Daddy

2.1K 218 76
                                    

Uwoww gw update lagi wqwqwq, lagi bagus nih mood sama otak gw wqwqwq.

Happy reading cuyung cuyungQ

Muach💋

***



"Pulang malam lagi? Bagus! Kau semakin liar saja Lee Jihoon!" Ucap yeoja paruh baya terdengar sinis dengan senyuman miringnya ia berdiri angkuh dihadapan namja munggil yang berstatus anaknya sendiri.

"Aku baru saja pulang dan ini sambutan yang manis nyonya lee" ketus Jihoon menatap dingin yeoja dihadapannya.

"Darimana saja kau hah? Tak tau waktu, ini hampir tengah malam"

"Aku habis mengerjakan tugas dirumah Vernon dan aku lelah sekarang"

"Omong kosong! Kau masuk sekolah juga tidak bagaimana kau mengerjakan tugas hah?" Bentak Lee Hyeni dan melempar amplok putih tepat diwajah Jihoon, itu surat dari sekolah Jihoon ngomong ngomong.

"Ahh ternyata kau sudah mengetahuinya, berarti aku tak usah repot-repot memberitahumu" jawab Jihoon enteng.

Plak!!

Satu tamparan keras berhasil mengenai pipi cubby yang kini terlihat sedikit tirus milik Jihoon.

"Keparat kecil! Ternyata kau sama saja seperti ayah bajinganmu itu!"

"Jangan samakan aku dengan laki laki tak bertanggung jawab itu!" Mata Jihoon memerah, ia benar benar marah dan lelah/?

"Aku sudah mahal mahal menyekolahkanmu dan ini yang aku dapat?! Ini yang diajarkan disekolah?! Kau membentak bahkan tak menghormati ibumu!" Nada bicara Hyeni semakin tinggi dan nyaring.

"Kau juga tak peduli padaku untuk apa aku menghormatimu!"

"Kau!!

Hyeni siap melayangkan tamparannya lagi namun itu tak pernah terjadi karna namja Kwon yang berstatus suaminya menahan tangan kecilnya.

"Kau tak seharusnya seperti itu pada anakmu hyeni, mentalnya akan terganggu jika kau selalu mengekangnya" ucap Hoshi, Kwon Hoshi lembut.

"Aku hanya memberinya pelajaran agar dia sadar hosh"

"Bukan seperti itu caranya--

"Kau terlalu memanjakannya!!"

"Aku tak memanjakannya hanya saja--

Brak!!

Itu suara pintu yang disengaja dibanting.

"See? Dia pergi lagi dan aku sudah tak mau peduli lagi dengannya" ucap Hyeni menghempaskan tangan Hoshi dan pergi berlalu menuju kamarnya.

"Ahh kemana bocah itu pergi" Hoshi menghembuskan nafas beratnya dan pergi keluar dari rumah ini, mencari anak tirinya.

~~


"Hiks hiks kenapa aku cengeng sekali sialan hiks" Jihoon menangis disepanjang jalan, ia bingung mau kemana ia hanya berjalan mengikuti kakinya melangkah.

"Kenapa aku dilahirkan dikeluarga seperti ini hiks bodoh" Jihoon terus menghapus kasar air matanya yang jatuh tampa ia mau.

Jihoon menghentikan langkahnya "Bodoh aku mau kemana sekaranggg" umpatnya.

"Ohh Tuhan berhentilah memberikanku masalah, aku lelah!" Teriaknya mengadah menatap langit.

Tes!

"Sial--" lagi lagi Jihoon mengumpat karna sekarang air turun dari awan, awalnya memang setetes tapi lama kelamaan mereka datang bergerombol.

"Tak ada yang menyayangiku!!" Teriak Jihoon lagi, jika tak hujan air matanya pasti akan terlihat.

"Aku menyayangimu bahkan aku sangat mencintaimu" ucap seseorang dibelakang Jihoon.

Jihoon spontan memutar badannya dan melihat namja yang lebih tua juga lebih tinggi darinya berdiri beberapa langkah dihadapannya.

"Daddy?"

Ya itu Hoshi, ayah tiri Jihoon.

Hoshi terlihat mendekati Jihoon "Aku tak membawa payung jadi kau pakai jaketku saja" ucap Hoshi melampirkan jaketnya menutupi kepala dan badan Jihoon.

"Aku sudah basah, aku tak perlu jaketmu ini"

"Setidaknya itu bisa membuatmu hangat sebentar"

"Kenapa kau disini?" Jihoon mencoba menatap Hoshi dan Hoshi menatap lurus kedepan.

"Aku harus mengawasimu"

"Kau harusnya mengawasi istri tuamu itu daripada aku"

"Dia sudah besar, dia bisa menjaga dirinya"

"Yak! Aku juga sudah besar!"

Hoshi sedikit menunduk menatap Jihoon "Kau seperti bocah lima tahun, wajahmu sangat menipu"

"Omong kosong, sana pergi! Jika kau menyuruhku untuk pulang keneraka itu aku tidak akan pernah mau!"

"Aku tidak akan menyuruhmu pulang"

"Sama saja! Kau tak peduli padaku!"

"Kau salah! Aku yang sangat peduli padamu"

"Bullshit!"

Grep!

Hoshi menarik tubuh Jihoon kedalam pelukannya "Kau terlihat sangat kedinginan, ayo kita pulang"

Jihoon memberontak tapi Hoshi malahan mengeratkan pelukannya.

"Sudah kubilang aku tak mau pulang keneraka itu!"

"Siapa yang bilang kita akan pulang kerumah?"

Jihoon terdiam berhenti memberontak.

"Kita akan pulang keapartement ku dan bermalam disana" Hoshi melepaskan pelukannya lalu berbalik badan dan merendahkan badannya, membuat Jihoon bingung dibuatnya.

"Gendong? Kau sangat suka digendong dipunggungkan?" Tanya Soonyoung.

"Tak apa kau menggendongku?"

"Tak apa kau ini ringan"

"Ishh"

Jihoon perlahan memeluk leher Hoshi lalu Hoshi menahan badan Jihoon dengan tangannya dan mulai berjalan.

"Daddy?"

"Yes?"

"Terimakasih"

"Tak apa ini tugasku"

"Aku mencintaimu sangat"

"Ya aku tau"

Senyum menghiasi wajah pucat Jihoon dan Hoshi, hanya gemercik hujan yang menjadi backsound perjalanan mereka menuju apartement Hoshi.

the end.

Wkwkwkwk kemaren om sekarang daddy, suka banget gw nistain ochi kkkk.

SoonHoon Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang