Part 13

1K 73 11
                                    

Fandi yang menghampiri anit yang sudah berdiri di ambang pintu kelas nya. Fandi pun berdiri menghadap anit. Anit pun tersenyum ketika fandi menghampirinya.

"Maaf ya nit tadi aku abis makan dulu dikantin sama anak-anak, saking laper nya aku lupa harus ngapelin kamu ke kelas kamu, coba aja kita sekelas pasti kita udah berduan mulu nih" cerocos fandi begitu sampai menghampiri anit

"Yaudah iya gapapa kok, duduk di situ yuk" ucap anit yang menarik tangan fandi mengajaknya duduk di depan kelas anit atau koridor depan kelas anit, yaa di setiap depan kelas memang selalu tersedia bangku panjang dan mereka pun duduk di bangku panjang itu

"Kamu udah makan?" Tanya fandi ketika mereka sudah menduduki bangku itu

"Udah kok" jawab anit singkat sambil menarik garis sudut bibir nya

"Kapan makannya? Aku gak liat kamu makan dikantin tadi"

"Aku makan di kelas sayang, tadi aku di bekelin roti sama mami aku" jelas anit

****

(Nama kamu) sedang berjalan melewati koridor dan lorong-lorong kelas dan bastian pun membuntutinya persis disamping (nama kamu)

"Bastian!" Pekik (nama kamu) yang sengaja menghentakkan kaki nya untuk menghentikan langkah nya tepat di depan toilet wanita

"Apa sayang" jawab bastian dengan lembut dan masih setia berdiri disampingnya

"Lo ngapain sih ngikutin gue mulu! Gue ke koprasi beli pulpen lo ngintil, gue ke ruang guru lo ngintil, gue ke uks ngambil minyak kayu putih lo ngintil, dan sekarang gue mau ke toilet lo mau ngintil juga!" Ucap (nama kamu) yang risih karna di buntutin bastian sedari tadi. udah kaya apaan tau dibuntutin

"Lo mau kemana pun gua tetap setia kok nemenin lo" ucap bastian Lembut sambil menunjukan deretan gigi nya yang rapih

"Serah lo deh! Capek gue di buntutin terus!" Ucap (nama kamu) dan langsung memasuki toilet wanita untuk sekedar cuci muka

"Makin marah makin cantik aja lo (nam)" ucap bastian sambil tersenyum dan menyenderkan tubuhnya di dinding dekat pintu luar toilet wanita dan melipat tangannya dibawah dada bidangnya

"Udah selesai tuan putri" ucap bastian begitu (nama kamu) keluar dari toilet

Tanpa menjawab (nama kamu) pun langsung melengos pergi melewati bastian yang masih menyandarkan tubuhnya di dinding

Tanpa babibu bastian pun langsung berlari menyusul (nama kamu) dan menyamakan posisi nya di samping (nama kamu) dan sekarang mereka pun bejalan beriringan menuju kelas mereka.

(nama kamu) dan bastian yang baru saja memasuki area kelas nya dan vera cs yang sedang meriung di meja vera langsung melihat ke arah bastian dan (nama kamu)

"Ver ver liat deh tuh" ucap leni menunjuk (nama kamu) dan bastian dengan dagunya

"Mereka berdua gua perhatiin makin deket tau gak sih! Lo gak ada niatan buat rebut bastian lagi apa?! Bukan nya lo sayang banget ya sama bastian" bisik leni yang masih berkerumunan di meja vera.

"Liat aja nanti! Gue pasti akan ngelakuin sesuatu buat cewek ganjen kaya dia!" Ucap vera dengan tatapan tajam mengarah ke (nama kamu)

Sementara (nama kamu) yang marasa ada yang melihat ke arahnya hanya membalas tatapan itu sekilas dan langsung mengacuhkan tatapan tajam dari vera.

(Nama kamu) tidak membalas tatapan tajam dari vera bukannya (nama kamu) takut dengan vera, tetapi (nama kamu) sedang malas untuk ribut meladeni vera yang menurut nya tidak jelas itu.

"Lo kenapa sih?" Tanya bastian yang sedang duduk di sebelah bangku (nama kamu) lebih tetap nya lagi itu adalah bangku fandi

"Mantan lo tuh! Ngeliatin gue gitu banget!" Ucap (nama kamu) dengan sebal dan tidak mengalihkan pandangan nya ke sudut depan nya

Juara Dihati "Bastiansteel"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang