PART THREE - Chapter 14

20 1 0
                                    

Republish: Nov 15, 2020

Hope you enjoy this chapter guys :)

Sabtu malam, tepat pukul 18.17 bunda sudah menyuruh kami untuk bersiap-siap ke rumah oma. Cika sama Kak Dimas langsung menurut saja apa yang bunda perintahkan. Sekitar pukul 18.37 semua sudah siap dengan pakaian yang menurut mereka pas. Semua sudah menunggu di ruang keluarga, mungkin hanya tinggal aku yang belum turun ke ruang keluarga.

Setelah aku selesai berganti baju, aku turun menyusul yang lain. Sampai aku diruang keluarga, bunda mengomel melihat pakaian yang aku kenakan. Cika hanya tertawa kecil melihat bunda memaksaku mengenakan dress.

Aku mencari-cari alasan agar tidak perlu berganti baju dengan dress tapi bunda tetap menyuruhku berganti pakaian. Bunda mendorongku masuk ke kamar. Tanpa menungguku membuka lemari pakaianku, bunda sudah membukanya lebih dulu dan memilih-milih dress yang cocok untukku.

Beberapa dress sudah disodorkan kepadaku, namun aku menggelengkan kepala. Barulah dress keempat yang mau aku pakai. Aku memakai dress yang panjangnya sejajar dengan lutut yang aku padukan dengan bolero milikku. Selesai berganti baju aku segera menghampiri yang lainnya.

" Nah, kalo pake dress gitu kan anak bunda cantik, iya nggak yah?"komentar bunda ketika aku sudah ada di ruang keluarga.

Ayah yang dimintai pendapat oleh bunda hanya mengangguk sambil tersenyum. Setelah mendengar komentar bunda aku buru-buru menarik Kak Dimas ke mobil. Semua sudah masuk mobil dan Kak Dimas langsung tancap gas menuju rumah Oma Ishabella.

Jalanan kota Bandung malam ini sangat ramai. Sekitar setengah jam kami sampai di rumah oma. Ketika mobil memasuki halaman rumah oma, sudah terparkir mobil Nissan Freed putih. Aku sepertinya pernah melihat Nissan Freed putih ini, tapi entah dimana. Ketika mesin mobil sudah dimatikan, baru kemudian ayah, bunda dan Cika turun.

Di depan pintu Ken dan Kevin-adik Ken-sudah menyambut dengan ramah. Bunda, ayah dan Cika digiring oleh Ken masuk sedangkan Kevin bergerak maju mendekat ke mobil. Begitu aku keluar Kevin langsung menyambutku dengan senyumannya yang manis dan lucu. Setelah membalas jabatan tangan Kevin, Kak Dimas kemudian menyusul yang lain ke dalam. Kevin menggandengku masuk untuk bertemu yang lainnya.

" Kak Cacha cantik deh pakai dress ini. Kalo Kevin udah besar nanti, Kevin pasti naksir kakak."kata Kevin dengan polos.

Aku tersenyum mendengar pujian Kevin. " Makasih sayang. Kevin malam ini juga ganteng, kalo senyum manis."

" Iya dong Kevin, Kak Ken udah pasti kalah ganteng sama Kevin."

Ketika aku melangkah masuk, ruang tamu sepi. Tidak ada orang sama sekali di ruangan ini. Ternyata oma dan yang lainnya sudah menunggu di ruang keluarga kata Kevin. Saat aku melangkahkan kaki mengikuti Kevin, tiba-tiba Ken muncul dari dalam. Sepertinya Ken belum melihatku, karena dia belum menyapaku dan malah berbicara dengan adiknya yang manis ini.

Ken memang tidak menyadari kehadiranku di belakang Kevin. Dia baru menyapaku setelah Kevin memberitahunya dengan menunjukkan jari telunjuknya ke arah belakangnya. Untuk beberapa detik Ken tidak mengeluarkan kata-kata sedikitpun kecuali namaku, Cacha. Mata Ken memang tertuju kepadaku tapi dari raut wajahnya menunjukkan kalau dia sedang bengong.

Beberapa kali aku menggerakkan telapak tanganku tepat di depan wajah Ken tapi tidak ada reaksi. Kemudian aku memanggil namanya barulah dia kembali ke alam nyata.

" Ken? Ken .. Kamu kenapa sih?"panggilku .

" Oh, sory. Aku tadi, anu, apa ?"sahut Ken gelagapan.

" Kenapa sih Ken? Kayak baru pertama kali lihat hantu aja."

" Kevin, dipanggil sama mama nih."teriak Kanaya dari dalam.

Sixth SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang