Disinilah aku dan Melody.
Di ruang kelas IPA-2 yang sepi, hanya tinggal aku dan Melody. Yah, kita sedang menunggu sesosok laki-laki yang membawa ponselku. Ralat, maksudku ingin mengembalikan ponselku yang terjatuh. Jika saja aku tidak ceroboh pasti sekarang aku sufah berbaring di ranjang empuk kesayanganku, oh tidak aku merindukan tempat itu. Tempat dimana hoby ku tersalurkan yaitu Tidur.Aku pun melihat ke arah jam dinding. 'Huuh.. Masih jam tiga sore' keluhku.
Tak lama terdengar suara langkah kaki, ku kira hanya seorang saja yang mengembalikan ponselku. Tapi, sepertinya langkah kaki itu lebih dari seorang.
Aku langsung menyenggol Melody. Melody menatapku bingung.
"Gue pikir yang datang satu orang, tapi kayaknya lebih deh" ucapku berbisik.
"Gue juga mikir gitu"
Kita pun saling bertatapan lama. Kemudian, mengalihkan pandangan ke arah pintu kelas yang tertutup.
"Coba lu cek deh Mel" kata gue
"Ogah ah,, gue takut. Entar kalo hantu gimana?" kata Melody menolak.
"Kampret lu. Mana ada hantu siang-siang gini, kalo pun ada mungkin juga tuh hantu yang takut sama lu" kata gue sambil menoyor kepala Melody.
"Ihh.. Lu jahat banget sih Zah" sambil menunjukkan ekspresi cemberutnya.
Tak lama pintu ruang kelas itu terbuka.
Aku dan Melody langsung melihat dan mengenali siapa sosok itu. Ada 4 orang cowok yang berdiri di ambang pintu.Cowok yang diimpikan semua cewek di SMA Predators, Sekolah elite dan terkenal karena muridnya yang jenius, berprestasi, dan banyak kelebihannya.
Cowok yang menjadi Most Wanted. Nope. Maksudku ketenarannya sudah terkenal seantero sekolah.
Cowok yang menjadi ketua dalam 4 organisasi yaitu:
Adrian Nickolion : Ketua Band
Virro Prasetyo : Ketua Basket
Ficky Dewata Anggara : Ketua Bela Diri
Dan terakhir, cowok yang populernya gak bisa ditandingi
Aldino Azka Fhareza: Sang Ketua Osis.Yup!! Kalian bisa bayangin bagaimana reaksi kami berdua, kalo aku sih langsung ngumpet di balik Melody yang sedang berteriak girang.
"Jadi, ini ponsel siapa?" tanya seorang dari 4 cowok yang sendari tadi membiarkan aku dan Melody menatapnya.
"E.. Eh.. Itu punya sahabat gue.." kata Melody terbata-bata. Ya ya ya, aku tau jika sekarang dia sedang gugup.
"Sahabat lu? Maksudlu yang lagi sembunyi di belakang lu itu?" jawabnya dengan mengangkat sebelah alisnya.
Melody hanya mengangguk. Lalu bergegas mengambil ponselku yang ada ditangan cowok itu.
"Thanks yak udah mau balikin ponsel sahabat gue" seraya mengambil alih ponselku.
"Okey, bilang ke sahabat lu. Lain kali kalo jalan itu jangan melamun. Terus, kalo di panggil itu dengerin jangan malah ditinggal lari" keluh cowok yang bernama Aldi.
"Ya, sahabat gue emang gitu. Maklumin lah, lain kali dia bakal hati-hati kok" ucap Melodi sambil tersenyum.
"Okelah" jawabnya singkat seraya meninggalkan kelas diikuti oleh teman-trmannya yang sendari tadi hanya diam membisu.
"Mel balik yuk, udh sore nihh. Bisa-bisa gue dimarahin nyokap" cerocos gue.
"Eiittss.. Sebelum itu lu harus bilang terima kasih ke gue, karena kalo gak ponsel lu gak bakal balik ke elu" katanya dengan cengiran yang menyebalkan.
"Oke oke.. Terima kasih Tuan Puteri Melody" kataku terpaksa.
"Good"
Aku hanya memutar bola mataku dan kembali berjalan menuju gerbang sekolah.
"Hari yang sangat melelahkan" gumamku.
Hallo author balik lagi :v sengaja author update lebih cepat. Maunya sih besok tapi ga deh. Maaf yak author habis Hiatus karena UAS :v ada yang kangen sama author?? :'v pasti ga ada. Oke part ini sampai sini sajah ya.. Sekian terima kasih.. Tunggu update an minggu depan :* :* jangan lupa vote and komen. Pay pay.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arrhenphobia
Teen FictionZahra Almira, gadis SMA yang mengalami Arrhenpobia ( Phobia terhadap lelaki ) karena trauma masa lalunya. Setiap kali ia di dekati oleh laki-laki maka ia akan berteriak dan akhirnya pingsan. Aldino Azka Fhareza, ketua osis yang terkenal akan ketampa...