Dua tahun berlalu...
Soonyoung berdiri didepan pintu besar ini lagi, melihat sekeliling dirasa sudah aman ia membuka pintu besar itu dan memasuki ruangan mewah didalamnya.
Disini masih sama, tak ada yang berubah kecuali surai siempunya kamar yang kini berwarna dark brown. Soonyoung tersenyun kecil, ia sangat merindukan sosok mungil dalam selimut itu.
Dua tahun bukanlah waktu yang sebentar. Ia sudah tak tinggal lagi diistana, ngomong-ngomong. Karna ia memutuskan pergi dari istana dan hidup bebas diluaran sana.
Ia pergi bukan tampa alasan tapi karna ia marah dan kecewa kepada sang raja, ia sudah mengorbankan perasaannya demi kesembuhan ibunya tapi apa?? Sang Raja tak pernah memberikan perawatan yang benar pada Ibunya hingga Ibunya meninggal tepat pada hari dimana Jihoon menangis dipelukan Soonyoung.
Kejam bukan?? Maka dari itu, Soonyoung pergi dari istana dan berjanji akan kembali pada Jihoon untuk membawanya pergi jauh dari neraka ini.
Soonyoung duduk ditepian tempat tidur king size milik Jihoon, ia mengelus surai lembut itu pelan. Ia benar-benar sangat merindukan sosok bersurai dark brown ini!
Ia meneliti setiap lekuk wajah si mungil, tak ada yang berubah hanya saja pipinya terlihat lebih tirus. Apa pengawalnya yang baru tak mengigatkannya untuk selalu makan?? Ia mengelus pelan pipi agak tirus Jihoon.
"Aku merindukanmu, sungguh!! Apa kau juga??" ucap Soonyoung pada Jihoon yang masih terlelap, begitu damai.
Tangan Soonyoung beralih kebibir pink milik Jihoon, mengusapnya pelan.
"Apa kau masih menungguku kembali??" tanya Soonyoung lagi.
"Aku pasti masih menunggumu bodoh!!" itu bukan suara Soonyoung melainkan suara Jihoon yang sekarang mulai membuka matanya.
"Kau tidak tidur??" Soonyoung menyingkirkan tangannya dari bibir Jihoon.
Jihoon menganti posisinya menjadi duduk menyandar pada sandaran tempat tidur nya, ia merengut lucu.
"Kenapa lama sekali?? Aku menunggumu bodoh" kesalnya.
"Maafkan aku, aku mengurus banyak urusan diluaran sana"
"Mencuri harta bangsawan dinegeri ini maksudmu??"
Jihoon benar, Soonyoung menjadi seorang pencuri yang handal dinegerinya sendiri. Tak ada satu pun yang bisa menangkap bahkan mengetahui Soonyoung sebagai pelakunya, karna Soonyoung terlalu pintar untuk mengecoh keamanan negeri ini. Tapi Jihoon pengecualiannya.
"Kau mengetahuinya??"
"Pasti, kau tak bisa dan tak akan pernah bisa membohongiku"
"Kau memang paling mengerti aku"
Cup!!
Satu kecupan mendarat dibibir tipis Jihoon, jangan tanya siapa tersangkanya.
"Kau masih punya satu hutang janji padaku!!" geram Jihoon.
"Ya aku tau, aku akan segera menikahimu"
"Bawa aku pergi dari sini sekarang Soonyoung"
"Tak bisa!!"
"Kenapa??"
"Aku punya rencana lain..."
"Jangan terlalu membuang-buang waktu Soonyoung"
"Bersabarlah sayang..."
Jihoon memeluk namja tampan dihadapannya dan lagi-lagi air matanya jatuh dipelukan namja tampan kesayangannga ini.
"Kau pasti tau perjodohanku dengan putri Ohh kan??" tanya Jihoon disela isakannya.
"Semua penjuru negeri tau hal itu"
"Aku tak mau itu terjadi"
"Akupun begitu"
"Jadi cepat bawa aku pergi dari neraka ini!!"
"Bersabarlah sebentar lagi sayang, aku pasti akan membawamu pergi keluar dari neraka ini..."
"Kapan?? Pernikahanannya bahkan 6 hari lagi"
"Secepatnya, bersabarlah lagi demi kita"
"Aku sudah cukup bersabar untuk kita bodoh!!" sebuah pukulan mendarat dipunggung Soonyoung.
"Aku telah berjanji dan seorang Kwon Soonyoung pasti menepati janjinya, apapun yang terjadi"
"Awas saja, jika kau tak tak menepati janjimu!! Aku akan belah dua tubuhmu dan akan ku buat kepalamu jadi hiasan mobil pernikahanku dengan gadis itu" ancam Jihoon hanya mengundang kekehan gemas Soonyoung.
To Be Continued
Lagi-lagi dengan akhir yang gantung...
Sengaja sih😹
Ha
Ha
Ha
KAMU SEDANG MEMBACA
SoonHoon Story's
FanfictionHanya kumpulan cerita tentang soonhoon -Soonyoung Jihoon- couple asli hasil ide gila author.