hening dan tidak ada pembicaraan apapun lagi. Diam-diam Laras sibuk memperhatikan side profile wajah Seungcheol yang masih sibuk menyetir.

Sempurna.

Lekuk wajah Seungcheol memang sempurna. tidak ada cacat sedikit pun. Rahanya tegas, hidungnya mancung, matanya indah, alisnya tebal, bulu matanya lentik dan panjang, tulang pipinya menonjol, bibirnya yang merah serta lesung pipinya yang membuatnya semakin manis.

Sempurna emang ciptaan-Mu, Tuhan. Batin Laras.

"Ras, nggak usah ngeliatin gue sampe segitunya. Nanti lo makin naksir sama gue," celetuk Seungcheol tanpa menoleh ke arah Laras.

Laras segera memasang topengnya, wajah datar dan tidak suka juga jijik ke arah Seungcheol, "Siapa juga yang suka sama lo? Selara gue terlalu tinggi buat disamain kaya lo," balas Laras ketus. Laras tuh kalau ngomong juga pedes.

"Weits! Mulutnya pedes banget sih, mba. Santai aja, gue juga nggak bakalan menang lawan adu bacot sama lo tapi yang harus lo tau adalah gue udah tau semuanya termasuk soal perasaan lo sama gue," ujar Seungcheol tenang.

WOY!!!

MASA KETAUAN SIH?!! DARI MANA COBA?!

OH IYA SI UJI SAMA OCHI KAN TAU

AH SIAL!

"H-hah? L-lo tau apa lagi soal perasaan gue? Jangan sok tau ya," gagap Laras. Ia masih berusaha kukuh pada pendiriannya, tetap menolak Seungcheol bagaimana pun caranya.

"Yang jelas gue tau," balas Seungcheol sama sekali tidak jelas.

"Apaan sih lo?! Nggak jelas banget tau!"

Seungcheol hanya tersenyum tipis dan dia memilih fokus menyetir daripada meladeni pertanyaan perempuan yang duduk di sebelahnya. Laras yang merasa tidak dipedulikan hanya menghela napas pasrah sekaligus kesal pada Seungcheol.

"Satu hal lagi, lo nggak ngerasain ataupun ngalamin jatuh cinta sepihak kok," ujar Seungcheol lagi.

Hah?!

Whut?!

AHAHAHAHA!!!

"Ma-maksud lo?" tanya Laras gagap.

"Gue juga punya rasa yang sama kaya lo," balas Seungcheol serius.

"Nggak percaya gue."

"Emang kapan lo bisa percaya sama gue, Ras? Nggak pernah."

Deg! Omongan laki-laki bermata sayu itu tepat mengenai hati Laras. Dia tau selama ini dia sama sekali tidak percaya dan tidak pernah mau percaya pada Seungcheol sekali pun laki-laki itu sudah jujur dan berusaha mati-matian untuk membuktikan kalau dia jujur. Tetep saja Laras tidak akam percaya.

Gue keterlaluan banget nggak sih? Kali ini Laras mulai berpikir dengan kelakuannya selama ini pada Seungcheol.

"Si-siapa suruh kaya buaya? Cowok kaya lo tuh sulit di percaya," ketus Laras.

Seungcheol menghela napas panjang, "Gue emang kaya buaya, sana-sini nempel mulu tapi ada situasi dimana gue bakalan jatuh sejatuh-jatuhnya ke seorang cewek yang menurut gue cocok, pas dan bisa ngertiin gue. Dan menurut gue ceweknya itu elo, Ras," balas Seungcheol tanpa menatap Laras.

Laras? bengong dulu.

"Oke, anggaplah sekarang gue lagi nembak lo lagi untuk yang keempat kalinya. Gue emang berharap lo bisa nerima gue apa ada sebagai seorang Choi Seungcheol yang punya titel playboy. Gue nggak maksa lo buat jawab sekarang kok, kapan-kapan aja. Yang penting sekarang kita jalanin dulu yang ada. Kalau nyaman ya lanjut, kalau lo ngerasa risih dan nggak cocok ya kita berdua bisa sama-sama ngejauh," cerocos Seungcheol panjang lebar.

Nggak bisa gitulah. Pengennya nerima lo tapi lo aja masih suka nempel sana sini, ya guenya juga ogah. Tapi kalo ngerasa nggak nyaman abis itu ngejauh kayanya nggak bisa. Lo crush gue dari lama, yakali gue bisa langsung lupain lo gitu aja.

Laras tersadar dari lamunannya, "Yaudah. Jalanin aja dulu," balas Laras sambil menatap ke arah jendela mobil.

Diam-diam Seungcheol tersenyum lega mendengar jawaban Laras.

***

[18 Januari 2019]

Chapter ini tidak saya edit ulang, jadi mohon maaf bila ada typo.

Jomblo 🍃 Choi Seungcheol ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang