Rivalry

1.3K 172 12
                                    

Rumus-rumus fisika terus berputar di dalam kepalaku.

Suara Jung saem bagaikan alunan musik atau deretan nada-nada yang berjejer masuk ke dalam telingaku dan pada akhirnya keluar kembali.

Apa yang ia katakan sama sekali tidak masuk di otakku.

Yang memenuhi pikiranku saat ini hanya kejadian tadi malam.

Tapi jujur saja, aku memang payah dalam pelajaran hitungan. Walaupun aku memperhatikan Jung saem tidak akan berhasil. Hasilnya akan sama. Aku tetap tidak mengerti. Mau aku perhatikan atau tidak.

Aku hanya menulis apa yang juga ditulis oleh Jung saem di papan tulis. Hanya kumpulan rumus-rumus yang menyusahkan. Mendengarkan penjelasannya yang sebenarnya tidak kumengerti.

Semua orang pasti setuju kalau pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit. Sepantaran dengan matematika dan kimia. Hitungan selalu menyambut ketika membuka tiap halaman buku tersebut.

Ddrttt~

Handphoneku bergetar. Tapi aku tidak menggubrisnya. Sama saja aku cari mati jika kedapatan Jung saem.

Setelah lama mendengarkan penjelasan wanita di depan sana, akhirnya bel pulang berbunyi.

"Baiklah. Saya ingin kalian melengkapi catatan materi hari ini. Karena Pertemuan selanjutnya kita akan langsung masuk materi baru." Ucapnya seraya berjalan keluar dari kelas kami.

"NEEEE!!!" Jawab kami serempak.

Lantas aku segera mengecek ponselku. Terdapat satu pesan dari Taehyung.

Taehyung: Aku akan menjemputmu.

Aku hanya membacanya dan tidak berniat membalasnya. Kusimpan kembali handphone tersebut dan menoleh pada orang yang berada di sampingku.

"Kau tidak fokus Yoora. Ada apa?" tanya Dajung ketika aku sudah melihat ke arahnya.

Aku tersenyum, "Nothing."

Ia menghela napas mendengar jawabanku,  "Jangan bohong!"

Hah. Dajung memang tahu sikapku. Percuma aku berkata seperti itu padanya.

Toh, dia tetap tahu kalau aku berbohong.

"Arasseo. Aku akan cerita padamu, tapi jangan sekarang. Taehyung sedang menungguku di luar." Kataku sambil memasukkan buku-buku ke dalam tasku.

Ia mengernyit, "Taehyung?"

Aku mengangguk kecil. Ia masih tetap menatapku dengan otaknya yang masih berpikir.

"Kalian sudah baikan? Sudah kuduga, pasti terjadi sesuatu saat kalian liburan di Jeju."

"Dajung-ah, aku harus pergi. Bye.." Aku menepuk pundaknya. Dan ia hanya membalas dengan anggukan.

"Yoora-ya, kau hutang cerita padaku." Ucapnya menahan lenganku.

"Aku pasti akan menceritakannya padamu." Kataku.

Lalu aku pergi meninggalkannya dan berjalan keluar gerbang. Kulihat mobil sedan hitam yang satu-satunya terparkir disana. Aku yakin itu pasti mobil Taehyung.

Aku berjalan kearahnya dan membuka pintu mobil. Hal pertama yang kudapatkan adalah ia menyambutku dengan senyumnya yang lembut.

"Bagaimana sekolahmu?" tanyanya.

"Sedikit membosankan." Jawabku. Aku membalikkan kepalaku untuk melihatnya.

"Kita akan kemana?" kali ini giliranku.

Reverse [BTS Taehyung FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang