Chapter 7

27 8 0
                                    

Last update menjelang ujian deh keknya :((

Hoho

Ga percaya orang udah ujian ajaaa, OMG!

Happy reading aja deh!
Enjoy it guys!
Gimme a vote and comment for a better story!

***

Hari ini aku sudah diperbolehkan pulang, senang rasanya karena bisa keluar dari rumah sakit, dan akan kembali bergabung dengan teman ku sarah dan juga.. rafki ? tapi mengingat kedepan, astaga sungguh mengerikan, terputar lah diotak ku tentang tugas yang menumpuk, pertanyaan bertubi tubi dari guru ataupun teman teman ku yang lain tentang kejadian yang menimpaku,uh mengerikan.

***
"Kea, oh my god, lu tau?" Ucap sarah yang antusias
"Enggak." Jawabku dengan wajah datar, tentu saja dengan wajah datar karena aku memang tidak tau.
"Oke gua kasih tau ya,kami udah maju selangkah lagi!"
"Kami?? Lu sama cowo itu?" Tanyaku
"Iya!!"
"Oh, benarkah?"
"Iya!!" Jawab sarah kini sambil memelukku.
"Uh selamat yaa, ntar kalau lu udah jadian traktir gua yak!"
"Hehe, liet dulu kalo dompet gua ga nangis ya!"
"Ah kambing lu."
"Pr lu udah selesai?" Tanyaku
"Emang ada?" Tanya sarah dengan wajah yang memang seperti kebingungan.
"Astaga bloon, emang ada masalah di otak lu kali ya?"
"Keknya sih gitu." Jawabnya dengan santai. Astaga kenapa aku ingin berteman dengan si bodoh satu ini?

***
Sepulang sekolah aku langsung pergi ke tepi danau yang ada di dekat sekolah, aku suka kesini

"Hai" suara serak dan berat yang aku sukai itu terdengar, yap siapa lagi kalau bukan rafki
"Hai." Balasku sambil tersenyum padanya
"Mengapa kau sendiri saja dipinggir danau ini?"
"Hmm hanya saja ingin sendiri?" Jawabku tetapi lebih pertanyaan
"Oh, hmm ini, aku membawa kan beberapa makanan untukmu" ucap nya sambil menyodorkan sekantung plastik putih ke hadapanku
"Uh terimakasih,tapi untuk apa semua ini?" Tanyaku sembari mengobrak abrik kantong tersebut
"Sebagai tanda selamat ku, karena kau sudah keluar dari rumah sakit." Ucapnya sambil terkekeh
"Oh astaga, terima kasih." Balas ku sambil tersenyum, mengambil tempat duduk disampingku di kursi yang tampak pas untuk kami berdua ini.
"Kau harus makan yang banyak.." ucap rafki sambil menghadap ke arah danau
"Hmm.." gumamku sambil terus mencari makanan yang bisa kumakan sekarang
"Giliran makan saja, kau tidak mengacuhkanku."
Eh rafki! Aku bahkan memikirkan mu sepanjang hari!
"Iyaiya maaf.." hanya itu yang bisa kuucapkan, karena tak mungkin rasanya jika aku jujur tentang perasaan ku pada nya bukan? Biar ku pendam dulu, dan kalaupun itu menyakitkan tak apa, aku sudah biasa.
Rafki pun tertawa sebagai respon dari ucapan maaf ku

Cukup senang karena bisa berduaan dengan rafki saat ini, berdua dengan keadaan normal,terlebih kami berdua sedang menikmati pemandangan indah dari danau ini, kau bayangkan saja, berdua dengan seseorang yang kau sukai! Ah, jika aku bisa aku akan berteriak dan melompat lompat sekarang sakin senangnya!
Keheningan terjadi selama beberap saat, ya aku juga tak tau topik apa yang bagus untuk dibicarakan.

"Kurasa aku harus pergi." Ucap rafki sambil berdiri dari bangku yang didudukinya berdua di tepi danau ini
"Sekarang?" Tanyaku spontan yang sebenarnya tak menginginkan nya pergi
"Uhm maksudku, aku juga akan pergi." Tutupku karena kurasa pipiku memerah sekarang
"Oh baiklah, kita bisa keluar bersama." Tawar nya padaku
"Baiklah." Mengambil tas ku dan kantong plastik yang diberi rafki tadi, akupun berjalan beriringan dengannya ke depan.

Sesaat setelah itu rafki berhenti dan memutar badannya menyamping menghadap ke arah ku

Mengatup sisi kanan dan kiri wajahku dengan kedua tangannya dan tiba tiba berkata
"Jangan sakit lagi ya." Ucapnya tersenyum lalu memelukku sesaat
Spontan kejadian ini membuatku tersontak kaget, karena kami tak mempunyai hubungan apapun, seketika kupu kupu diperutku serasa berterbangan, melepaskan pelukannya lalu ia pergi berbalik dan meninggalkan ku yang masih terdiam dengan tingkahnya barusan tadi.

I believe in youWhere stories live. Discover now