"Gue deg deg an nih bro"ucap Katra pada Marco.
"Nyelo"ucap Marco.
"Selamat untuk Pricilia Dewi Angelica dari SMA Pelita Harapan. Juara kedua diraih oleh Tika Anjani dari SMAN 29 Jakarta dan juara ketiga diraih oleh.. Leonardo Scheva dari SMA Bina Nusantara. Bagia namanya sudah pinggil dimohon untuk maju ke depan"
"Gue ga juara ya?" ucap Katra murung.
"Enggak"ucap Marco.
"Gapapa kok tra yang penting dah berusaha kok"ucapku mengiburnya.
Katra sedih. Aku sedih melihat wajah yang biasanya dihiasi oleh candaan yang tidak lucu kini berganti dengan wajah murung.
"Selamat untuk pemenang Matematika,IPS dan kini saya akan melanjutkan siapa pemenang dari bidang Bahasa Inggris. Juara pertama diraih oleh Marco Abraham dari SMA Labsky Jakarta. Juara dua diraih oleh Elizabeth Kirana dari SMA Pelita Harapan dan juara ketifa diraih oleh Ahmad Herdiawan oleh SMA Bina Nusantara. Untuk ketiga pemenang mohon untuk maju ke depan"
"Gue.. Menang!!" teriak Marco kegirangan.
"Congrats bro"ucap Katra sambil high-five dengan Marco.
"Congrats Marcopolooo.. Sana ke depan"ucapku memberi ucapan menyuruh nya maju.
Setelah Marco maju dia kembali sambil membawa piagam dan juga hadiah.
"Yuk foto" ajak ku.
"Bentar ca , sini piagam lo. Kan lo megang hp nya. Marco megang piagam ada tulisan Juara 1 nya masa tangan gue kosong hehe" ucap Katra panjang lebar.
"Bacot" ucap Marco.
"Hp gue daritadi udah siap nih. Siap oke? Satu..dua..tiga" ucapku mengajak mereka berfoto.
"Gimana? Gue keren gak disitu?"tanya Katra.
"Jelek. Banget" kataku singkat.
"Hahaha udahlah emang nyatanya lo itu jelek. Diem aja udah"kata Marco tertawa puas.
"Ketawa aja terus. Yaudah balik ke sekolah? Apa ke rumah?"tanya Katra.
"Ya ke sekolah lah dodol"ucap ku.Selesai olimpiade itu aku kembali ke sekolah. Tadinya, Katra enggan untuj ke sekolah alasannya dia malu karena gak menang. Padahal bu Yahya pasti bisa menerima dan gak mungkin Katra di pukul atau di aniaya.
"Pak ada bu Yahyanya enggak?" tanyaku pada guru olahraga di depanku.
"Ada tuh masuk aja"ucap pak Bowo guru olahragaku.
"Bu Yahya"panggil ku.
"Oh iya. Gimana hasil olimpiade kalian? Maaf ibu tidak bisa menemani kalian"ucap bu Yahya.
"Oh gapapa bu kita udah di dukung sama ibu aja udah seneng banget"ucap Marco.
"Aku juara 3 bu"ucapku.
"Aku juara 1 bu"ucap Marco.
"Wah kalian. Selamat ya. Gimana kalau selesai ibu mengerjakan tugas. Kalian saya ajak makan makan" kata bu Yahya sambil tersenyum dengan bangga.
"Saya diajak ga bu?" tanya Katra.
"Diajak dong. Eh ngomong ngomong kamu juara berapa??" tanya bu Katra.
"Hmm maaf bu saya ga bisa juara"ucap Katra gugup.
"Oh gapapa kok yang penting kamu udah berperang"ucap bu Yahya. Percayalah bu Yahya adalah orang yang sangat baik. Menurutku, dia adalah guru yang paling tau isi hati seorang murid.
Selesai aku melapor pada bu Yahya. Sesuai yang ia janjikan bahwa, dia mengajak kami makan bersama."Bi ayyy!!!! Aku pulangg!!!!" teriaku masuk rumah.
"Aduh Eca, kamu kira ini hutan!"ucap bunda keluar dari kamarnya.
"Eh? Bunda udah pulang? Hehe maaf bun aku kira cuman ada bi ay"kataku menggaruk kepalaku. Padahal tidak gatal.
"Padahal kan mobilnya nyonya udah keliatan non" ucao bi ay yang baru datang dari dapur.
"Ga keliatan bi" jawabku santai.
"Mobil segede gitu ga keliatan. Mata kamu gimana sih ca"ucap bunda.
"Hehe. Bun. Aku menang juara tiga loo"ucapku sambil memegang piagam dan hadiah dari olimpiade tadi.
"Wah selamat ya non"ucap bi ay.
"Hehe makasih bii"ucapku tersenyum lebar.
"Kamu ga nyogok yang meriksa kan?"kata bunda.
"Emang bunda kira kepintaran seorang Mahesa Cantika ini bisa dibayar sama uang haram apa" ucapku mulai sedikit emosi.
"Iyadeh bunda percaya. Selamat ya ca"ucap bunda memelukku.
"Btw, bunda tumben pulang cepet?"tanyaku.
"Iya soalnya besok bunda harus pergi ke lombok 2 hari ada kerjaan disana. Eca gapapa kan bunda tinggal?"tanya bunda.
"Gapapa kok bun. Yaudah aku mandi dulu ya bun"ucapku meninggalkan bunda di ruang tengah dan berlari menuju kamarku.Percayalah aku sedih karena sudah sekian kali bunda meninggalkanku bersama bi ay. Rasanya mataku ingin sekali untuk menangis tapi memalukan kalau aku menangis. Padahal aku sudah biasa ditunggalkan oleh bunda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Kau
Genç KurguSeorang makhkuk hidup ciptaan tuhan yang jantuh cinta pada sesamanya tetapi berbeda kelamin. Mahesa Cantika dan Julio Eka Saputra