Jiyeon mengejapkan matanya.
Perkataan Sehun sungguh membuat akalnya menghilang.
Deru nafasnya pun semakin sesak.
Dengan pelan tangan Jiyeon meraba dada bidang Sehun, dan kemudian dia memukulnya keras.
“Jangan bercanda, itu tidak lucu!” lirih Jiyeon.
Sehun meringis sambil tertawa kecil “Apa menurutmu ini lelucon? Aku mengatakan cinta dengan bergetar, apa pantas disebut lelucon eum?” ujar Sehun
Jiyeon menarik nafas pelan “Ta-tapi Sehun kau harus tahu bahwa aku adalah ibu tirimu”
“Aku tahu.. sangat tahu bahkan sadar ketika aku mengatakan cinta padamu,Aku…-“
“SEHUN!!”
Jiyeon langsung mendorong pelan dada bidang Sehun, sedangkan Sehun menoleh kearah suara tersebut.
Ternyata disana ada Jongin serta teman-teman lainnya.
Tapi untuk apa? Batinnya.
“Whoa whoaahhhh.. kalian berdua sedang apa eoh?!”
“Ck! Diam kau Jongin!”
“Hey brother… sampai kapan sifat playboymu itu menghilang Sehun? Kalau tidak salah sebulan yang lalu kau masih berhungan dengan Nayeon dan So-..”
“YAK!.. hmm Jiyeon lebih baik kau masuk kamar dulu, nanti malam aku akan kekamarmu, aku ingin membicarakan sesuatu”
Jiyeon mengangguk dan pergi menuju kamarnya.
Sehun segara turun dari tangga, dan memukul teman cerewetnya itu
“Dasar bodoh”
“Hahaha.. siapa dia brother, kekasih barumu?” Tanya Baekhyun, dia sama sekali tidak merasa keberatan dipukul Sehun, karena pukulannya juga tidak sakit.
“Bukan eh- mungkin”
“Ck, jawaban macam apa itu” – Jimin
Sehun tertawa kecil, kemudia dia menatap satu persatu teman-temanya
“Ada apa kalian kemari?”
“Kami ingin berpesta dirumahmu Hun. Ayahmu belum pulang’kan?” –Zelo
“Belum. Oke, kebetulan dikamarku ada Seulgi, sekalian saja kita rayakan kepulangan Seulgi dari italia”
Semua mengangguk setuju, dan segara menuju kamar Sehun
==
Malam itu Jiyeon berbaring miring, memandangi jendelanya yang bening dan sedikit berembun.
Ibu jarinya ia gigiti dengan malu. Hatinya menghangat dan berdebar.
Pernyataan Sehun dan ciuman tadi siang benar-benar membuat Jiyeon senang setengah mati.
Kemudian Jiyeon memegangi kedua pipinya yang terasa panas.
“Hey..”
Jiyeon tersentak dan segera menoleh kearah belakang.
“Se-sehun” ujar Jiyeon terkejut.
“Ya?”
Jiyeon segera membalikan tubuhnya. Kini mereka sedang berbaring berhadapan.
“Sejak kapan kau berada dikamarku?”
“Sejak kau melamun menatap bulan diatas sana” jawab Sehun seraya mengusap pipi Jiyeon yang terlihat bilur merah.
“Kau sedang melamunkan apa eum?”
Jiyeon menunduk dan mengulum bibirnya.
Perlakukan Sehun membuat tubuhnya meremang geli.
“Tidak. Aku tidak melamunkan apa-apa” gumam Jiyeon.
Sehun tersenyum kecil, kemudian dia menarik Jiyeon untuk semakin dekat kearahnya.
Jiyeon tersentak tanpa bisa mencegah perlakukan Sehun yang tiba-tiba.
Kini wajah Jiyeon menempel dengan dada bidang Sehun, dan Sehun mengelus lembut helaian rambutnya.
“Aku ingin mengatakan yang sejujurnya” gumam Sehun, bola matanya menerawang langit gelap luar.
Jiyeon terdiam. Dia lebih tertarik untuk mendegar perkataan Sehun selanjutnya.
“Kau adalah gadis Desa Busan’kan?”
Jiyeon mendongkak, dia terkejut karena Sehun mengetahui tempat dia tinggal.
Jiyeon mengangguk kecil.
“Gadis desa yang selalu memetik buah anggur hijau. Yang selalu baik terhadap hewan kelinci, dan selalu tersenyum ketika angin menerpa wajahmu”
Jiyeon membulatkan matanya. Bola matanya menatap Sehu penasaran
“K-kau..-“
“Iya. Aku adalah lelaki nakal yang selalu mengintipmu disetiap kau berkebun” jelas Sehun, matanya kini menatap sendu wajah Jiyeon.
Mata Jiyeon berkaca-kaca. Ternyata Sehun adalah laki-laki yang Jiyeon sukai, walaupun Jiyeon sedikit risih karena Sehun suka mengitipnya dari balik tembok, namun Jiyeon merasa senang.
Dan salahnya kenapa Sehun tidak ingin menunjukan dirinya dihadapan Jiyeon.
“Kenapa? Kenapa kau tidak mau menunjukan dirimu waktu itu?” lirih Jiyeon.
“Kalau aku tahu, laki-laki itu adalah dirimu.. mungkin aku tidak akan menerima tawaran ayah untuk dijodohkan dengan ayahmu. Hiks, aku pasti lebih memilihmu, bagaimanapun caranya” tangis Jiyeon pecah
Sehun tercengang. Air matanya perlahan mengalir. Rasa sesak hadir dihati Sehun.
“Maafkan aku. Aku memang salah” tangis Sehun.
Sehun segera memeluk tubuh Jiyeon dengan erat. Dan Jiyeon membalas memeluk Sehun.
Kini mereka berpelukan erat, dimana Sehun sedikit menindih tubuh Jiyeon. Rasa sesak hadir dihati keduanya.
Dan rasa tidak ingin kehilangan pun hadir dibenak keduanya.
“Aku mencintaimu Sehun” lirih Jiyeon.
Sehun mengangkat wajahnya, kini wajah mereka terlampau dekat.
Jiyeon mengelus rahang Sehun dengan lembut.
“Aku mencintaimu”
Sehun memejamkan matanya ketika Jiyeon mengecup bibirnya. Jiyeon melumat bibir Sehun yang sengaja terbuka.
Ungkapan rasa cinta Jiyeon untuknya membuat Sehun ingin memiliki Jiyeon seutuhnya.
Tbc- Maaf lama ya UPnya, Votmenyaa
![](https://img.wattpad.com/cover/90219309-288-k581200.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I love you eumm mystepmother
Short Story[JANGAN COPAS!] Main cast ▶Oh Sehun ▶Park Jiyeon Seorang pria remeja yang memiliki 2 orang ibu. Istri ke 2 ayahnya masih muda, bisa dibilang memang mereka seumuran. Oh SeHun itulah remeja yang penuh emosional ini. Dia benci kepada ibu tirinya, ka...