Terjebak dalam sebuah pernikahan asing. Bahkan aku sama sekali tak mengenal siapa pria ini. Pandangan matanya begitu dingin dan menusuk. Oh Tuhan. Kenapa dengan kedua orang tuaku. Kenapa mereka bisa dengan mudah menyerahkanku kepada pria yang jelas-jelas tidak aku kenal. Bahkan semua pernikahan ini sudah dirancang dengan sangat bagus oleh mereka. Aku seakan-akan hanyalah boneka yang harus patuh menjalankan peranku untuk berjalan di altar pernikahan bersama dengan dia, pria yang tidak tahu siapa dan tak perlu tahu apa yang terjadi sebenarnya dengan kedua orang tuaku juga pria tak ku kenal ini.
Tanganku jelas terlampir dilengannya yang kekar. Aku meliriknya sekilas. Matanya begitu dingin dan menusuk. Pria seperti apa sebenarnya dia ini, batinku. Begitu misterius dan aku sama sekali tak ada pandangan apapun tentangnya. Apa memang jalan takdirku seperti ini, Tuhan. Aku mohon gagalkan pernikahan ini jika semuanya hanyalah ilusi belaka, Tuhan ku mohon!
Kami sudah berhenti di depan sang pendeta. Tamatlah aku! Ini bukan ilusi, ini nyata. Dan aku sama sekali tak menginginkannya. Tapi sudah terlambat. Semua rencana ini sama sekali tak ku ketahui dan bahkan orang tuaku tak pernah membicarakan hal apapun tentang ini sebelumnya. Saat ini aku mengucapkan janji suci di depanmu, Tuhan. Bantu aku untuk melewati semuanya. Aku harap keputusan mereka akan baik untukku. Ya. Aku menyerah. Aku memang sama sekali tak bisa mengingkari untuk membantah kedua orang tuaku. Mereka adalah orang yang sangat aku sayang. Aku tahu mereka akan memberikan apapun yang terbaik untuk anak semata wayangnya. Bahkan Ayah berpesan pada pria di hadapanku ini. Untuk menjagaku dengan segenap hatinya dan akan selalu membahagiakanku. Dan aku melihat pria itu mengangguk tegas ke arah Ayah. Tapi, aku sendiri benar-benar masih tak bisa membayangkan karena sorot matanya. Dingin dan tidak begitu peduli. Ayah, aku harap pilihan kalian memang tak salah. Ya. Aku harap begitu.
Kami tengah berhadapan sekarang. Sang pendeta mempersilahkan pria di depanku ini untuk menciumku. My first kiss? Untuk pria yang tidak ku kenal. Yang benar saja, rutukku tanpa bisa berbuat apapun. Dan aku tak bisa menolak karena terlalu banyak saksi di sini. Bahkan kedua orang tuaku juga kedua orang tuanya. Beberapa kerabat dari keluargaku juga keluarganya yang sama sekali tidak aku kenal memang memenuhi gereja ini. Ia bergerak mendekat sekarang. Oh, sanggupkah aku. Pada akhirnya aku mencoba memberanikan diri. Menutup mataku perlahan saat kedua tangannya mengunci bahuku untuk diam dan mendekatkan jarak diantara wajah kami. Aku bisa merasakan hembusan nafas hangatnya melalui nafasnya yang begitu hangat menerpa pori-pori kulit wajahku. Hidungnya kurasakan mulai menelusuri kulitku. Dan kurasakan benda padat itu kini tepat mendarat dibibir mungilku. Aku sedikit tersentak. Awalnya dia memang hanya menempelkan bibirnya saja. Tapi, sedetik kemudian bibirnya sudah bergerak mengulum lembut bibirku. Aku merasakan gelenyar hebat yang menusuk perutku, menggelitik seperti arus listrik dan membuat ada rasa nyaman(?) kurasa. Pagutannya berhenti dan aku membuka mataku. Tegang, ia menatapku tanpa pandangan indah. Dan itu membuatku terlihat buruk untukku. Setelah ini habislah riwayatku hidup bersama pria yang tidak bisa kutebak ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
When I See You Again [COMPLETE]
Storie d'amoreTentang perjodohan ngasal yang dilakukan orang tuaku tanpa ku tahu dengan siapa aku dijodohkan. - Nayla #1 Rank - Rayfan [23/03/21] #1 Rank - duniawattpad [12/02/21] #3 Rank - duniawattpad [13/02/21] [28/02/21] [02/03/21] [03/03/21] [24/03/21] #5 Ra...