Kuning

15 8 2
                                    

Don't Be Siders!!! Don't Plagiat(Emang ada yang mau) !!! If You Respect To Me,

Leave A Comment After Read!!! Typo Is Art ^_^

*****

Chapter 3 : Kuning

"Mbak, Asya berangkat dulu ya" teriak Asya sambil memakai sepatu warna birunya. Dengan tas besar warna hitam, rambut sebahu yang ia kuncrit, menampilkan leher jenjangnya. Sebelum menaiki motor warna biru kesayangannya ia merapikan baju putih abu-abunya dulu. Ia siap untuk berangkat sekolah, Asya baru saja mengangkat kaki kanannya untuk naik montor namun suara menggelegar daridalam rumah membuat Asya mengurungkan niat untuk menaiki montor kesayangannya.

"Asyaaa"

"Kenapa mbak?"

"Pulang sekolah nanti jangan langsung pulang ya, mbak nitip Samyang kayak yang kemaren kamu makan itu"

"Uang?"

"Pake uang kamu dulu aja ya, nanti pulang sekolah mbak ganti" Tangan Asya yang tadinya menengadah menjadi mengepal.

"Minggu lalu mbak minta dibeliin pisang, pake uang aku belum dikembaliin. 5 Hari yang lalu uang beli martabak belum diganti, 3 hari yang lalu uang roti bakar belum diganti, terus.."

"Mau uang itu balik apa mau tiket konser Infinite?" Secara tidak sadar Mulut Asya maju 2 cm ketika mbak Eka mengucapkan kalimat itu sambil senyum kemenangan. Dan semakin maju ketika mbak Eka berlalu santai kembali masuk rumah

"Sabar sya, sabar. Orang hamil emang gitu kali ya"

**
"Kantin kuy" teriak Via.

"KUY" teriak Eva. Membuat seluruh warga dikelas itu menutup telinganya. Sedang beberapa cewek melirik Eva sinis.

"Jangan teriak-teriak juga kali" ucap Ida, cewek dengan lirikan mata paling tajam diantara yang lain.

"Teriak itu hak manusia woy" jawab Eva dengan suara keras.

"Udahlah Ka, kantin aja yuk" suara lembut itu terdengar dari samping Ida. Namanya Ara, sahabat Ika sejak kecil, kabar-kabar sih gitu kalo Aslinya mana Asya tau.

Dengan keluarnya Ara dan semua yang menatap Eva sinis tadi, Via, Eva keluar. Asya dan Kanya juga gak lupa ikut keluar dong. Mereka juga laper coyy...Di sodokin ulangan harian mat sama fisika selama 4 jam secara berurutan itu bikin perut Asya melilit.

"Siapa soto?" Tanya Nisa, dan beberapa anak mengangkat tangannya.

"Satu, Tiga. Oke aku pesen lima. Pak Soto lima" teriaknya sambil berlari dengan tangan yang dikibat-kibatkan disamping pundaknya. Membuat Asya selalu tertawa dengan tingkah ajaib Nisa, yah maklumin aja lah namanya Nisa.

"Aku beli mie ayam aja." Ucap Asya

"Aku juga" Jawab Kanya

"Titip ya sya, kita cari tempat duduk" ucap Elva dan Ella. Bukan, mereka bukan kembar tapi emang namanya aja agak mirip.

"Siap" ucap Asya

"Aku beli minum dulu" ucap Kanya. Mereka semua melenggang pergi menuju tempat yang dituju.

**

Suara sendok, garbu, yang saling berdentingan dengan piring menambah karamain kantin sekolah Asya, apalagi dengan obrolan semua siswa yang ada jadi kayak pasar. Dan cewek kelas XI ipa-1 termasuk pelaku yang membuat keramaian ini.

"Aku beli krupuk dulu ya" ucap Asya. Udah jadi kebiasaan Asya, setiap ia makan apapun makanannya harus ada krupuk. Karena menurutnya kalo gak ada krupuk gak ada gurih gurihnya gitu.

LENSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang