Cek cek..tes suara...jangan lupa vote n komen sebelum/sesudah baca ya..biar semangat yang nulis..hihihi
Maaf udah lama g update..penulis gaje yg hobi gantungin story ini sedang terjerat kehidupan nyata yg lebih berat daripada mikir ide buat next story.Selamat menikmati..publish tanpa edit..maaf bila masih banyak typo yang mengganggu..
****
Sekali lagi Ryan memastikan bahwa matanya tak salah menangkap. Sosok itu adalah benar Briana. Gadis yang ia cari 5 tahun belakangan ini.Setengah mati ia berusaha untuk tidak meloncat dari panggung setinggi hampir 3 meter tempatnya harus bernyanyi bersama teman-temannya.
Gadis itu masih seperti ingatannya. Terlihat kecil di antara lautan para penggemar Strangers Band dan para pengunjung festival music, seni, dan kuliner yang diadakan kota ini. Rambut hitam panjang yang terurai nampak tertiup angin. Senyum itu masih menancap kuat di ingatan Ryan meskipun kini senyum itu ditujukan untuk penjual es krim yang mengangsurkan 1 cone es krim stroberi, rasa favoritnya juga belum berubah ternyata.
Briana nampak merunduk dan memberikan cone es krim itu kepada siapapun yang berada di samping gadis itu. Pastilah seorang anak kecil bila Brianna harus membungkuk sedemikian rendah. Ryan tak bisa melihat dengan jelas.
"DAN SEGERA KITA DENGARKAN PERSEMBAHAN DARI BINTANG TAMU KITA..STRANGERS BAAAND..." suara teriakan host acara ini yang berdiri di sampingnya mengalihkan perhatian Ryan dari objek pengamatannya tadi.
Suara dentingan intro lagu yang akan ia nyanyikan terdengar dari Giov keyboardist mereka. Ryan segera mencoba berkonsentrasi agar penampilan mereka cepat selesai dan ia bisa secepatnya mengejar Briana.
.... Turn around..turn around and fix your eyes to my direction..So there is connection..
.. I can't speak.. i can't make a sound.. to somehow capture your attention.. I'm staring at perfection..
..Take a look at me so you can see.. How beautiful you are..Reff : You call me a stranger, you say i'm danger.. But all these thoughts are leaving you tonight..
I'm broke and abandoned
You are an angel..
Making all my dreams come true tonight.. *)Ryan bernyanyi dengan pandangan yang terus menatap kemanapun langkah gadis itu. Hatinya bergemuruh saat pandangan mereka akhirnya bertemu. Ryan melihat dengan jelas keterkejutan Briana saat menyadari bahwa sosok Ryan lah yang kini tengah memperdengarkan suaranya di atas panggung. Secepat itu pula Briana langsung menggendong gadis kecil berusia sekitar 3-4tahun berambut pirang kecoklatan seperti rambut Ryan, dan berjalan keluar dari area festival.
Degg!!
Rasa penasaran menghantam diri Ryan. Siapa gadis cilik itu? Seingatnya keluarga Briana tak ada yang berambut pirang. Ryan tak ingin kehilangan jejaknya lagi. Tinggal satu bait ending lagu ini selesai.
Begitu lagunya selesai Ryan bergegas turun dari panggung. Tanpa menunggu rekan-rekannya, Ryan melesat keluar dari backstage dan berlari menuju kerumunan pengunjung festival. Masker dan kaca mata hitam yang sempat diraihnya di meja rias artis di backstage membantunya menerobos para penonton.
Ryan telah tiba di jalan keluar wilayah festival. Celingukan mencari sosok Briana dan gadis kecil tadi.
Sial..
Hembusan angin musim panas yang menyapa nya dalam sepi jalanan yang berbanding terbalik dengan keriuhan festival yang ada di dalam. Dua gadis yang dikejarnya tadi seakan hilang tertiup angin.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Adult Story
Short StoryKumpulan cerita pendek mengadung adult content 18++..mohon bijak dalam membaca