Chapter 13

1.5K 104 9
                                    

Cklek

Veranda membuka pintu perlahan berharap tak ada yg mendengarnya membuka pintu dan dia lebih berharap kalo Melody udah balik. Sayangnya keberuntungan tidak berpihak kepadanya.

"Hai ver.." sapa Melody diruang tamu dengan senyuman manisnya siapapun yang melihat senyuman itu akan luluh, seperti Veranda yang luluh akan senyumnya tetapi itu dulu, sekarang Melody dimatanya bagai sampah mengganggu yang perlu disingkirkan.

"Eh lo Mel.. Gua duluan kekamar ya." Niatnya sih Veranda ninggalin Melody baru 3langkah mamanya nyetopin dia.

"Eh sayang udah pulang? Sini dong kasian nih Melody nungguin kamu sampe ngantuk." Ujar mamanya

"Ve kan gak nyuruh dia disini, jadi gak ada urusannya sama ve. Dah ah Ve capek mah. Asli." Veranda pun langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Melihat muka Melody melas(pura2 sih tepatnya) mama Veranda pun gak tega.

"Ve mama bilang sini! Ngelawan ya sekarang sama mama. Siapa yang buat kamu jadi gini?" Kata mamanya tegas.

"Huft.. Iya elah santai ge elah." Ujar Veranda dan jalan kearah sofa.

"Apaan?"
"Sini duduk temenin Melody. Mama mau nyiapin makan malam dulu."

Mamanya pun langsung melenggang pergi kedapur. Dan Melody tersenyum senang.

"Ver..? Tadi pasti kamu nyariin aku ya karna aku gak ngajar? Yakan?" Sumpah Veranda males banget kalo bukan karna gertakan mamanya tadi pasti dia udah bisa mandi sekarang.

"Najis bego."
"Ve, jalan yuk." Ajak melody
"Lah gila kali. Gua aje baru balik. Galiat muka gua capek."
"Uhhh sayang.. Capek ya.. Minta aku perhatiin yaaa? Sini sini aku pijitin yaa.."

"Lo jaga sikap bisakan?" Mendapat tatapan mematikan dari Veranda, Melody malahan tersenyum gemas.
"Aihh makin cakep aja kalo begitu pacar aku. Jadi makin cinta deh."

Ye sianjeng. -vrd

Sabar Mel -mld

"Gua mau mandi." Veranda pun melangkahkan kakinya kekamarnya melody pun mengekorinya sampai kamar. Saat Veranda mau mandi Melody nahan Veranda.

"Ve, aku kangen. Bertahun tahun aku selalu kangen kamu. Aku balik kesini untuk kamu, seharusnya sekarang aku udah dijepang, kamu taukan jepang negara impian aku. Tapi aku sadar, aku gabisa ninggalin kamu..." Veranda pun dudukin badannya lagi disofa dan membiarkan melody menggenggam tangannya Veranda melihat muka melody memerah dan matanya mulai merah. Melody mengambil nafas disela omongannya.

"...Aku sempet berantem sama mama tapi mama ngerti, mama bilang aku ke jepang harus sama kamu. Aku mengiyakan ucapan mama. Karna sebelumnya aku yakin kalo hati kamu masih buat aku. Aku yakin banget ve. Pertama aku pijakin kaki aku dijakarta lagi aku seneng banget. Aku hampir gila garagara kangen kamu." Ucap Melody meneteskan airmatanya

"Hmm.. Gini deh ya, kalo emang lo cinta sama gua. Kenapa lo dulu jahat banget sama gua. Padahal dulu gua cinta banget sama lo, bahkan cinta mati." Melody nunduk ga berani tatap Veranda

"Ma..maafin a..aku" Melody nunduk sambil terisak

Aduh gak tega gua -vrd

"Udah gausah nangis. Semua udah jadi masalalu." Jawab Veranda seadanya karna emang dia bingung mau jawab apa.

"Gabisa ve. Aku udah coba dari dulu. Tapi.. susah.. banget. Sampe aku dibawa ke psikiater sama mama untuk tes kejiwaan."

Hah separah itu apa? Padahal dia yg mutusin gua. Bukan gua. -vrd

"Lebih baik aku mati ver daripada harus begini terus. Apalagi sekarang kenyataannya kamu udah gak cinta sama aku lagi dan udah punya Kinal." Ucap Melody frustasi disela tangisnya.

"Gila lo! Jangan lah."

"Ve.. cium aku" pinta Melody

"Sorry bibir gua udah punya orang." Jawab Veranda ketus"
"Aku kangen kamu, bibir kamu, perlakuan kamu, perhatian kamu, semuanya aku kangen."
"Gabisa Mel. Lo mending pulang ini udah malem." Melody menarik tengkuk Veranda dan menempel kan bibirnya ke bibir Veranda. Veranda diam tidak menikmati, melihat Melody terpejam diapun ikut memejamkan matanya.
Awalnya Melody hanya berniat menempelkannya saja tapi salahkan Veranda yang pervert.

Veranda mulai menyesap bibir tipis Melody dengan lembut. Membuat sang pemilik bibir mengikuti apa yang dilakukan orang yang didepannya. Orang yang amat sangar dicintainya.

Ciuman mereka berlangsung panas. Veranda terus menyesap, menjilat, dan sesekali dia gigit bibir itu. Melody memang gak pinter dengan hal begini makanya dia cuma bales seadanya.

Veranda mendorong tubuh Melody sampe tertidur diatas ranjang Veranda. Veranda berada diatas Melody sekarang dengan sigap ciuman dia turun ke leher mulus Melody menyesapnya berkali kali membuat sang empunya mengerang nikmat.

"Eugh~.."



















Tok tok tok!















"Ve.. Ini aku Kinal. Boleh aku masuk?"









Mendengar suara orang yang dia cintai itu dari balik pintu Veranda langsung bangkit dari atas badannya Melody dan kelimpungan karna disini ada Melody








"Ve..? Kamu tidur?" Tanya Kinal(lagi)

"Bentar Nal." Veranda agak teriak

"Aku langsung masuk yaa?"

Veranda membelalakan matanya kelimpungan dengan teriakan Kinal barusan.
.
.
.
.
.
.
To be continued

Gimana nih?? Kira kira apa yg bakalan terjadi setelah Kinal bilang gitu ya. Ketauan gak ya?

Ikutin ae teruuuzzz..

Kalo vote+comment nya dikit gamau ya aqhuu T.T

See u in the next chap👉🙌💫💨

#liuxxbgdrgn00

It's You (gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang