Terimakasih sebelumnya untuk semua vote dan komen dari kalian semua.. Selamat menikmati dan maaf bila typo bertebaran atau feel yang nggak ngena di hati..
***
Mata elang lelaki itu tak pernah lepas mengawasi gerak gerik gadis yang sedang berlarian di lapangan olahraga bersama teman sekelasnya. Senyumnya tersungging melihat tawa riang yang terdengar sampai di ruang kelas tempatnya mengajar."Pak Ricky, kami sudah selesai, ini dikumpulkan dimana? " panggilan dari Tyo ketua kelas 10-5, sambil membawa setumpuk buku tugas yang tadi diminta untuk dikumpulkan, mengalihkan pandangan dari obyek yang sedari tadi dia amati.
"Oh, eh iya.. Taruh atas meja sini saja, Tyo. Biar nanti bapak periksa di kantor. Terimakasih, ya. Sekarang kita mulai pelajarannya. " jawab Ricky tergagap mengembalikan perhatiannya pada kelas yang akan diajarnya. Ia pun berdiri dan menuju ke tengah kelas dan memulai pelajarannya.
******
"Daagghh.. " Tari melambaikan tangannya pada teman-temannya yang berlalu lalang pulang sekolah sambil sesekali melirik ke arah jam tangan doraemon miliknya.
"Hahh.. Kak Herdi pasti lupa lagi. " sungutnya.Sebuah motor besar keren berhenti di depannya, "Lestari nggak pulang? " sapa sang pengemudi motor. Tari mendongak dan mendapati seorang guru yang ia lupakan namanya. Waduh pak siapa nama guru matematika baru ini ? gumamnya dalam hati.
"Iya, pak nunggu jemputan. "jawab Tari dengan nada sopan dan tersenyum canggung karena masih belum bisa menebak siapa nama guru ini.
Lelaki tersebut menepikan motornya agar tak menghalangi jalan keluar gerbang sekolah yang masih padat dengan lalu lalang penghuni sekolah saat jam pulang.
Tari memandang kearah laki-laki yang kini menjulang di sisinya. Helm yang tadi menutupi wajahnya kini ditenteng dengan sebelah tangannya. Gestur santai terlihat saat tubuh pria itu menyandar pada tembok di belakang mereka. Tari mengerjap menatap senyum yang tersungging dari bibir pemuda di sebelahnya ini. Masih muda udah jadi guru. batin Tari tanpa sadar mengagumi guru barunya ini.
"Kenapa memandangiku seperti itu, Lestari?"
"Ehh.. Maaf pak.. " Tari salah tingkah karena ketahuan tengah mengamati gurunya. Wajahnya memerah menahan malu. Beruntung suara panggilan mengalihkan kecanggungannya.
"Tari, ayo.. " panggil seorang pemuda berpenampilan seperti mahasiswa, dari atas motor yang sejenis dengan motor gurunya ini.
"Mari, pak. "pamit Tari dan berjalan menuju penjemputnya. "Kak Herdy, lama banget, sih. " gerutu Tari sambil naik ke boncengan.
"Hahaha, sorry, tadi kakak fotokopi dulu soalnya. "Jawab Herdi mulai menjalankan motornya meninggalkan lelaki yang tadi menemani Tari yang sekarang memandang mereka dengan penasaran.
****
"Pak Ricky, saya minta tolong buat ngisi jam saya di kelas 12 IPA 3 hari ini, bisa? Saya nanti ada pertemuan di Dinas." pinta pak Abrur pengajar Matematika kelas 12
Beliau memang sudah senior jadi ditempatkan di kelas yang lebih tinggi. Sedangkan fresh graduate seperti Ricky biasanya ditempatkan di kelas 10. Kesempatan memggantikan mengajar ke kelas 11 dan 12 didapatkan saat sedang piket atau pengajar nya sedang berurusan dengan Kantor Dinas Pendidikan."12 Ipa 3 ya, pak? " tanya Ricky. "Jam ke berapa? "
"Jam ke empat, setelah istirahat pertama. Ini silabusnya. Bisa dipelajari dulu. Mereka kelas favorit saya, pak. Saya jamin Pak Ricky nggak bakal kerepotan. " ujar Pak Abrur seraya memasukkan file-file yang diperlukan ke dalam tas kerjanya.
"Baik, pak. Mudah-mudahan saya mampu. " jawab Ricky.
Setelah bel tanda istirahat berakhir, Ricky melangkahkan kaki ke kelas 12 IPA 3 dengan dada berdebar. Bukan karena ia nervous akan mengajar kelas 12 yang memang sedang mempersiapkan ujian akhir. Namun karena di kelas itulah gadis kecil yang mencuri hatinya berada. Lestari Dwi Ratih.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Adult Story
Short StoryKumpulan cerita pendek mengadung adult content 18++..mohon bijak dalam membaca