LIMA: Sama?

31 2 0
                                    

Tidak terasa hari ini adalah hari dimana olimpiade aku, Katra, dan Marco berlomba untuk meraih juara 1 dalam bidang matematika,ips,dan bahasa inggris. Tuhan semoga aku bisa menjawab semua soal soal ini dengan benar

90 menit kemudian

"Sepertinya harus dikumpulkan" gumamku sendiri
"Boleh saya ambil kertasnya?" tanya pengawas yang menghampiri mejaku
"Oh? Silahkan"ucapku
Kalian harus percaya ini karena.. Aku melihat Kevin disini di ruangan ini. Aku harap dia sama sekali tidak melihatku tapi sepertinya harapan ku salah.
"Eca? Ada disini juga?"tanya Kevin.
Itu adalah pertanyaan yang sangat tidak penting untuk aku jawab
"Iya"jawabku singkat.
Akhirnya ada yang bisa mengalihkan ku dari perbincangan membosankan Kevin.

Incoming call from Marco
"Halo? Marco?"
"Halo ca, gue udah di depan gedung tempat lo olim nih sama Julio buruan kesini katanya kita bareng bareng aja ke tempat pengumuman"
"Iya gue kesana sekarang"
TUT
"Hmm sorry nih vin , temen temen gue ngajak ketemuan di depan gedung sorry ya"
"Iya ca"

Thanks Marco karena teleponmu aku berhasil keluar dari laki-laki yang sangat sangat aneh. Aku berlari menuruni satu persatu anak tangga kampus ini. Ya. Lokasi olimpiadenya adalah di universitas swasta di daerah Jakarta.Aku segera mencari Marco dan Katra yang katanya udah nunggu.
"Eca disini" ucap Katra memanggilku dan melambai lambaikan tangannya. Aku segera menghampiri mereka dan bertanya apa mereka sudah menungguku daritadi dan jawabannya adalah tidak.

"Lama banget ca, lo ngapain aja sih? Mandi?"tanya Katra dengan wajah berkeringat. Saat itu Katra terlihat sangat sexy haha.
"Bajigur, lo gatau sih tadi gue di dalem ketemu siapa"ucapku membela diri.
"Siapa? Raisa?" ucap Marco spontan
"Bukan. Kevin"
"Kevin siapa ca?" tanya Marco
"Dia itu anak temennya bunda Eca. Kabar nya sih mau dijodohin sama Eca"jawab Karta sambil menggodaku.
"Kalau Eca sama Kevin. Julio sama siapa dong ca? Kasian nih hahaha"
"Puas ketawa lo co? Gue doain ga masuk 3 besar"ancamku ke Marco.
"Katanya doa orang teraniaya itu bakalan dikabulin ca. Kalo gue bilang lo ga masuk 3 besar bisa terkabul ca"ucap Marco membela diri.
"Yaelah sensi banget lo. PMS?"ucapku sambil menyikut Marco.
"Udah tausiah nya?" tanya Katra pada aku dan Marco.
"Kok tausiah si?-_-" ucapku ke Katra
"Kalo debat kanya kurang cocok ca jadi tausiah aja biar religi"jawab Katra
"Udah ah ngapain diri disini ayo ke tempat pengumuman"ajak Marco

Aku, Katra, dan Marco berjalan mencari tempat pengumuman. Sebelumnya aku sudah bertanya pada panitia. Katanya, tempatnya tidak jauh dari tempat dimana aku mengerjakan soal olimpiadenya. Sesampainya di tempat pengumuman aku,Katra, dan Marco diberikan sebuah kotak yang berisi roti dan air mineral. Sepertinya para panitia ini mengetahui bahwa aku lapar hehe.

"Baiklah agar tidak memakan waktu yang banyak karena saya habis ini harus mengajar. Saya sebagai rektor disini akan menyerahkan hadiah dari 3 kategori yang di lombakan. Yaitu, Matematika, IPS , dan Bahasa Inggris. Kepada para siswa atau siswi yang telah berpartisipasi dalam olimpiade ini." ucap seorang rektor kampus ini

Kalian tau bagaimana perasaanku saat ini? Sangat deg deg an dan takut. Bahwa aku tidak bisa membanggakan sekolah ataupun bunda dan bi ay.

"Dalam mata pelajaran Matematika yang meraih juara pertama adalah Dirgantara Ahmad Putra dari SMA Pancasila. Juara kedua diraih oleh Jessica Elizabeth Christiani dari SMA Bina Nusantara."ucap sang rektor kampus.
"Ikhlasin ya co,tra kalau gue ga menang"ucapku sedikit sedih
"Tenang aja ca gue yakin lo pasti menang. Jangan pesimis dulu ca"ucap Katra menghiburku
"Bener tuh ca kata bebeb Katra"ucap marco menggodaku
"Haha apaansi co"ucapku sembari tersenyum kecut.
"Dan.. Juara ketiga diraih oleh... Selamat untuk.. Mahesa Cantika dari SMA Labsky. Mohon untuk ketiga nama siswa atau siswi tersebut maju untuk menerima uang dan piala"
"KATRAAA!!! GUE MENANG!!!"teriak ku histeris dan tanpa sadar aku memeluk Katra. Katra membalas pelukanku dan dia bilang "selamat ya ca"
"Gue ga dipeluk nih ca?" tanya Marco
"Eh? So-sorry tra gue gasengaja meluk"ucapku tertunduk malu.
"Hahaha yaudah sana ambil piala lo"suruh Katra. Aku pun pergi ke arah panggung dimana rektor berdiri bersama para pemenang olimpiade Matematika. Setelah berfoto dan menyerahkan piala aku kembali ke tempat duduk karena aku masih menunggu pengumuman juara Katra dan Marco.

"Sekali lagi, congrats ya ca"ucap Marco
"Iya makasih"ucapku
"Baiklah setelah mengumumkan pemenang dari bidang Matematika saya akan berlanjut ke mata pelajaran IPS. Tanpa menunggu waktu lama  saya akan membacakan pemenangnya. Juara pertama diraih oleh selamat untuk.."

Aku dan KauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang