Hari H foto Buku Tahunan sekolah...
Hari ini kelas 12-4 akan pergi untuk foto buku tahunan di Gunung Pancar. Kenapa di gunung? Nggak apa-apa, biar murah aja. Terus kakak fotografernya juga lebih prefer ke Gunung Pancar. Ini yang motoin kakak dari agency ya bukan Mingyu. Ya walaupun tetap saja Mingyu membawa kamera kesayangannya.
12-4 mengambil tema kostum bohemian yang sedang tren sekarang ini dengan latarnya hijau, makanya mereka lebih memilih Gunung Pancar dan di tambah lagi anak-anak 12-4 yang kelakuannya seperti tarzan. Tidak ada yang bisa diam, banyak tingkah, apalagi Bobby dan Hanbin. Mereka berdua kaya tarzan yang baru kenal kota.
"Bob, lu yakin bakalan berhasil nih? Laras pasti nerima gue?" tanya Sengcheol sedikit ragu. Soalnya Bobby kebanyakan dtolak cewek, makanya dia tidak begitu yakin.
"Iyalah pasti. Nggak usah romantis tapi berkesan aja. Kasian authornya udah muter otak gimana caranya nembak yang romantis," balas Bobby sambil menepuk-nepuk pundak Sengcheol.
"Sekarang Larasnya mana?" tanya Seungcheol.
"Masih di pendopo. Dia kebagian sesi foto kelima," jawab Bobby.
Seungcheol hanya mengangguk saja. Dia sudah siap untuk difoto, kostumnya juga sudah berganti. Dia menggunakan kemeja putih dan celana pendek warna cream lalu kepalanya dia ikatkan semacam kain yang memiliki unsur bohonya. Simple.
Waktu terus berlalu, tidak kerasa sudah mau Dzuhur dan Laras belum keluar sama sekali dari pendopo. Seungcheol jadi ketar-ketir sendiri, dia takut kalau Laras mendapatkan sesi foto yang terakhir lalul ke potong dengan acara foto kelas dan ujungnya Seungcheol tidak jadi menyatakan perasaannya.
Padahal dia sudah berlatih main gitar semalam suntuk hanya untuk hari ini. Dia juga dibantuin oleh semua teman-teman kelasnya, jadi kemungkinan besar acaranya akan berhasil.
Tak berapa lama, akhirnya Laras keluar bersama dengan Jeongyeon dan Momo. Mereka akan berfoto bersama dengan Jaebum dan Eunwoo.
Kelima orang itu langsung dipanggil oleh kakak fotografer untuk melakukan sesi foto. Setelah selesai, Laras lebih milih santai-santai di atas batu besar sambil berbincang bersama dengan teman-temannya yang lain.
Dari kejauhan sudah ada Bobby, Hanbin dan Mingyu yang sedang menyiapkan drone untuk merekan semua momen sesi foto buku tahunan hari ini termasuk dengan acara yang dibuat Seungcheol nanti di akhir sesi pengambilan foto.
"Kop, lu udah siap belom? Orangnya udah selesai foto noh," ujar Jimin sambil menghampiri Seungcheol.
Seungcheol berbalik. Wajahnya sudah terlihat pucat, sepertinya dia grogi, "Ah anjir! Gue lupa kunci gitarnya! Gimana dong?!" panik Seungcheol dengan kedua tangan yang gemetaran.
"Lu jangan panik. Ada Hanbin, kalau nggak suruh Woozi aja juga nggak apa-apa," balas Bobby seraya menenangkan Seungcheol yang benar-benar panic.
Laki-laki itu mengerutkan keningnya khawatir, "Gue takut ditolak lagi. Sumpah takut banget. Kalau ditolak lagi, harga diri gue mau di taro dimana anjir?!" sewot Seungcheol.
"Makanya kalau nggak mau ditolak lagi, ubah kebiasaan lu. Jangan suka laler!" balas Hanbin tanpa noleh ke arah Seungcheol. Dia masih sibuk memeriksa keadaan drone.
Mingyu berjalan ke arah Seungcheol lalu meletakkan kedua tangannya di bahu temannya itu, "Gue yakin lo bisa, Cheol. Lo cuma perlu rileks aja, urusan lo ditolak atau diterima itu belakangan. Cewek juga manusia, dia pasti punya hati," ujar Mingyu yang menyuruh Seungcheol untuk tenang. "Jadi Laras nggak mungkin nolak lo setelah perjuangan lo nembak dia berkali-kali," lanjut Mingyu.
![](https://img.wattpad.com/cover/79927622-288-k738637.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo 🍃 Choi Seungcheol ✔️
Fanfiction[END] Perjuangan seorang Choi Seungcheol yang berusaha mencari pacar. Dengan dibantu oleh teman-temannya yang kadang otaknya cuma setengah sendok. ➖ CHOI SEUNGCHEOL'S BOOK ➖ #stradaseries #17series Note: Dapat dibaca tanpa harus membaca series lain...