5

68 6 0
                                    

Masih flashback... Hhhh entah sampai kapan flashback nya... Tapi percaya dan baca aja.. Flashback lebih asik ketimbang lajur setelahnya..

Cekidot beibeehhh 👇👇👇

---------------

Getaran ponsel Abi membangunkannya pagi itu, Abi mengerjapkan mata dan meraih ponsel yang belum berhenti bergetar, memicingkan matanya melihat layar ponsel yang menyala dengan nama INTAN tertera disana, Abi hanya menatap layar ponselnya enggan, entah kenapa hatinya begitu sakit dengan penolakan Intan, padahal dengan jelas dan gamblang terlihat terpampang nyata..(eeehhh) Intan menginginkannya, satu hal yang tidak pernah ia sangka sangka, wanita mana yang sanggup menolak dirinya, dengan sejuta pesona dan segala yg ia miliki, hiperbolis memang, tapi begitulah kenyataannya,  tanpa di minta bahkan wanita-wanita itu rela membiarkan setiap bagian tubuhnya di raba dan di remas Abi, membiarkan Abi menghujaninya ciuman ganas di semua bagian tubuh, posisi mengangkang siap di masuki pun sering Abi hadapi, bahkan rasanya Abi mulai bosan menghadapi tingkah wanita yang kelewat batas hingga rela di hamili Abi, ia mendengus mengusap wajahnya gusar, bukan tanpa sebab ia belum menikah hingga hari ini, mungkin kehidupan pernikahan akan sama saja dengan kehidupannya kini, hanya persoalan sex dan embel-embelnya, dalam artian pernikahan menurut Abi adalah pelegalan hubungan sex berlainan jenis agar tidak ada desas desus gosip dari tetangga dan penyebaran fitnah bahwa dua orang sedang ber'kumpul kebo' tanpa label pernikahan, untuk penyempurnaan ibadah, itu tergantung pasangan itu, semakin dalam agama, atau semakin mempertipis iman dengan lebih memilih berhubungan sex setiap saat atau beribadah setiap saat... Hhhh membingungkan bagi Abi, kembali menaruh ponsel di atas nakas, tanpa menolak ataupun menerima panggilan telfon dari ujung sana, bangkit dan melangkah perlahan ke kamar mandi

Sementara di lain tempat Intan menatap layar ponselnya yang sedang memanggil nomor Abi dengan wajah ambigu, mencoba mendial dan mendial, menunggu rasa kantuk yang datang karena semalaman ia tidak tidur, insomnia nya kambuh di saat yg tidak tepat, helaan nafas berat beberapa kali ia lakukan setelah tau Abi tidak menjawab panggilan atau membaca pesan singkat yang beberapa kali ia kirimkan semalam, hari ini dia libur bekerja, sementara Abi, tidak ada kabar, bahkan setelah setengah jam Intan menunggu hingga tidak terasa tertidur dengan ponsel masih di genggamannya

***
Abi melangkah gontai memasuki ruangan kerja nya melewati beberapa sales yg asik mengobrol, salah satu dari sales yg bernama Hendra, melirik Abi dan terkekeh perlahan, berdiri mengikuti Abi menuju ruangannya, Sales lain yang bernama Tono dan Petrus mengekori Hendra

Abi menghempaskan tubuhnya di kursi kebesarannya membuat posisi kursi agak terdorong kebelakang,

Ketiga sales tadi berdiri di depan meja menatap Abi yang sedang memijat pelipisnya perlahan, hembusan nafas beratnya membuat ketiga sales saling pandang dan mengambil duduk di kursi depan meja Bosnya

"Kekurangan Vitamin C bos?" Hendra yang paling dekat dengan Abi membuka suara, dengan bibir mengkerut menahan tawa melihat wajah bosnya yand kusut macam baju belum di setrika sebulan

UNUSUAL WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang