Hijau

16 5 0
                                    

Don't Be Siders!!! Don't Plagiat(Emang ada yang mau) !!!

If You Respect To Me, Leave A Vomment After Read!!! Typo Is Art ^_^

*****

Hari Minggu ini, Asya berniat tidur sampai matahari bersinar terang. Semalam Asya baru bisa tidur jam 2 malam, lebih tepatnya jam 2 pagi. Matanya masih berat untuk dibuka, walau sinar matahari mulai menyusup dicelah-celah gorden kamarnya yang berwarna hijau sedikit tembus pandang. Asya yang mulai merasa terganggu dengan cahaya matahari yang menyilaukan itu mengambil selimut yang ada dibawah kakinya untuk menutupi kepalanya dari cahaya matahari.

"Asya" Baru saja Asya mulaikembali ke alam mimpinya, entah bagaimana caranya mbak Eka tiba-tiba sudah ada dikamarnya dan mengganggu aktivitasnya, bukannya segera bangun Asya malah mencoba tertidur kembali. Ia harap mbak Eka tak akan mengganggu hari minggunya lagi kali ini.

"Sya, mbak udah masak nih dibawah, ayo makan" Dalam selimut Asya mengernyit, ia terheran-heran dengan perilaku mbak Eka hari ini. Dan ketika menyentuh perutnya ia merasa perutnya butuh makan. Jadi ia duduk an menghadap mbak Eka.

"Masak apa mbak?" tanya Asya dengan wajah berbinar

"Kalo makanan aja langsung bangun, ayo ikut mbak"

"Ayok makan" ucap Asya menanggapi ajakan mbak Eka.

"Mbak gak masak hari ini, jadi makan di cafe aja ya" Saat Asya menatap mbak Eka, terlihat mbak Eka tersenyum manis atau bisa Asya sebut dimanis-manisin.

"Lah tadi katanya udah masak, mbak gimana sih" Asya menatap sebal mbak Eka, ia tidak suka saat mbak Eka seperti ini, saat perkataannya plin plan.

"Itu Cuma biar kamu bangun aja, ayo sekarang ke Cafe" Mbak Eka mendorong Asya menuju kamar mandi di kamar Asya. Asya mulai berfikir apa yang akan dilakukan ibu hamil itu padanya, ia harap ia tak kena sial hari ini.

****
Asya menyusuri kursi-kursi yang ada di cafe milik mbak Eka, lalu duduk disalah satu kursi yang menurutnya memiliki pemandangan bagus. Ketika ia menatap jam tangan putih yang melingkar ditangannya ia sedikit terkejut karena waktu berjalan begitu cepat, ini sudah jam 11 ternyata. Mbak Eka ke dapur cafe ini, memeriksa bagaimana kerja karyawannya mungkin, entahlah.

Asya sudah memesan makanan ke Ani, salah satu karyawan mbak Eka yang seumuran dengannya. Selagi menunggu makannanya datang, matanya menyusuri setiap tempat di cafe mbak Eka, cafenya lumayan ramai dengan beberapa pasangan muda, ada juga keluarga yang sedang makan bersama. Namun jumlah pasangan yang lebih banyak membuatnya merasa jomblo, akhirnya ia membuka Hpnya melihat-lihat oppanya untuk menghilangkan perasaan jomblo yang tiba-tiba datang.

"Hallo guys hari ini Infinity Band akan menampilkan beberapa lagu, selamat menikmati" Asya yang mendengar kata Infinite spontan memandang asal suara, cafe mbak Asya disediakan tempat khusus untuk pengisi acara, entah itu band, penyanyi atau apapun. Dan kali ini mbak Asya mengundang Infinity Band. Wajahnya yang tadi kaget karena ia kira mbak Eka mengundang Infinite, boyband korea yang ia sangat sukai. Ternyata Infinity Band. Seharusnya sebelum kaget Asya berfikir dulu, jika mbak Eka mengundang Infinite ke sini, mungkin mbak Eka harus jual Cafenya dulu, atau yang lebih parah jual rumah juga.

"Infinity band? Kok gak asing ya" pikir Asya. Asya mulai meneliti wajah-wajah dari Infinity Band, wajah-wajah mereka terlihat tidak asing menurut Asya, dan ketika gitaris mereka terlihat jelas wajah Asya kaget.

"Itu band kakak kelas? Dan itu ada kak Ihwal? mati" ucap Asya

"Siapa yang mati?" ucap Ani mengantarkan makanannya.

LENSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang