Konflik

719 45 7
                                    

Semua bisa bermimpi tentang keinginan nya, tapi tidak bagi Hinata. Semenjak diri nya menjadi kekasih Sasuke diri nya merasa terkekang, diri nya sudah tidak lagi bekerja dengan kiba dan sasuke lah yang menyuruh nya. Sekarang dia lebih sering berdiam diri diapartemen Sasuke, sebagai penghilang kebosanan Hinata melakukan banyak hal seperti memasak, mencuci membersihkan apartemen. Walau pun sasuke sudah melarang nya tapi Hinata tetap keras kepala.

Seperti sekarang contoh nya Hinata sedang menyedot debu di ruang tengah.

Ting..tong..ting..tong

Dengan segera Hinata menuju pintu dan membukakan pintu untuk sang tamu. Pertama kali kesan yang Hinata dapat dari sang tamu adalah perfect.
Wanita dengan badan seperti model dengan pakaian yang menurut Hinata cukup seksi menambah kesan anggun pada nya dan rambut blonde yang panjang menambah kesempurnaan itu.

"Sasuke kun ada.." tanya sang tamu

"Uchiha-san sedang dikantor" sahut Hinata

Dengan seenak nya sang tamu masuk tanpa permisi ke dalam apartemen.

"Tolong buat kan aku orange juice" suruh sang tamu dengan santai nya.

"Eehh.."

"Ayo cepat.. Kau tidak mau kan aku mengadukan mu pada Sasuke" ancam si tamu

"Baiklah.. Tunggu sebentar"

xXx

Saat ini sasuke sedang menaiki lift menuju kamar nya, dia sudah tidak sabar ingin bertemu Hinata. Sasuke selalu senang saat dia pulang Hinata akan menyambut nya dengan senyuman dan kata selamat datang yang sangat merdu.

Ting

Dengan langkah cepat Sasuke menuju kamar nya, menekan tombol kombinasi untuk membuka pintu

"Aku pulang" ucap Sasuke

"SaASUKEEE..." dengan cepat sang wanita langsung memeluk lelaki yang masih di kuasai kebingungan

"Mau apa kau kesini Ino" tanya sasuke dengan ketus nya.

"Hey kau tidak rindu padaku hem.." bisik Ino

"Tidak"

Ino mengarahkan tangan Sasuke ke payudara nya " tapi ini sangat merindukan mu" ujar ino penuh nafsu.

Ino mulai melumat bibir Sasuke dengan penuh nafsu, bahkan Sasuke sampai terbawa suasana karena kelakuan Ino dan tidak menyadari bahwa Hinata saat ini berdiri melihat mereka berciuman

"Ehem.." Hinata berdehem cukup keras dan mengejutkan kedua nya

"Ck.." ino berdecak kesal merasa kegiatan nya terganggu.

Hinata meletakkan orange juice di atas meja dan ingin langsung pergi dari ruang itu. Tapi sebuah tangan mencekal nya.

"Aku bisa jelaskan" kata sasuke mencegah Hinata pergi

"Tidak perlu" sahut Hinata

"Sasuke lepaskan.. Dia hanya pembantu" bentak ino

"Kau salah ino,, dia kekasih ku"

"A-apa,, jangan bercanda sasuke ini tidak lucu" kata ino

"Dia memang kekasih ku" ucap sasuke seraya memeluk Hinata posesif. Dengan pelan Sasuke menyingkap rambut Hinata

"Lihat bagaimana hasil karya ku" tanya Sasuke yang menampilkan hickey yang di berikan nya kepada Hinata.

" kalau begitu aku akan menunggu seperti biasa saat kau sudah bosan, datang lah padaku" ucap ino seraya mengecup pipi Sasuke.

xXx

Suasana apartement hanya di selimuti keheningan setelah kepergian Ino. Hinata yang tak tahu harus berbuat apa memilih untuk pergi meninggalkan Sasuke.
Didalam kamar Hinata meraba tempat tidur mereka
'Sudah berapa banyak wanita tidur disni' ucap batin Hinata'
Hinata hanya bisa menghela nafas saat ini, untuk sesaat dia merasakan sesak mendengar perkataan Ino.

"Jangan dengarkan wanita gila itu" sebuah suara menyentak Hinata yang tengah melamun

"Uchi-ha san,, maaf aku belum menyiapkan baju ganti mu" Hinata langsung berdiri menuju lemari pakaian, sebenar Sasuke tahu wanita itu menghindari nya. Maka dengan pelan dia memeluk Hinata yang masih berdiri di depan lemari.

"Maaf" ucap sasuke

Hinata yang mendengar itu hanya bisa diam, dia bingung harus menjawab apa.

Setelah kedatangan Ino minggu lalu, Hinata selalu mendapatkan teror di rumah dari pengiriman boneka yang dipotong-potong, sampah yang berhamburan di depan pintu dan telepon yang tak pernah bersuara. Dan aneh nya semua itu terjadi saat sasuke tidak berada di apartemen.

Seperti biasa hari ini Hinata membersihkan apartemen sasuke mulai dari menyapu,mengepel hingga menyedot debu dia lakukan sampai bunyi bel apartemen mereka berbunyi, Hinata yang mengira itu teror yang seperti biasa nya hanya bisa menarik nafas untuk melihat apalagi kiriman kali ini.

Cklek..

"Apa kabar Hinata"

"Ino san,, "

"Kau tak membiarkan aku masuk" kata Ino dengan senyum mengejek

"Oohh silahkan masuk ino san"

Ino melihat apartemen sasuke sangat rapi hanya bisa mendengus, dia tahu sapa yang merapikan semua ini, siapa lagi kalau bukan wanita dibelakang nya saat ini.

"Duduk lah ino san,, akan ku buat kan teh untuk mu" ujar Hinata

"Tidak perlu,, aku tidak lama" kata ino

Hinata hanya memandang bingung ino, lantas untuk apa dia kemari

"Tinggalkan Sasuke" kalimat yang diucapkan ino membuat Hinata tecengang. Tapi bukan kah Hinata kekasih Sasuke saat ini, sebelum sasuke yang menyuruh pergi maka Hinata akan tetap berada disini.

"Tidak" sahut Hinata

"Kheh.. Aku tahu wanita seperti mu" dengan senyum mengejek Ino mengambil kertas dari dalam tas nya.

"Ambil lah kurasa itu cukup" Ino menyodorkan kertas yang ternyata cek itu kepada Hinata.

Hinata memandang cek itu dengan diam, kenapa semua orang yang berduit selalu mempermainkan orang susah, dan Hinata merasa harga diri nya terinjak-injak oleh perlakuan ino kali ini. Maka dengan penuh emosi Hinata merobek-robek cek itu dan meleparkan ke wajah cantik ino.

"Apa yang kau lakukan" teriak ino pada Hinata

"Aku tidak akan meninggalkan sasuke apapun yang terjadi" dengan lantang Hinata berucap kepada Ino

"Wanita SiaLlaann.." dengan ganas Ino menarik rambut Hinata dan menyeret tubuh nya hingga jatuh kelantai.

"Ino san tolong lepaskann,,, sakit" teriak Hinata

Ino yang sudah di liputi amarah karena Hinata tidak mau menuruti perintah nya terus menghajar Hinata sampai dengan tidak sengaja ino menghantamkan vas bunga ke kepala Hinata

Darah yang mengucur deras membuat Hinata pingsan bersimbah darah. Ino yang melihat Hinata tidak bergerak lagi hanya bisa memandang Hinata dengan kepuasan.
Dan pergi meninggalkan Hinata seorang diri.

Tbc

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang