Terimakasih

1.3K 212 13
                                    

Terlihat Soonyoung baru saja menghabiskan buburnya juga meminum obatnya, ia ingin sekali keluar dari kamarnya ini tapi apa daya kakinya belum sembuh total. Digerakan saja perihnya bukan main apa lagi ia paksakan berjalan.

Ahh kalian pasti bingung kenapa kaki Soonyoung seperti itu biar aku jelaskan jadi dua hari yang lalu ia menyelamatkan seseorang yang hampir tertabrak ehh malahan dia yang tertabrak hingga terpental lumayan jauh dengan keadaan kaki yang mencium aspal jadi ya seperti ini keadaannya.

Knock! Knock!

On my door.ggg

Cklek!

Pintu kamar Soonyoung terbuka, terlihat wanita paruh baya yang masih terlihat cantik tersenyum padanya.

"Ada apa eouma?" Tanya Soonyoung, ya itu Nyonya Kwon ibunya Soonyoung.

"Kau sudah memakan buburnya?"

"Sudah bersih mangkuknya"

"Obatnya?"

"Ku telan semuanya"

"Anak pintar" Nyonya Kwon mencium kening anaknya dibalas geraman tak suka.

"Aku sudah besar eouma" Soonyoung menatap tak suka ibunya.

"Ahh iya ada yang menjengukmu" ucap Nyonya Kwon membersihkan mangkuk juga gelas bekas Soonyoung tadi.

"Siapa?" Soonyoung terlihat celingak-celinguk mencari seseorang tapi tak ada siapa-siapa.

"Ahh anak itu pasti malu untuk masuk, sebentar Eouma akan panggilkan dia" Nyonya Kwon pergi dengan nampam ditangannya.

Tak lama dari sepeninggalan Nyonya Kwon, ada seseorang yang masuk. Seorang namja mungil bersirai blonde dengan parsel buah-buahan ditangannya, dia tersenyum malu-malu dengan pipi bersemu ia menghampiri Soonyoung.

"Kau orang yang aku selamatkan?" Soonyoung sangat hafal wajah manis ini.

Namja mungil itu mengangguk.

"Siapa namamu?"

Namja mungil itu tak menjawab tapi memberikan parsel buah itu pada Soonyoung, ada sebuah kertas diparsel itu.

Soonyoung mengambil kertas itu lalu menatap Namja dihadapannya "Boleh ku buka?" Tanyanya, namja dihadapannya mengangguk.

Soonyoung membuka kertas itu--

-- Cepat sembuh Soonyoung-ssi, Terimakasih untuk kemarin dan Maaf membuat kakimu sakit -Lee Jihoon❤ --

Soonyoung tersenyum membacanya lalu beralih menatap namja bernama Lee Jihoon itu, yang ditatap menundukkan kepalanya dan memainkan ujung kaos kebesarannya dengan jari.

"Namamu Lee Jihoon?" Tanya Soonyoung.

Jihoon mengangguk.

"Terimakasih untuk buahnya dan kau tak usah meminta maaf untuk luka dikakiku, ini bukan salahmu"

Lagi-lagi Jihoon mengangguk.

"Kau sangat manis" puji Soonyoung, membuat Jihoon salah tingkah dan rona dipipinya semakin tampak.

Jihoon mengeluarkan sesuatu dari kantung celanannya, permen coklat! Ia memberikannya satu pada Soonyoung, ada kertas menggulung permen coklat itu.

Soonyoung membuka gulungan itu--

-- Makan coklat ini, coklat bisa membuatmu lebih baik^^ --

Lagi lagi Soonyoung dibuat tersenyum oleh tulisan tangan siNamja mungil "Kau hanya memberiku satu? Jika besok kakiku masih sakit bagaimana?" Ucap Soonyoung sedikit merengut dan menatap Jihoon, Jihoon pasti mengalihakan pandangannya untuk menghindari tatapan Soonyoung.

Dengan sedikit tergesah-gesah Jihoon melepas tas punggungnya, mengeluarkan sesuatu dari sana yang ternyata sebuah toples kaca berukuran sedang bisa dilihat isi toples itu adalah permen coklat yang sama.

"Banyak sekali" ucap Soonyoung tak percaya.

Jihoon tersenyum tipis dan memberikan toples itu pada Soonyoung.

"Untukku?"

Jihoon mengangguk.

"Semuanya?"

Jihoon mengangguk lagi.

"Ahh Terimakasih banyak Jihoon-ssi, aku sangat merepotkanmu" Soonyoung jadi tak enak hati.

Jihoon menggeleng kencang dan menggengam tangan Soonyoung yang memegang toples coklat itu hanya sebentar tapi, Jihoon malu kkk.

"Jihoon-ssi apa kertas yang menggulung permen ini berisi tulisan tanganmu juga?"

Jihoon mengangguk.

"Terimakasih banyak Jihoon-ssi"

Jihoon mendekatkan dirinya dengan Soonyoung, Soonyoung sedikit mengadahkan wajahnya untuk menatap Jihoon. Jihoon menangkup pipi Soonyoung, tersenyum sangat manis membuat Soonyoung yang menatapnya membeku.

"Kau benar-benar manis Jihoon" ucap Soonyoung masih menatap Jihoon.

Jihoon mendekatkan wajahnya dengan Soonyoung, membuat jantung Soonyoung berdegup lebih kencang dari biasanya. Jantung Jihoon? Jangan tanya, mungkin sekarang sedang memberontak seperti berusaha keluar dari rongga dada Jihoon.

Cup!!

Satu kecupan mendarat tepat diatas plester yang berada ditulang hidung Soonyoung yang terluka.

Jihoon memerah parah, Soonyoung masih membeku.

Jihoon memberikan sebuah gulungan kertas sebelum ia pergi meninggalkan Soonyoung yang masih kaget karna kelakuan Jihoon beberapa saat yang lalu.

Soonyoung yang baru sadar dari keterjutannya langsung membuka gulungan kertas dari Jihoon tadi--

-- Kecupan adalah obat terampuh untuk luka kecil, itu kata ibuku kkk^^ --

"Ahh anak itu--" Soonyoung memegang dadanya yang menggila, lalu menidurkan dirinya dengan senyum idiot khas seorang Kwon Soonyoung, memeluk erat erat toples kaca pemberian Jihoon.

"Eouma!! Ada pencuri manis mencuri hatiku!!" Teriak Soonyoung.

"Kau harus mengejarnya dan bawa kehadapan Eouma" sahut Nyonya Kwon dari luar kamar.

"Ya! Aku harus mengejarnya dan mendapatkan hatinya kkk"

the end.

Ye ye ye yang ini lebih banyak sedikit dari biasanya kkk.

SoonHoon Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang