LFH - 4 -

217 7 1
                                    

____________________________________________________________

4. HERO
____________________________________________________________

"aku hampir mati karnamu emma! kenapa aku tidak bilang dari awal kalau ini hari senin?!"

suara fincent disebrang sana membuatku menjauhkan hand phone dari telingaku

"hahaha kau saja yang tak tau waktu! haha sudahlah jangan menyalahkanku terus!"

"apa?! jangan menyalahkanmu kau bilang?!? ini memang karnamu!"

aku mengernyit mendengar tuduhan fincent. salahku? enak saja dia! namun baru saja aku akan berteriak membantahnya, seorang pria dengan wajah tampan dan tatapan memikat datang menghampiri meja kerjaku.

"ehh... fincent, nanti aku telfon lagi, bye!"

segera kututup telfon dan menatap james, dia adalah aktris brengsek yang entah kenapa selalu mengusik hariku dikantor!

"hey sweety, mau makan malam denganku?" james memberikan senyuman memikat andalannya. namun senyum itu tak berarti apa apa bagiku. aku berdiri sambil mengangkat daguku angkuh, menantang matanya yang berbinar sombong

"tak akan!" tolakku tegas dan dalam. james berpura pura menampakkan raut shock yang berlebihan sambil menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"ouh kau sadis sekali dear, ayolah kau tak sejahat itukan?" ucapnya lalu membelai pipiku

"singkirkan tanganmu dari wajahku james. dan menyingkirlah dari hadapanku!" seruku membuat james menyunggingkan senyum meremehkan. demi tuhan, aku benci pria ini!

"aku suka gayamu emma, tapi kurasa sesekali kau harus menata sopan santunmu." ia mengedipkan matanya dan justru semakin merapatkan tubuhnya dengan tubuhku. kini tangannya berpindah kepinggangku

"kuulangi james, singkirkan tanganmu!" kini aku benar benar muak padanya! beraninya dia menyentuhku!

"benarkah? kau benar benar tak menyukai ini ya?" james menunduk, mendekatkan wajahnya kearah leherku dan mengecupnya sekilas. aku terperanjat kaget dan segera mendorong tubuhnya. namun kekuatanku tak sebanding dengannya sehingga james justru semakin berani mengecup telingaku

"apa yang kau lakukan james?! hentikan!" teriakku panik dan shock

"apa yang akan kau lakukan? berteriak? berteriak pukul 9 malam dikantor yang kosong? silahkan saja" ucapan james membuatku lemas seketika.

apa yang harus kulakukan? aku mencoba melepaskan tubuhku dari tangan james dengan mendorong nya sekuat tenaga namun james justru tampak biasa saja dan malah mencekat kedua tanganku. kakiku diapit oleh dua kaki jenjangnya. ya tuhan apa yang harus kulakukan?!

james tersenyum licik dan mencium daguku. 

"james apa yang kau lakukan? lepaskan aku! apa kau gila?!!" aku berteriak dan meronta ronta. james tak menjawab dan mendorongku sehingga kini punggungku sejajar dengan dinding

"tenanglah emma, aku hanya ingin mencicipi sedikit, atau mungkin banyak." james berkata penuh kemenangan.

"kau gila!!" teriakku tepat didepan wajahnya.

"dan kaulah yang membuatku gila." ujarnya santai lalu kembali mengecup bahuku yang terbuka karna aku menggunakan gaun simpel tanpa lengan.

aku hanya menutup mataku rapat rapat. dan berusaha menahan erangan yang entah kenapa ingin keluar dari mulutku.

LOOKING FOR HIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang