[ Lost In Seoul | 6 ]
Bunyi alarm yang kelewat kencang dari ponsel Melissa membuat mata sipit Sohee langsung melebar seketika. Namun, tidak dengan sang empunya.
Sohee mendesis dan perlahan bangkit serta berjalan menuju ranjang Melissa seperti zombie di Train to Busan. Ia meraih ponselnya dan mendekatkannya tepat di sebelah telinga Melissa saat suaranya kembali berdering, yang sontak langsung membuat Melissa bangkit dari posisinya.
"Aish, mengangetkanku."
Sohee memutar bola matanya dan kembali meluncur ke tempatnya tidur. "Pergi sana."
Melissa mengacak-acak rambutnya dengan gerakkan frustasi. "Kenapa semua orang tak henti-hentinya mengusirku!?" pekiknya frustasi.
Sohee membalikkan tubuhnya menghadap dinding. "Apa kau bermimpi diusir lagi? Lebih baik kau mandi dan cepat temui bosmu sebelum kau dipecat di hari pertamamu." Kemudian ia menutup wajahnya dengan bantal.
Melissa yang sadar akan ucapan Sohee langsung bangkit berdiri dan berlari dengan sempoyongan ke arah ruang mandi untuk segera membasuh dirinya. Tiba-tiba saja ia merasa terbebani begitu mendengar kata dipecat dan terlebih lagi oleh seseorang macam Choi Minho yang tidak berperasaan.
"Lihat saja kau, Choi Minho. Aku tidak akan membuatmu tenang bekerja denganku."
•••
Melissa sampai di gedung SM entertainment dan sedang dalam pencariannya untuk menemukan ruang make-up demi bertemu dengan bos barunya, Minho.
Ia celingukkan kesana dan kemari, melongok dari satu pintu ke pintu yang lainnya, berharap begitu ia membukanya maka akan langsung menemukan Choi Minho. Tapi, nyatanya sampai sekarang ia masih belum bisa menemukannya.
Melissa menelpon lagi Minho untuk yang kesekian kalinya, dan masih tidak diangkat. Pesannya pun masih belum dibalas sampai sekarang.
Tiba-tiba, ponselnya bergetar lagi menandakan pesan masuk, tapi harus membuat Melissa mendesah kecewa karena itu bukan balasan pesan dari Minho, melainkan pesan dari orang tak diketahui yang semalam.
+82 10-669-78: ah, maaf. aku Ji Chang-wook. aku dapat rekomendasi dari Park Kyungsik pd. kalau kau pintar merias. boleh aku minta bantuanmu?
"Hah!? Ji Changwook!?"
Melissa langsung mendekap mulutnya sendiri begitu sadar kalau ia baru saja berteriak sehingga mendapatkan banyak perhatian dari orang-orang yang lewat atau lebih tepatnya pegawai dan artis yang berlalu-lalang di gedung perusahaan musik ini.
Dia melanjutkan kembali perjalanannya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya. Bagaimana mungkin, Ji Changwook mengiriminya pesan? Ji Changwook? Ji Changwook yang itu? Melissa bisa gila rasanya kalau terus-menerus seperti ini.
Melissa akhirnya memasukkan kembali ponselnya sebelum ia membalasnya dan berjalan menuju sekuriti juga resepsionis yang menjadi pembatas antara ruangan-ruangan tadi dengan ruangan di balik dinding tempat mereka berdiri. Di sampingnya terdapat pintu masuk yang membutuhkan kartu akses untuk bisa masuk kedalam sana.
Ah, Melissa bisa lebih gila lagi rasanya. Pantas saja ia tak kunjung menemukan Minho di ruangan tadi. Tentu saja semuanya berada di balik sana.
Melissa berjalan menuju resepsionis dan seketika beberapa sekuriti mengikutinya di belakang. Kurang nyaman memang, tapi ia tetap melanjutkan langkahnya.
"Halo, permisi. Nama saya Melissa Lynn, saya ingin bertemu dengan Choi Minho. Kalau boleh tau, di mana saya bisa menemukannya ya?" tanya Melissa dengan bahasa Korea formal sebisanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost In Seoul [SUDAH TERBIT]
Fanfiction[[ Sudah Terbit: Tersedia di Toko Buku Seluruh Indonesia ]] ❝ Dream is never about dreaming a dream. But, I do. I've lost in my own dream. ❞ Cita-cita Melissa adalah berkuliah di negeri ginseng, yang pada akhirnya berhasil ia dapatkan dengan usaha y...