[ Lost In Seoul | 1 ]
Kepalanya terguncang untuk yang kesekian kalinya, membuat gadis yang rambutnya sudah kacau balau itu terpaksa harus membuka kedua matanya.
Melissa menatap sekelilingnya yang ternyata dirinya masih berada di dalam taksi, dan kepalanya yang berguncang itu karena mereka sudah memasuki kawasan yang lumayan banyak pembatas jalan agar tidak banyak yang kebut-kebutan di daerah sepi ini.
Ia membuka kaca jendela mobil dan kepalanya mendongak keluar untuk melihat pemandangan di hadapannya kini: terdapat beberapa bangunan dan juga taman yang Melissa yakin bakalan indah di malam hari. Melissa tanpa sadar mengulas senyum di wajahnya.
"Kita sudah sampai," kata sang supir, menyadarkan Melissa dari khayalannya mengenai Seoul. Ia mengangguk dan langsung menanyakan berapa biaya yang harus ia bayar karena perjalanan yang cukup jauh ini dengan kemampuan bahasa Korea yang seadanya.
"Terimakasih." Melissa membungkukkan sedikit tubuhnya setelah melihat sang supir yang baru saja menurunkan barang-barangnya membungkukkan tubuhnya.
Setelah selesai, Melissa segera membawa barang-barangnya untuk ikut serta menuju kantor dewan yang berada di gedung utama Universitas.
Melissa yang kebingungan lantaran tidak tau arah yang jelas mengenai kantor dewan pun memutuskan untuk bertanya pada seseorang. Ia menghampiri perempuan dengan rambut lurus panjang dan pipi gumpalnya. Melissa tersenyum menyapa sebelum berbicara.
"Permisi," kata Melissa yang mampu menarik perhatian perempuan itu. Ia yang sebelumnya tengah berkutat dengan ponselnya sambil berdiri pun mendongak untuk menatap Melissa yang memiliki postur lebih tinggi darinya.
"Iya, ada apa?"
Melissa bersyukur dalam hati begitu mendapatkan respon ramah dari perempuan ini. "Bisa kau tunjukkan jalan menuju kantor dewan? Aku baru saja tiba di Korea dan harus mengurus beberapa berkasku."
Perempuan itu tersenyum gembira mendengarnya. "Kau dari luar negeri?! Aku Park Sohee. Ayo, aku akan mengantarmu."
Sohee mengajak Melissa untuk melangkah menjauh dari posisinya saat ini, dan membantu Melisa menarik salah satu kopernya.
"Siapa namamu?" tanya Sohee, begitu mereka tengah berjalan di tangga koridor dan kesusahan melangkah karena koper berat milik Melissa.
"Melissa," jawabnya. "Melissa Lynn."
Sohee menganggukkan kepalanya. "Logat bicaramu lucu."
Melissa tersenyum kikuk mendengarnya. "Aku masih harus banyak belajar. Satu tahun pertamaku juga akan kugunakan untuk belajar bahasa."
Sohee mengangguk lagi. Kakinya berhenti melangkah di depan sebuah pintu tinggi dengan dua gagang pintu dan kaca di bagian tengah pintunya. Melissa secara spontan juga ikut berhenti mengikuti Sohee.
"Masuklah," ujar Sohee, menggerakkan dagunya sebagai aba-aba dan meraih koper lainnya yang Melissa genggam. "Aku menunggu di sini."
Melissa tersenyum senang mendengarnya, menundukkan sedikit badannya sebagai tanda terimakasih dan hormat sebelum masuk kedalam ruangan yang ternyata isinya lebih besar dari bayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In Seoul [SUDAH TERBIT]
Fanfiction[[ Sudah Terbit: Tersedia di Toko Buku Seluruh Indonesia ]] ❝ Dream is never about dreaming a dream. But, I do. I've lost in my own dream. ❞ Cita-cita Melissa adalah berkuliah di negeri ginseng, yang pada akhirnya berhasil ia dapatkan dengan usaha y...