3

68 6 1
                                    

Lanjut flashback... Sebentaar lagi.. Hehe

------------------

Abi terkejut dengan permintaan Ayah Rena, dia diam dan menatap wajah pria itu dengan kebingungan

"Mau ya.. Nak Abi.. Saya tidak tahu harus meminta bantuan siapa..."

Abi memijat pelipisnya pening, terlihat dua wanita saling berangkulan dari sudut matanya, Rena dan bunda nya memandang Abi menunggi

"Kamu ga perlu lakuin kalo ga berkenan Abi.. Lagipula saya tidak mau merepotkan kamu, dan membuat keluarga kamu malu karna kelakuan saya, sudah cukup saya menyakiti Ayah dan Bunda saya, Saya bisa tanggung jawab atas diri saya sendiri" ucap Rena bergetar perlahan , sisa-sisa tangis masih terdengar jelas oleh Abi, dia mengambil duduk di kursi sebelah Abi,

Abi masih diam, kata-kata ibunya kemarin terada terngiang kembali di telinganya

"Mau sampe kapan, kamu sendirian begini ndak ada yg urus??"

"Sampe Abi nemu yg cocok bu..."

"Yang cocok di hatimu itu ya macam cabe-cabean yang biasa naik motor bertiga itu kan.. Emmmhh.. Ndak Abi.. Ibu ndak setuju,"

"Buuu... Engga laahh... Abi juga ga suka tipe yg seperti itu"

"Lalu kapan?? Ibu udh  ndak muda lagi, nanti kalo ibu tidak sanvgup gendong cucu bagaimana...lihat adikmu.. Adikmu menghormatimu, menunggumu untuk menikah lebih dulu"

"Memang Nadia sudah punya pacar"

"Bukan pacar lagi.. Calon... Nadia menolak permintaan calonya menghargai kamu yang masih aja betah sendiri"

"Suruh Nadia menikah duluan"

"Sudah.. Semuanya sudah ibu bilang.. Dia jawab ndak.. Nadia mau nunggu mas Abi nikah dulu.. Kasian mas Abi bu... Coba bayangkan.. Kamu tidak malu dikasihani begitu" ibu menarik nafas sesaat "umur 32 itu seharusnya sudah punya anak 2 Abi.. Ini kamu.. Istri pun belum ada.. Apalagi anak.."

UNUSUAL WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang