Chapter 8

23 7 0
                                    

Hari hari ku semakin indah rasanya, kalian tau kenapa? Tentu saja tidak karena aku belum memberi tahu, ya! Karena rafki, kami menghabiskan waktu bersama sama, hari ini adalah hari sabtu, oh senang sekali rasanya, bisa terlepas sebentar dari tugas dan pelajaran sekolah. Hari ini aku ada janji dengan rafki, aku akan menemaninya bermain basket sebentar.. ya akhir akhir ini memang kami sering menghabiskan waktu bersama sama,dia selalu mengingatkan ku untuk selalu meminum obatku tepat waktu. Eh tunggu dia datang,nanti ku lanjutkan ceritanya

"Kea!"teriak rafki
"Iya.." rafki pun berlari menuju ke arahku.aku suka itu
"Hey!" Sapa rafki ketika sudah mengambil tempat duduk disamping ku
"Hmm.."
"Bagaimana keadaanmu? Kau sudah minum obat?"
Apa kubilang, dia peduli padaku, terserah kalian kalau ingin mengatakan aku terlalu percaya diri, intinya aku sayang dia, kau suka atau tidak itu urusanmu.
"Sudah.."
"Hmm baguslah, nanti jangan lupa ya, aku akan menjempumu dirumah mu jam setengah empat sore ya.."
"Iya, tapi ibuku sedang dirumah, tak apa? Kau berani meminta izin?"
"Tentu saja, ayolah.. aku gentleman.."
"Uh, kau terlalu sombong.. ibuku pemarah."
"Biar saja, akan aku buat ia tertawa."
"Ibuku sulit untuk tertawa."
"Akan aku katakan aku ini orang gila sebenarnya."
"Lalu menurutmu di akan tertawa?"
"Tentu. Atau aku akan menggelitiknya."
"Eh!! Enak saja"
"Baiklah kalau kau tak mengizinkannya.."
"Ibuku sulit untuk mengizinkan ku pergi."
"Akan aku belikan ia makanan." Aku terkekeh
"Ibuku sulit dibujuk."
"Akan ku cium dia!"
"Hey!! Ayahku akan membunuhmu."
"Hah,, sekarang bertambah lagi bebanku."
"Beban? Kenapa?"
"Iya,tadi hanya ibumu, sekarang bahkan ayahmu."
"Baiklah,bagaimana jika aku katakan aku mencintainya,seperti yang akan kutakan pada anaknya.."

Deg! Perkataan rafki membuat ku membeku sesaat, rafki katakan bahwa kau tak bercanda sekarang..kumohon.

"Apa apaan kau ini, sudahlah,lupakan.."
"Aku harus pergi kea, teman teman ku sudah menunggu.."pamit rafki. Jangan pergi, tetaplah disini sebentar saja,aku ingin berlama lama dengan mu.
"Hmm..hati hati." Hanya itu yang bisa kukatakan,hati dan otakku belum begitu kompak saat ini. Gengsi ku pun menghancurkan segalanya.

***
"Ma.." menduduki sofa ruang keluarga akupun mengistirahatkan badanku sebentar sepulang sekolah
"Eh,udah pulang..gimana sekolahnya?" Saut ibuku yang datang dari dapur
"Baik baik aja, oh ya ma, ntar aku dijemput rafki..mau ngajak aku ngeliat dia main basket sebentar katanya.."
"Rafki? Siapa? Pacar kamu itu?"
"Pacar? Yang mana?"
"Itu loh, yang dari dulu..waktu kamu sakit yang selalu ngejengukin kamu ke rumah sakit..yang tiap hari bawa makanan, bawa plastisin, yang aneh aneh itu.." aku terkekeh

Oh ya sudah kuceritakan belum? Selama aku sakit..rafki selalu menghiburku dengan berbagai macam cara, bahkan dia rela memakai baju badut kerumah sakit, dia sampai diusir tapi kukatakan pada satpam aku baik baik saja, dia membawa highheels ibunya dan memakainya dirumah sakit, semuanya aneh,tapi mampu membuatku tertawa.

"Eh!! Ngelamun si eneng.." perkataan mama menamparku kedunia nyata sekarang.
"Ma, dia bukan pacar aku.. cuma deket..sebagai temen."
"Temen apa demen?"
"Apa sih maa,diizinin nggak ni?"
"Iyaiya, terserah."
"Mama ga kerja?"
"Mau mama kerja? Ntar kamu ada apa apa lagi.."
"Iya kalau aku ngehalangin mama kerja aku gpp kok.."
"Ngga lah.."
"Oh ya ma, nanti mama pura pura ga ngizinin rafki ya, bilang apa kek gitu.. aku mau lihat perjuangan dia sampe mana.."
"Iyaiya."
"Makasih ma, aku mandi dulu ya! Bau kyk mama."
"Eh enak aja bilang mama bau, kamu tu, rambutnya kek gak dicuci 3 tahun.."
"Yaudah terserah mama deh."

Akupun naik kelantai dua dimana kamarku berada. Mengambil handuk dan baju yang akan ku kenakan untuk pergi dengan rafki nanti, lalu memasuki kamar mandi dan bersiap

***
Ting!
Bel rumah ku berbunyi, aku yakin ini rafki, karena aku hafal, rafki akan membunyikan bel rumah ku selama 4 kali,oh aku bahkan mengingatnya. Aku mencintaimu, tapi kau tak tau.

Memanggil mamaku yang berada di dapur untuk melayani rafki,akupun bersembunyi dibalik pintu untuk mendengar perkataan mereka.

"Ada apa ya?" Tanya ibuku to the point.
"Hmm.. tant ada kea nya ngga?" Bisa kudengar suara rafki yang gugup saat ini
"Ada,kamu mau apa?" Wah ibuku berhak mendapatkan grammy awards untuk actingnya.
"Hmm,rafki ada janji dengannya,oh iya..ini ada makanan untuk tante dan kea."
Suara kantong kresek pun terdengar keras ditelinga ku.
"Oh, makanan! Baiklah masuk masuk." Astaga ma!! Ibuku bahkan bisa lumpuh dengan beberapa makanan dari rafki, mati aku.
Melihat rafki duduk di ruang tamu dengan mataku sendiri.. dan menyadari rafki yang menatapku aneh karen aku sedang menungging mengahadap pintu saat ini.. ah ini memalukan!
"Eh.uhm.. kita langsung pergi saja ya?" Ucapku menutupi keanehan yang terjadi saat ini. Kuyakin wajahku seperti kepiting rebus sekarang
"Ma, aku pergi ya. Love you."
Akupun mencium pipi kanan dan kiri ibuku dan menarik rafki keluar rumah.

"Kau cantik." Rafki tiba tiba berkata seperti itu.
"Uhm, ha? Oh.. terima kasih." Jawabku, aku sangat tidak memerlukan blush on sekarang.. bahkan pipiku sudah memerah..
"Kau demam? Kau baik baik saja?" Tanya rafki sambil memegang dahiku.
"Uh? Tidak.."
"Muka mu memerah.." Astaga rafki! Apa cuma aku yang merasakan gugup? Kau tidak????!!
"Uhm, aku baik baik saja. Ayo pergi, kau akan telat latihan nanti." Elakku mengalihkan topik pembicaraan.
"Hm baiklah.."

Rafki membukakan pintu mobil range rover nya untukku. Ah betapa manisnya dia,sesaat setelah itu ia menyalakan mobilnya dan kami melesat pergi. Perjalanan singkat namun menyenangkan, rafki selalu tau bagaimana membuat lengkungan dibibir ku tercipta dengan spontan, dia bahkan mengatakan tak akan membiarkan satu orang pun bisa mencium pipiku kecuali ikan air tawar,karena aku adalah temannya ikan katanya.
"Lalu kalau aku temannya ikan, kau ikan juga bukan? Kan kita berteman." Sakit memang,menyadari kami masih dalam status berteman. Tapi kenyataan memang menyedihkan bukan?
"Tidak.. aku tidak ingin berteman dengan mu."
"Lalu?" Tanyaku.
"Hmm tidak jadi. Aku menganggap mu sebagai putri duyung, kau cantik, abadi."
"Abadi? Benarkah?"
"Maksudku temanku yang bernama abadi yang cantik!"
"Kau gila!" Rafki tertawa..akupun begitu.
Kami menelusuri jalan menuju tempat rafki latihan dengan bernyanyi bersama.. sungguh menyenangkan!

***
Rafki berbohong! Kukira dia memang hanya latihan, dan ternyata apa? Bahkan banyak siswa dari sekolah lain disini, tempat ini sangat ramai sekarang. Kalian tau apa? Ya, sebenarnya rafki akan berlomba saat ini, lalu mengapa dia mengatakan padaku kalau dia akan latihan?
"Kata mu latihan!" Rewel ku
"Iya ini kan juga latihan kea.."
"Latihan apa?"
"Latihan mencintaimu?"
"Rafki hentikan!"
"Iya maksudku, latihan agar aku jadi lebih baik lagi jika ada pertandingan yang lebih sengit."
"Terserah kau saja."
"Kau tunggu disana ya?" Ucap rafki sambil menunjuk sebuah tempat dimana bisa kulihat ada seorang yang kulihat sudah berumur berdiri dengan tangan dilipat
"Tidak mau, aku tidak kenal dia siapa."
"Dia pelatihku kea, tenang saja. Kau tak akan diganggu jika duduk disana. Jadilah penyemangat saat ini.."
"Kan sudah ada cheerleader, aku lebih baik pulang saja ya?" Kalian sudah tau bahwa aku tak suka ramai.
"Astaga kau sangat keras kepala, sekali lagi kau menolak,akan kucium kau saat itu juga!" Ancam rafki
"Hah, paling juga kau tak berani!" Ucapku meremehkannya.

Cup!
Sebuah kecupan kecil namun hangat mendarat dipipiku! Astaga!!
"Rafki!!" Teriakku
Rafki tersenyum lau berlari kecil kearah tim nya di tengah lapangan. Aku yang tak tau harus kemana pun akhirnya menuruti perintah rafki untuk duduk didekat pelatih timnya itu.

Pertandingan berjalan dengan sangat baik, akupun menikmati keramaian ini sekarang. Namun ada hal yang terlintas di benakku, dulu bukankah aku menemani fikri bertanding? Lalu ada apa dengan saat ini? Oh ayolah.. kau hanya menggangguku fik.
"Eh ada kea!"
"Sarah!!" Kupeluk sarah seerat mungkin. Ya, kalian memang tidak pernah mendengar kabar sarah lagi dariku bukan? Itu karena akhir akhir ini aku terlalu sibuk dengan rafki dan sarah pun pergi keluar kota selama seminggu lebih. Kami sama sama menikmati hidup akhir akhir ini bukan?
"Lu ngapain disini?" Tanyaku
"Lah emang kenapa? Lu ngga kangen gua? Ga rindu gitu? Gamau nraktir gua gitu?"
"Elah bloon, nraktir tetep aja jalan diotak lu, lu ngapain?"
"Gpp, gua cuma lewat, lu sendiri?"
"Hah? Hmm.. oh??" Aku tak tau harus menjawab apa sekarang, aku masih belum yakin mengatakan pada sarah bahwa aku sedang menemani seseorang disini, karena aku tak begitu yakin aku akan sukses dengan rafki. Maksudku.. aku hanya ingin memberitahu sarah hal hal yang pasti... tuhan bantu aku.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 20, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I believe in youWhere stories live. Discover now