All I Need

314 12 14
                                    

Sayup-sayup dengkuran halus terdengar menggelitik ditelinga, sebuah wajah dengan senyum kecil nyaman memandang sumber dengkuran, mata sebening kristal terjaga sudah sejak setengah jam yang lalu bangun dari tidur yang isinya adalah lelah yang membelenggu.

Pemandangan disamping kanannya tidak pernah membuat bosan, rambut cepak kusut, mata naga yang mengatup, nafas yang teratur bibir yang sedikit menganga tak lupa suara dengkuran kecil menjadi musik dan pemandangan yang sangat dinikmati nya dini hari.

Lee Chaerin mengubah posisi yang tadinya menghadap Kwon Ji-yong menjadi terlentang. Dipandangnya langit-langit kamar yang membuatnya tak henti tersenyum seperti penuh gambar, kemudian Chaerin duduk masih diatas ranjang menggelung rambut.

Krkkkkkkkk
Dengkuran yang lagi-lagi terdengar membuat tawa Chaerin kembali terpatri, dilihatnya Ji-yong teman tidurnya masih nyenyak.

Chaerin kembali merebahkan tubuh seperti semalam, matanya menutup dengan bibir tersenyum membayangkan wajah pria disampingnya.

"Lets married" Gumam pria yang menjadi sumber tawa Chaerin beberapa menit sejak tadi

Chaerin membuka mata spontan, mata kucing tanpa riasan itu mengerejap berkali-kali dengan wajah setengah kaget.

"Jadi tidur mu itu acting"

Chaerin mengalihkan wajah ke arah Ji-yong yang tadi bicara

"Mmmmmm"

Ji-yong mengangguk lalu beringsut memeluk Chaerin nya

"Waeyo? Apa yang sedang kau pikirkan hemmm? Apa kau sedang berharap aku akan mengatakannya dengan cara yang lebih romantis"

Ji-yong bicara dengan senyuman kecil masih memeluk Chaerin.

"Aniyoo" Chaerin perotes
"So lets marrie me" Ji-yong kini membuka mata melihat perut Chaerin yang dipeluknya

"Jika saja bukan kau yang sedang mengajak ku menikah aku pasti akan dengan senang menerimanya hari ini juga" Chaerin duduk dari posisi berbaring nya masih dengan Ji-yong diperutnya
"Now wake up and go" titah Chaerin mengelus kepala Ji-yong "Dan jangan lagi bicara pernikahan" satu jitakan mengakhiri bicara Chaerin

Chaerin melepas paksa pelukan Ji-yong yang erat diperutnya, secepat kilat Chaerin berlari keluar kamar

"Yaaaak" Jiyong berteriak berlagak kesal lalu tersenyum melihat Chaerin nya yang berlari malu

Pemandangan dini hari di apartemen milik Chaerin lumayan hangat, suara musik klasik yang bersumber dari piringan hitam yang berputar bermain menemani Chaerin yang duduk manis menyesap coklat hangat yang dibuat nya sendiri.

Dimenit berikutnya Ji-yong yang sudah rapih berjalan mendekati Chaerin dengan jahil mematikan piringan hitam yang sedari tadi menemani Chaerin sarapan.

"Yaaaak" Omel chaerin saat musik berhenti
"Kau hanya harus mendengar suaraku" Menaruh koper besar kemudian Ji-yong duduk dihadapan Chaerin

Ji-yong menatap meja, duduk dihadapan Chaerin jiyong tersenyum manis.
Menit berikutnya Ji-yong sudah memainkan lidah mengunyah menu sarapan yang dibuatkan Chaerin.

"Apa kau mengatakan akan bepergian keluar kepadaku semalam"
"Aniyo" Ji-yong masih sibuk mengunyah makanan yang dipuji-pujinya beberapa saat lalu
"Ooo lalu barang apa yang kau curi dari apartemen ku sepagi ini" mata Chaerin menatap koper yang tadi diseret Ji-yong
"Itu pakaian ku, aku belum mengosongkan lemari, masih ada beberapa"
"Kau" Gumam Chaerin menyimpan gelas coklatnya
"Rumah dipinggir kota sudah selesai"
"Kau akan pindah"
"Aku juga butuh fokus dengan full album, jadi kita impas"

All I needTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang