Part 15

1K 79 28
                                    

Kevin dan (nama kamu) kini telah berada di tepi danau yang jarang sekali di kunjungi orang. Mereka berdua kini tengah berdiri di pinggir danau tersebut.

Kevin berdiri menghadap (nama kamu) dan menatapnya sangat lekat. Sedangkan yang ditatap hanya menatap balik dengan heran.
Kevin mengulurkan tangan nya dan memegang tangan (nama kamu).

"(Nam), gue suka sama lo sejak pertama kali kita bertemu" ucap kevin menatap lekat manik mata (nama kamu)

"Dan ketika gue mau deketin lo, pasti selalu ada temen-temen lo yang gak suka sama gue, dan sekarang waktu yang tepat buat gue, lo mau kan jadi pacar gue, jadi pendamping hidup gue selamanya" lanjutnya

Bastian dan kedua temannya hanya bisa mengintip dan melihat nya dari kejauhan. Karna mereka bertiga diam-diam mengikuti kevin tadi. Dan sekarang bastian dan kedua temannya itu sedang bersembunyi sambil mengintip di balik pohon besar.

"(Berdecak) si kevin ngapain sih pake megang-mengan tangan (nama kamu) segala! Awas aja lo, mau lo kakak kelas kek! Bodo amat!" Gerutu bastian

"Sabar man sabar, gua yakin (nama kamu) gak mungkin nerima si kevin" fandi mengelus elus pundak bastian

"Iya bro,si (nama kamu) gak suka sama kevin, slow aja" ucap lucky

Di sisi lain

"Gimana??" Tanya kevin lembut

"Apa nya??" (Nama kamu) melepas tangan nya yang di genggam kevin lalu berjalan sedikit menjauhi kevin

"Tentang perasaan gue tadi" kevin melangkah mendekati (nama kamu)

"Sorry vin, bukannya gue bermaksud-- tapi kita kan belom terlalu mengenal lebih dekat tentang kepribadian kita masing-masing, jadi lebih baik sekarang kita jalanin aja dulu sebagai teman seperti dulu, dimana elo ketua basket dan gue anggota nya, sekaligus lo kakak kelas dan gue adik kelas lo" jelas (nama kamu)

"Gue lebih suka kita sebagai teman vin" ucapnya lagi sambil menepuk dan memegang pundak kevin dan beranjak pergi. Tapi ketika ingin melangkahkan kakinya, kevin langsung mencekal tangan (nama kamu)

"Gue anterin ya" kevin dengan ekspresi wajah yang memohon
Dan (nama kamu) menjawabnya dengan senyuman yang terukir di wajah cantik nya

****

"Makasih ya atas jawaban yang lo kasih ke gue" ucap kevin lembut ketika sudah sampai dipagar rumah (nama kamu)

"Lo gak marah kan karna gue gak nerima lo?" (Nama kamu) memastikan kevin dan di jawab dengan gelengan kepala dan senyuman dari kevin

"Yaudah gua pamit ya" kevin dijawab dengan senyuman oleh (Nama kamu) dan kevin langsung menggas motor nya dengan kecepatan sedang

Baru semenit motor kevin melaju, dan kini bastian sudah tiba di depan pagar (nama kamu). Dan (nama kamu) pun menoleh ke bastian yang kini sedang melepas helm di kepalanya. (Nama kamu) pun menatap bastian seolah-olah menanyakan kenapa bastian bisa tau kalo gue udah sampe rumah?.

"Hai (nam)" ucap bastian yang masih duduk di motornya itu memberikan senyuman pada seorang wanita yang berdiri tepat di samping motor nya

"Kok lo kesini?" Ujar (nama kamu)

"Kenapa?? Gak boleh?? Yaudah gue pergi!" Bastian langsung memakai helm nya lagi

"e..e..ehhh, apaan sih lo, masa baru dateng langsung mau pergi sih" ucap (nama kamu) memajukan bibir nya satu senti dan melipat tangan nya di dada

"Tadi kata lo gue gak boleh kesini?" Ucap bastian santai. "Yaudah bukain pagernya motor gue mau masuk" lanjutnya. Dan bastian pun langsung mendorong motor yang masih ditumpanginya kedalam rumah (nama kamu) setelah pagar nya di buka oleh (nama kamu) dan bastian memarkirkan motor sport warna merahnya itu di depan halaman teras rumah (nama kamu).

Juara Dihati "Bastiansteel"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang