Chapter 2

43 11 4
                                    

Chapter 2

Pagi ini sebelum ke sekolah aku pergi ke danau, ini dekat dari sekolah , setiap pagi aku selalu kesini, ntahlah hanya saja aku merasa tenang saat melihat lingkungan sekitar danau.

"Hmm maaf, tadi sapu tangan mu terjatuh." Ucap seseorang
"Ya?" Tanyaku dan menoleh pada nya, seorang lelaki
"Oh terimakasih, maaf merepotkan." Tindakku cepat mengambil sapu tangan yang ada di tangannya
"Aku pergi." Lelaki itu pergi dengan menyandang tas di salah satu bahunya.
Aneh.

***

"Pagi.." Ucapku pada sarah yang sedang duduk dengan nindy, ya aku duduk sendiri karena jumlah murid dilokal ini hanya 23. Sarah duduk dengan nindy karena kami dipisahkan oleh wali kelas ku yang tua dan menyebalkan itu, Mr. Will. Kalian tau kenapa? Karena dulu saat aku duduk dengan sarah, kami selalu berbicara dan tidak memperdulikan guru yang sedang mengajar. Itulah sebabnya kami dipisahkan dan aku duduk sendiri sampai saat ini.

***

Lonceng tanda pergantian jam pelajaran sudah berbunyi, tandanya kelas mrs.rani sudah selesai,semua murid menyimpan buku mereka dan berhamburan keluar kelas, tentunya kekantin, termasuk aku. Sesampainya dikantin aku pun segera memesan makanan dan minuman, sesaat setelah itu makanan ku sudah siap untuk dimakan. Mengambil makanan ku akupun mengambil tempat duduk yang masih kosong

Saat makanan ku sudah habis, akupun pergi membeli minuman semacam juice, menunggu sesaat akhirnya minuman yang kutunggu sudah selesai dan saat aku berbalik
"Awh.." Pekikku saat tanganku terkena air yang panas, kutebak ini teh panas karena aroma yang kucium mengatakan begitu.
"Maaf, aku tak sengaja." Ucap seseorang, mengalihkan pandanganku dari arah lenganku akupun melihat kearah orang yang berbicara tadi.
"Tak apa, lain kali hati hati." Balasku menahan rasa sakit sekaligus pedih ini.
"Oh tidak, mari kuobati." Tak menunggu jawaban dari ku, dia menarik tanganku ke arah toilet sekolah yanga da dikoridor barat, otomatis aku bertanya kepadanya
"Kau ajak aku kemana?"
"Hm maaf, dimana UKS sekolah ini?"
"Itu dikoridor timur--" ucapan ku terputus ketika lelaki yang tak kukenali ini langsung menarik tanganku untuk berputar arah, mau tak mau akupun hanya mengikutinya, lagi pula ia tak macam macam kan?

***
Mendudukkan ku dikursi, lelaki ini berlutut dihadapanku dan meraih tangan sebelah kanan ku yang terkena air panas tadi
"Maaf aku tak sengaja tentang kejadian hari ini." Ucapnya sambil memberikan salep ke tangan ku yang memerah
"Shhh, ah.. Tak apa, pelan pelan." Sungguh ini sakit.
"Tahanlah sedikit lagi, ini hampir selesai." Lelaki ini masih fokus dengan tanganku, sementara aku fokus memperhatikan wajahnya, hidung yang mancung, kulit sedikit kecoklatan, mata yang indah dengan bulu mata sedikit melentik, bulu mataku saja tidak seperti itu-- astaga! Apa yang ku fikirkan?
"Sekali lagi maafkan aku."
"Kau sudah kumaafkan, kumohon hentikan ucapan maaf mu itu, aku bosan mendengarnya." Gerutuku
"Baiklah baiklah." Dia tertawa, astaga gelak tawanya begitu indah, dapat kulihat lesung pipinya dari atas sini.
"Sudah selesai." Ucapannya menampar ku ke alam sadar ku.
"Terima kasih.." Ucapku padanya
"My pleasure to help you." Dia tersenyum lagi, dia mudah tersenyum?
Sedikit kecanggungan terjadi saat ini, kami hanya diam
"Siapa namamu?" Tanyanya.
"Keavi ranessa james, kau?" Jawabku sekaligus bertanya
"Rafki deanfahrezi."
"Nama panggilan mu?"
"Kea, kau?"
"Rafki."
"Hmm, aku tak pernah melihatmu sebelumnya, maaf."
"Tak perlu meminta maaf, memang aku adalah anak baru disini, aku baru pindah."
"Oh begitu? Pantas saja kau tak tau jalan ke UKS dan malah mengajakku kebtoilet." Ucapku diiringi tawa ringan
"Iya itu kesalahan ku lagi." Ucapnya membalas tawaku. Beberapa saat kemudian lonceng tanda jam istirahat telah berakhir berbunyi, sehingga hal itu membuat pertemuanku dengan lelaki bernama rafki ini.
"Kurasa aku harus pergi." Rafki pun meninggalkan ku diruangan ini sendiri.

***
Membuka pintu mobilku, akupun segera masuk ke mobil dan tancap gas keluar gerbang sekolah ini.

Saat sampai digerbang sekolah, aku melihat rafki diatas motor ninjanya sedang bercengkrama dengan teman temannya, tapi tunggu dulu, mereka adalah abang kelasku, tandanya apa? Rafki adalah abang kelasku. Tak mau terlalu memikirkan rafki akupun melajukan mobilku untuk pulang karena aku sudah merindukan kasur empukku.

Lihatlah, hidupku tua dijalan. Pagi aku harus tiba di sekolah, pulang sekolah sudah malam, sungguh melelahkan. Mengerjakan semua tugasku akupun mulai merasa bosan dengan tugas sejarah yang diberikan oleh Mrs.kate. Akhirnya kuputuskan untuk menyudahi semuanya, toh besok aku bisa menyalin punya sarah bukan? Ku bereskan semua barang barang ku, mengganti bajuku menjadi baju kaos dan celana pendek setelahnya bersiap untuk tidur
Tapi apa ini? Mataku tak terasa mengantuk sama sekali,yang ada dipikiranku saat ini hanya ada satu. rafki deanfahrezi.

I believe in youWhere stories live. Discover now