Part;2

2.1K 207 70
                                    

Sehun mendorong kursi roda ibunya dengan pelan namun pasti.

Pagi ini Sehun akan membawa ibunya tinggal divilla milik nenek Jung.

Kaki Sehun terhenti ketika suara menghentikannya.

“Kau mau kemana?”

Sehun menatap dingin sang ayah. “Aku ingin membawa ibu ke villa, ibu tidak pantas tinggal disini, bersama perempuan jal*ng” ujar Sehun yang beralih menatap tajam Jiyeon yang berada disamping ayahnya.

“Jaga bicaramu Oh Sehun!” bentaknya

“Sudah Sehun…-“ ibu Sehun mengelus tangan Sehun yang berada dibahunya “Aku ingin tinggal di villa untuk beberapa hari ini. Aku butuh sendiri” sambungnya dan menatap suaminya sedih.

Ayah Sehun yang bernama Oh Dong gun menghampiri sang istri. Dia bersimpuh dihadapan istrinya.

“Maafkan aku Yina, aku tahu kau pasti membenciku, aku-“

“Sssttt” Yina mengatup bibir Dong gun dengan jari telunjuknya.

Yina tersenyum lemah “Ini semua bukan salahmu, ini salahku yang tidak bisa membuatmu bahagia, a-a-aku hiks”

Dong gun segara memeluk tubuh Yina, sesungguhnya Dong gun sangat mencintai istrinya, dia tidak ingin menyakiti Yina, namun apa boleh buat, Dong gun juga membutuhkan kebutuhannya, .. kebutuhan biologisnya.

Semenjak Yina mengalami penyakit, mereka tidak pernah melakukannya, dan itu membuat Dong gun tersiksa, dan untuk Yina, dia tidak tega melihat suaminya tersika batin seperti itu, maka dari itu Yina mengijinkan Dong gun untuk menikah dengan perempuan lain, lebih baik menikahi perempuan lain dari pada harus mencari pelacur diluar sana.

Seorang laki-laki memang berbeda dengan seorang perempuan. Laki-laki tidak akan pernah tahan jika tidak melakukan hubungan intim, apalagi pria yang sudah menikah.

Jiyeon yang melihat itu merasakan sesak. Dia merasa bersalah, dia memang pantas disalahkan oleh Sehun.

Mengingat tentang Sehun, Jiyeon beralih menatap lelaki itu. Dia melihat Sehun membuang muka, tapi Jiyeon berani bersumpah, Jiyeon melihat Sehun menitikan air mata, bibirnyapun sedikit bergetar.

Rasa sesak didalam hati Jiyeon semakin kuat, dan entah mengapa melihat Sehun terlihat rapuh seperti ini, membuatnya ingin menarik Sehun kedalam pelukannya.

“Ayah yang akan mengangtar ibu ke villa”

Suara Dong gun membuyarkan lamunan Jiyeon, dia kembali menatap kedua sejoli itu.

Sehun mengangguk pelan “Hati-hati ya ibu”

“Iya sayang”

Dong gun dan Yina pergi meninggalkan Sehun dan Jiyeon.

Sehun menatap Jiyeon, dia mulai melangkah mendekati Jiyeon.

Jiyeon kembali merasa takut, tubuhnya sedikit gemetar. Suasana menjadi dingin mencekam.

“Kau lihat tadi? (Jiyeon mengangguk) Kau tega membuat kehidupan ibuku hancur! Kau perempuan yang begitu menjijikan yang pernah aku temui”

Rasa sakit menjalar keinti jantung Jiyeon. Entah mengapa perkataan Sehun begitu menyakitkan baginya

“Ma-maafkan aku”

Langkah Sehun terhenti, tadi dia memang berniat meninggalkan Jiyeon sendiri, namun perkataan lirih dan rapuh itu membuat Sehun terdiam.

Rasa kesal kian memuncak dijiwanya. Sehun kembali berdiri dihadapan Jiyeon.

“Maaf? Memangnya kau tahu artinya maaf?-“
Sehun menjeda ucapannya.

Tangan kanannya mengelus pipi Jiyeon, namun sedetiknya, Sehun mengcengkram dagu Jiyeon dengan erat.

“Aku tidak butuh maaf darimu, murahan!”

Jiyeon kembali merasakan sakit, ganda sudah kesakitannya sekarang.

Sehun kembali mendorong tubuh Jiyeon dengan kasar.

Brug-

“Hikss” Jiyeon terduduk, dia menangis terisak seraya memegang dada bagian kirinya. Disini terasa berdenyut nyeri dan perih.

Tapi kenapa??

TBC- Hohoho, jangan bencilah ama ane, ini demi kelancaran cerita aja, ane juga bingung nyari ayah sehun itu siapa, jadi kepikiranlah si om itu wkwkw. Votmen ya gaes😊

I love you eumm mystepmotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang