“Cepat ceritalah padaku Jiyeon” bujuk Eunji.
Kini Jiyeon dan Eunji sedang berada di café Starbuck.
Eunji yang meminta mereka ketemuan. Dan ketika Eunji melihat Jiyeon yang sedang melangkah kearahnya, wajah manis itu terlihat sembab dan tidak bersemangat.
Dan Jiyeon sampai sekarang hanya diam, tidak mau berbicara, membuat Eunji khawatir.
Apakah suami Jiyeon galak? Batin Eunji
“Dia kejam… hikss”
Eunji semakin gelisah ketika Jiyeon tiba-tiba menangis.
Suara isakannya terdengar pilu dan sesak membuat Eunji berkaca-kaca.
“Jiyeon kamu kenapa? Ayolah cerita padaku, please” Eunji memegang kedua tangan Jiyeon.
Eunji merasa sedih melihat sahabatnya menangis seperti ini.
“Suami tuamu kejam?”
Jiyeon menggeleng cepat
“Lalu siapa? Eoh a-apakah istri tuanya yang kejam?”
“Bukan.. dia baik, dan Nyonya Oh tidak ada dirumah, dia sekarang ada villa untuk beberapa Bulan-“
“Hhh lalu siapa yang kejam?” Tanya Eunji jengah.
“Anak lelakinya yang kejam hikss…” suara tangis Jiyeon semakin besar.
“Apa yang telah diberbuat olehnya? Dia memukulmu?” Tanya Eunji cepat.
“Lebih dari itu…”
“Sumpah ya Ji.. aku benar-benar bingung dengan masalahmu, kau membuat teka-teki yang membuatku harus berpikir berulang kali. Kalau kau tidak mau bercerita, yasudah tidak masalah” Eunji mulai kesal
“Kau harus berjanji padaku untuk merahasiakan masalahku, oke?”“Aku janji”
“Di-dia memperkosaku”
Perlahan namun pasti, mata sipit Eunji serta bibirnya yang mungil mulai terbuka lebar, dia segara menutup bibirnya tidak percaya. Eunji bahkan sempat menggeleng pelan.
“Ka-kau serius” lirih Eunji
Tangis Jiyeon semakin besar, dia segara memeluk tubuh Eunji “Hiksss, apa salah aku Eunji hikss, kenapa-..kenapa dia kejam padaku? Semua ini bukan kemauanku, aku hanya tumbal ayahku untuk menikahi Tuan Oh.. hikss bagaimana ini Eunji?”
Eunji mengelus punggung mungil itu dengan lembut, dan semakin erat memeluk tubuh sahabatnya yang bergetar.
Eunji pun tidak tahu harus berkata apa, perihal ini membuat dirinya Shock setengah mati.
Yang ada didalam pikiran Eunji hanya satu yaitu; Lelaki itu benar-benar biadab!
“A-aku takut… aku takut padanya” suara Jiyeon tersendak sesegukan.
Didalam dadanya terasa sesak akibat menangis.
…
Sehun duduk disofanya yang besar. Kepalanya dia senderkan dikelapa sofa.
Matanya terlihat lesu, pesta tadi tidak membuat moodnya baik, pikirannya tidak berubah sama sekali, selalu tertuju pada kejadian tadi pagi.
Dan hatinya selalu bertanya; bagaimana kabarnya Jiyeon?. Setelah kejadian tadi Sehun sama sekali tidak melihat Jiyeon.
Tiba-tiba kerutan didahi Sehun semakin dalam. Kenapa harus memikirkan kondisi wanita murahan itu? Bukankah ini yang diinginkan olehnya, membuat wanita itu tersiksa untuk menebus sakit hati ibunya? Tapi hati Sehun tidak bisa dibohongi, kalau Sehun mengkhawatirkan wanita pendiam itu.
“Maaf tuan muda, apakah tuan muda sudah makan malam?”
Sehun mengubah posisinya menjadi duduk tegak, telapak tangannya mengelus tengkuknya yang terasa pegal
“Sudah.. eoh… apakah wanita itu ada dikamarnya?”
“Nyonya Jiyeon tadi pergi untuk bertemu temannya tuan muda”
Sehun memutar bola matanya kebawah dan mengkerut kening kembali.
Rasa tidak suka hadir didalam hatinya. Teman? Pria atau wanita?
Tok! Tok!
Sehun dan Shin ajumma segara menoleh kepintu utama.
Shin ajuma hendak melangkah namun Sehun memanggilnya
“Jangan Shin ajumma, biar aku saja yang membukakan pintu, Shin ajumma kembali saja kekamar”
“Baik tuan muda”
Sehun melangkah pelan menuju pintu. Suara ketukan masih terdengar.
Tangan Sehun memegang gagang pintu dan membukanya.
Hal yang pertama Sehun liat adalah bagaimana ekspresi Jiyeon yang terkejut.
“Sehun..-“
“Baru pulang…. Jam setengah 11 malam? Istri macam apa kau hah?!”
Sehun menghalangi pintu, dia melipatkan kedua tangannya. Satu halisnya mengangkat, menunggu jawaban dari Jiyeon.
Kedua tangan Jiyeon menggenggam erat tali tasnya yang sesekali merematnya. Matanya tidak berani menatap Sehun.
“Aku baru pulang dari rumah temanku. Maafkan aku pulang terlalu malam” ujar Jiyeon pelan.
“Dengan tidak adanya ayah, kau dengan sesuka hati berlaku seperti ini. Kau pikir kau tuan putri! Kau itu hanya perempuan murahan!”
Jiyeon menuduk, air bening mulai mengumpul dipelupuk matanya. Jiyeon mengigit bibir bawahnya.
“Apa kau tidak puas mengihinaku? Apa kau tidak puas membuat aku kotor karena ulahmu?” Tanya Jiyeon yang masih senang menduduk, namun kata-katanya terlampau dingin. Bukan seperti Jiyeon yang lemah dan rapuh.
Sehun menatap Jiyeon tajam.
“Seterah kau ingin menilaiku dari segiapapun, tapi yang jelas aku tidak serendah dirimu, yang memperkosa seorang wanita yang tidak berdaya!” kini Jiyeon menatap tajam mata Sehun.
Sehun tercengang dan tidak percaya.
“Kau lelaki brengsek yang pernah aku temui. Kau kejam!!” bentak Jiyeon.
Dan Jiyeon kembali menangis. Kaki Jiyeon lemas, dengan perlahan Jiyeon duduk dilantai dingin ini. Tangannya memegang dada kirinya yang terasa nyeri.
“Hikss, aku sakit Sehun, kamu tega sekali padaku. Aku membencimu hikss”
Jiyeon terus menangis, dia memukul kaki Sehun yang berada dibawahnya.
Jantung Sehun seakan tertohok oleh pisau yang kasat mata. Dadanya berdeyut sakit. Tanpa sadar satu tetes air matanya jatuh mengenai tangan Jiyeon yang masih memukuli kakinya.
Sehun segera menarik Jiyeon untuk berhadapan dengannya. Kini mereka bertatapan.
Mata Jiyeon yang masih basah oleh air mata memubulatkan matanya ketika Sehun memeluknya dengan cukup erat.
Jiyeon merasakan jika tangan Sehun melingkar erat dipinggangnya.
Dan entah mengapa Jiyeon merasa nyaman. Dia merasa terlindungi oleh kejamnya kehidupan, Jiyeon tidak mau pelukan ini terlepas.
Jiyeon memejamkan matanya menikmati hebusan nafas Sehun yang mengenai rambutnya.
Tbc- VM yaw😊
![](https://img.wattpad.com/cover/90219309-288-k581200.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you eumm mystepmother
Short Story[JANGAN COPAS!] Main cast ▶Oh Sehun ▶Park Jiyeon Seorang pria remeja yang memiliki 2 orang ibu. Istri ke 2 ayahnya masih muda, bisa dibilang memang mereka seumuran. Oh SeHun itulah remeja yang penuh emosional ini. Dia benci kepada ibu tirinya, ka...